2.2.3 Pentingnya Modal Kerja yang Cukup
Gambar 2.1 Siklus Operasi Putaran modal kerja
Bahan baku upah
Kas Barang
jadi
Piutang
Sumber: Munawir 2007 :116
Menurut Munawir 2007 :116 modal kerja sebaiknya tersedia dalam jumlah yang cukup agar memungkin perusahaan untuk beroperasi secara ekonomis dan
tidak mengalami kesulitan keuangan, misalnya dapat menutupi kerugian-kerugian dan dapat mengatasi krisis atau darurat tanpa membahayakan keadaan keuangan
perusahaan. Modal kerja harus cukup jumlahnya dalam arti harus mampu membiayai
pengeluaran atau operasi perusahaan sehari-hari, karena dengan modal kerja yang cukup akan menguntungkan bagi perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
Djarwanto 2004:89 memaparkan manfaat dari tersedianya modal kerja yang cukup, yaitu :
1. Melindungi usaha dari akibat buruk berupa turunnya nilai aset lancar,
misalnya adanya kerugian karena debitur tidak membayar, turunnya nilai persediaan karena harganya merosot.
2. Memungkinkan usaha untuk memenuhi kewajiban-kewajiban lancarnya
tepat pada waktunya. 3.
Memungkinkan untuk dapat membeli barang secara tunai sehingga dapat memetik keuntungan berupa potongan harga.
4. Menjamin suatu usaha memiliki credit standing dan dapat mengatasi
peristiwa yang tidak dapat diduga seperti adanya kebakaran, pencurian, dan sebagainya.
5. Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup guna
melayanai permintaan konsumennya. 6.
Memungkinkan untuk dapat memberikan syarat kredit yang menguntungkan kepada para pelanggan.
7. Memungkinkan untuk dapat beroperasi lebih efisien karena tidak ada
kesulitan dalam memperoleh bahan baku, jasa, dan supplies yang dibutuhkan.
8. Memungkinkan untuk mampu bertahan dalam periode resesi maupun
depresi.
Universitas Sumatera Utara
2.2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Modal Kerja
Djarwanyo 2004:91 mengemukakan adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan modal kerja pada suatu usaha adalah sebagai berikut :
1. Sifat umum atau tipe perusahaan.
Modal kerja yang dibutuhkan perusahaan jasa relatif rendah karena investasi dalam persediaan dan piutang pencairannya menjadi kas relatif
cepat. Perusahaan industri atau dagang memerlukan modal kerja yang cukup besar yakni untuk melakukan investasi dalam bahan baku, barang
dalam proses, dan barang jadi. 2.
Waktu yang diperlukan untuk memproduksi atau memperoleh barang yang akan dijual dan harga per satuan barang tersebut.
Jumlah modal kerja berkaitan langsung dengan waktu yang dibutuhkan mulai dari bahan baku atau barang jadi dibeli sampai barang-barang dijual
kepada pelanggan. Makin panjang waktu yang diperlukan untuk memproduksi barang atau untuk memperoleh barang maka makin besar
kebutuhan akan modal. 3.
Syarat Pembelian dan Penjualan Syarat kredit pembelian yang menguntungkan akan memperkecil
kebutuhan uang kas yang harus ditanamkan dalam persediaan, sebaliknya bila pembayaran harus dilakukan segera setelah barang diterima maka
kebutuhan uang kas untuk membelanjai volume perdagangan menjadi
Universitas Sumatera Utara
lebih besar. Disamping itu modal kerja juga dipengaruhi oleh syarat penjualan kredit. Semakin lunak kredit jangka waktu kredit lebih panjang
yang diberikan kepada pelanggan akan semakin besar kebutuhan modal kerja yang ditanam didalam piutang.
4. Tingkat Perputaran Persediaan
Semakin sering persediaan diganti dibeli dan dijual kembali maka kebutuhan modal kerja yang ditanamkan untuk persediaan akan semakin
rendah. Karena hal ini akan mengurangi resiko penurunan harga barang, perubahan permintaan maupun mode, juga menghemat biaya penyimpanan
dan pemeliharaan. 5.
Tingkat Perputaran Piutang Bila piutang terkumpul dalam jangka waktu yang pendek berarti
kebutuhan kan modal kerja menjadi semakin rendah kecil. 6.
Pengaruh Konjungtur business cycle Pada periode makmur aktivitas perusahaan meningkat dan perusahaan
cenderung membeli barang lebih banyak, memanfaatkan harga yang masih rendah. Ini berarti perusahaan memperbesar tingkat persediaan.
Peningkatan jumlah persediaan membutuhkan modal kerja yang lebih banyak. Sebaliknya pada periode depresiasi volume perdagangan
menurun, perusahaan cepat-cepat menjual barang-barangnya dan menarik piutangnya. Uang yang diperoleh digunakan untuk membeli surat-surat
berharga, melunasi utang-utang atau untuk menutupi kerugian.
Universitas Sumatera Utara
7. Derajat risiko kemungkinan menurunnya harga jual aset jangka pendek.
Menurunnya nilai rill dibandingkan harga buku dari surat-surat berharga, persediaan barang, dan piutang akan menurunkan modal kerja untuk
mebayar bunga atau untuk melunasi utang jangka pendek yang sudah jatuh tempo. Untuk melindungi diri dari hal yang tidak terduga dibutuhkan
modal kerja yang relatif besar dalam bentuk kas atau surat-surat berharga. 8.
Pengaruh musim. Banyak perusahaan dimana penjualannya hanya terpusat beberapa bulan
saja. Perusahaan yang dipengaruhi oleh musim membutuhkan modal pinjaman jangka pendek bagi perusahaan merupakan sumber penting dari
aset lancarnya, terutama tambahan modal kerja yang diperlukan untuk membelanjai kebutuhan modal kerja musiman, siklis, keadaan darurat,
atau kebutuhan jangka pendek lainnya. 9.
Kredit dari supplier atau trade creditor. Salah satu modal kerja yang penting adalah kredit yang diberikan oleh
supplier.
Universitas Sumatera Utara
2.2.5 Kebijakan Modal Kerja