Analisis Grafik. Analisis Statistik

4.3.2 Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linier berganda dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh variabel independen yakni Perputaran Kas, Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan terhadap variabel dependen yaitu ROI pada CV. Grand Maximum Seafood Restaurant .

4.3.2.1 Uji Asumsi Klasik

Sebelum model regresi linier berganda dipergunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan, maka perlu dilakukan uji asumsi klasik agar persamaan regresi linier berganda memberikan hasil yang representatif. Adapun uji asumsi dasar klasik yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Uji normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah nilai residual berdistribusi normal atau tidak. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola distribusi data dengan bentuk seperti lonceng dan tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Uji normalitas dapat dilakukan melalui analisis grafik dan statistik.

a. Analisis Grafik.

Uji normalitas yang digunakan dalam analisis grafik ini adalah dengan melihat grafik histogram dan normal probability plot yang di tampilkan berikut ini. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.6 Histogram Dependent Variael ROI Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2014 Gambar 4.6 menunjukkan bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi yang tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Hal ini berarti data residual mempunyai distribusi normal. Uji normalitas dapat juga dilakukan melalui grafik normal p-p plot of regression standardized residual seperti yang disajikan pada Gambar 4.7. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.7 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable ROI. Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2014 Gambar 4.7 menunjukkan bahwa titik-titik pada scatter plot mengikuti di sepanjang garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa data residual mempunyai distribusi normal.

b. Analisis Statistik

Uji normalitas dapat juga dilakukan dengan menggunakan analisis statistik.Analisis statistik memberikan hasil yang lebih akurat dibandingkan dengan analisis grafik.Uji normalitas yang digunakan dalam analisis statistik ini adalah uji statistik non-parametrik One-Sample Kolmogorov Smirnov. Data Universitas Sumatera Utara akanberdistribusi normal apabila nilai Asymp. Sig 2-tailed taraf nyata α = 0,05. Dan jika nilai Asymp.sig 2-tailed taraf nyata α = 0,05, maka data tidak berdistribusi normal. Tabel 4.6 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test CTO ITO RTO ROI N 12 12 12 12 Normal Parameters a,,b Mean 2.2575 10.5375 1.6017 .1700 Std. Deviation .32952 1.54363 .13809 .01128 Most Extreme Differences Absolute .142 .145 .129 .167 Positive .142 .145 .129 .167 Negative -.097 -.126 -.106 -.167 Kolmogorov-Smirnov Z .491 .504 .447 .577 Asymp. Sig. 2-tailed .969 .961 .988 .893 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Tabel 4.6 menunjukkan bahwa nilai Asymp.sig 2-tailed perputaran kas cash turn over, perputaran persediaan inventory turn over , dan perputaran piutang receivable turn over sebesar 0,969, 0,961, 0,988, 0,893. Sehingga dapat dinyatakan bahwa data berdistribusi normal karenaPerputaran Kas, Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan masing-masing menunjukkan nilaiAsymp.sig 2-tailedyang lebih besar dari nilai taraf nyata α = 0,05. Universitas Sumatera Utara

2. Uji Multikolinearitas.

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi linier ditemukan adanya korelasi yang tinggi diantara variabel independen.Gejala multikolinearitas dapat dideteksi atau dilihat dari nilai Variance Inflation Factor VIF setiap variable independen.Suatu model regresi linier berganda dinyatakan tidak terkena multikolinearitas apabila nilai VIF-nya 5. Tabel 4.7 Collinearity Statistics Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Toleranc e VIF 1 Cons tant .029 .056 .510 .624 CTO .021 .010 .615 2.081 .071 .792 1.262 ITO .002 .002 .229 .855 .417 .965 1.037 RTO .048 .024 .582 1.973 .084 .793 1.261 a. Dependent Variable: ROI Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2014 Tabel 4.7 menunjukkan tidak ada masalah multikolinearitas, dimana hasil uji Variance Inflation Factor VIF variabel Perputaran Kas, Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan masing-masing menunjukkan nilai kurang dari 5 VIF 5. Nilai VIF yang lebih kecil dari 5 menyatakan bahwa tidak ada masalah multikolinearitas dalam model. Universitas Sumatera Utara

3. Uji Heterokedastisitas.

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari suatu residual pengamatan ke residual pengamatan lain. Dalam penelitian ini, gejala heterokedastisitas dideteksi dengan menggunakan grafik Scatterplot

a. Grafik Scatterplot.