4. Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.
5. Mengetahui produktivitas dari seluruh dana yang digunakan baik modal
pinjaman maupun modal sendiri.
2.1.3 Jenis-jenis Rasio Profitabilitas
Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, terdapat beberapa jenis rasio profitabilitas yang dapat digunakan. Menurut Agus Sartono 2005 : 123 terdapat
beberapa rasio untuk mengukur seberapa besar efektivitas manajemen mengelola assets dan equityuntuk menghasilkan laba, yaitu :
1. Margin Laba Kotor Gross Profit Margin
Gross Profit Margin= Atau
=
Contoh Sebagai contoh, ringkasan kinerja PT Astra Agro Lestari, Tbk AALI.
Berdasarkan ringkasan kinerja PT Astra Agro Lestari, Tbk AALI per 31 Januari 2013, GROSS PROFIT MARGIN AALI tahun 2008 – 2012 adalah sebagai
berikut:
Universitas Sumatera Utara
Keterangan 2008
2009 2010
2011 2012
Gross Profit 3,803,399
3,101,785 3,609,349
3,934,908 4,357,482
Sales Revenue 8,161,217
7,424,283 8,843,721
10,772,582 11,564,319 GPM
46.60 41.78
40.81 36.53
37.68 Sumber : Laporan Keuangan IDX
Semakin tinggi profitabilitasnya berarti semakin baik.Tetapi perlu diperhatikan bahwa gross profit margin sangat dipengaruhi oleh harga pokok penjualan.
Apabila harga pokok penjualan meningkat maka gross profit marginakan menurun begitu pula sebaliknya.
2. Margin Laba bersih
Net profit Margin
Net profit Margin=
Apabila gross profit margin selama satu periode tidak berubah sedangkan net profit margin mengalami penurunan maka berarti bahwa biaya meningkat relatif
lebih besar daripada peningkatan penjualan. Contoh :
Total Laba bersih setelah pajak : 217,588,779 3 bulan
Total penjualan : 2,823,170,138 3 bulan
Untuk menghitung NPM, karena jangka waktu net income dan total sales sama- sama 3 bulan, maka tidak perlu disetahunkan.
Universitas Sumatera Utara
NPM =
, ,
, ,
,
x 100
= 7,71 Artinya, setiap penjualan Rp 1 maka akan menghasilkan laba bersih sebesar Rp
7,71.
3. Return on Investment ROI
ROI =
Return on Investment atau return on assets menunjukkan kemampuan menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan.
Contoh: Total Laba bersih setelah pajak
: 217,588,779 3 bulan Total
Aktiva :
11,082,197,952 Untuk menghitung ROI, Net Income perlu disetahunkan terlebih dahulu dengan
dikalikan 4. Net Income menjadi 870,355,116 disetahunkan
ROI =
, ,
, ,
,
x 100
= 7,85 Artinya, setiap rupiah dari total aktiva menghasilkan laba sebesar Rp 7,85.
Universitas Sumatera Utara
4. Return on Equity ROE
ROE =
Return on equity mengukur kemampuan usaha memperoleh laba yang tersedia. Rasio ini juga dipengaruhi oleh besar kecilnya utang, apabila proporsi utang
makin besar maka rasio ini juga akan makin besar. Contoh :
Total Laba bersih setelah pajak : 217,588,779 3 bulan Total Modal : 2,625,968,648
Untuk menghitung ROE, Laba bersih perlu disetahunkan terlebih dahulu dengan dikalikan 4.
Laba bersih : 870,355,116 disetahunkan ROE =
870,355,116 x 100
2,625,968,648 =
33,14 Artinya, setiap rupiah dari modal akan menghasilkan laba sebesar Rp 33,14.
5. Earning Power