48
lingkungan sekitarnya serta bersedia untuk mengabaikan keinginan dan kepentingan dirinya sendiri. Karakter konformis berawal dari kekecewaan dan
kehampaan hidup sebagai akibat tidak berhasilnya memenuhi motivasi utama yaitu hasrat untuk hidup bermakna. Kondisi ini jelas menimbulkan penghayatan
tidak aman serta tidak nyaman serta ketidakpastian dalam kehidupannya. Dan akhirnya berusaha untuk menyeimbangkan kembali dirinya dengan cara
menjadikan norma, nilai-nilai, dan tuntutan lingkungan sebagai andalan dan pedoman hidupnya. Dia selalu tunduk dan taat pada tuntutan lingkungan dan
bersedia mengabaikan kepentingan, kehendak, dan pemikiran sendiri. Dia merasa tidak nyaman apabila berbeda dengan kebanyakan orang serta sensitif dan cemas
terhadap penilaian orang dan motto hidup karakter konformis adalah “Aku salah
dan kamu benar, aku ikut dengan kamu”.
34
2.1.3.2. Penghayatan Hidup Bermakna.
Berlainan dengan penghayatan hidup tidak bermakna, mereka yang menghayati hidup bermakna menunjukkan corak kehidupan penuh semangat dan
gairah hidup serta jauh dari perasaan hampa dalam menjalani kehidupan sehari- hari. Tujuan hidup baik tujuan jangka pendek dan jangka panjang jelas bagi
mereka, dengan demikian kegiatan-kegiatan mereka pun menjadi terarah dan merasakan sendiri kemajuan-kemajuan yang telah mereka capai. Hari demi hari
mereka menemukan pengalaman baru dan hal-hal menarik yang semuanya menambah kekayaan pengalaman hidup mereka.
34
Ibid., 84.
49
Mereka mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan dalam arti memahami pembatasan-pembatasan lingkungan, tetapi dalam pembatasan itu
mereka dapat menentukan sendiri apa yang paling baik mereka lakukan serta menyadari pula bahwa makna hidup dapat ditemukan dalam kehidupan itu sendiri.
Betapa pun buruk keadaannya. Tindak bunuh diri sebagai jalan keluar dari penderitaan berat sekali pun, sama sekali tidak pernah terlintas dalam pemikiran
mereka. Mereka benar-benar menghargai hidup dan kehidupan itu senantiasa menawarkan makna yang harus mereka penuhi.
Bagi mereka kemampuan untuk menentukan tujuan-tujuan pribadi dan menemukan makna hidup merupakan hal yang sangat berharga dan tinggi nilainya
serta merupakan tantangan untuk memenuhinya serta bertanggungjawab. Mereka mampu mencintai dan menerima cinta kasih orang lain, serta menyadari bahwa
cinta kasih merupakan salah satu hal yang menjadikan hidup bermakna. Mereka yang benar-benar mengetahui untuk apa mereka hidup dan bagaimana mereka
menjalani hidup
35
. Dalam tataran logoterapi pribadi yang hidupnya bermakna dianggap sebagai gambaran kepribadian yang ideal
.
2.2. GAGAL GINJAL KRONIK
2.2.1. GINJAL.
Ginjal adalah bagian tubuh yang sangat penting. Fungsi ginjal sebagai penyaring darah dari sisa-sisa metabolisme menjadikan keberadaannya tidak bisa
tergantikan oleh organ tubuh lainnya. Kerusakan atau gangguan pada gagal ginjal
35
Bersu er dari u apa Nietzhe He knows a why for living, will surmount almost very
how . U gkapa i i sa gat disenangi Viktor, E. Frankl yang dianggapnya sebagai motto untuk
seluruh kegiatan psikoterapinya di dalam kamp konsentrasi.