41
Dalam logoterapi cinta tidak digambarkan sebagai keinginan-keinginan seksual dan insting belaka yang dalam perspektif ini disebut sebagai sublimasi
cinta secara primer adalah fenomena sebagaimana seks. Normalnya, seks adalah bentuk ekspresi cinta. Cinta tidak dapat dipahami sebagai sesuatu efek samping
saja dari seks namun seks adalah satu cara pengungkapan pengalaman kebersamaan dari puncak kebersamaan.
Mengutip pemikiran Abraham Maslow, kita tidak dapat dikacaukan oleh seks, yang dapat dipandang sebagai kebutuhan fisiologis semata-mata.
Selanjutnya Abraham Maslow mengatakan bahwa bahwa cinta tidak sinonim dengan seks, cinta adalah hubungan sehat antara sepasang manusia yang
melibatkan perasaan saling menghargai, menghormati, dan mempercayai. Dicintai dan diterima adalah jalan menuju perasaan yang sehat dan
berharga, sebaliknya tanpa cinta menimbulkan kesia-siaan, kekosongan dan kemarahan.
25
Selanjutnya Carl Rogers mengatakan bahwa cinta adalah “keadaan dimengerti secara mendalam dan diterima dengan sepenuh hati”.
26
2.1.2.3.3. Memaknai Kerja.
Menurut Frankl, manusia adalah yang bertanggungjawab dan harus mengaktualisasikan potensi dalam hidupnya. Makna hidup bukanlah untuk
dipertanyakan tetapi untuk dijawab. Jawaban tidak hanya diberikan lewat kata- kata tetapi yang utama adalah yang bisa memberikan makna kepada kehidupan
seseorang biasanya
terkandung dalam
pekerjaan seseorang.
Dalam
25
Alwisol, Psikologi Kepribadian, Malang: UMM Press, 2007, 245.
26
Frankl , G. Goble, Mazhab ketiga, Yogjakarta: Kanisius, 1987, 74
42
pemahamannya, pekerjaan merepresentasikan keunikan keberadan individu dalam hubungannya dengan masyarakat dan karenanya memperoleh makna dan nilai.
Makna dan nilai berhubungan dengan pekerjaan seseorang sebagai kontribusinya terhadap masyarakat dan bukan pekerjaannya yang sesungguhnya
yang dinilai. Dalam kasus-kasus dimana pekerjaan yang dimiliki seseorang tidak membawanya kepada pemenuhan diri, maka bukan pekerjaannya yang akan
diubah, melainkan sikap orang tersebut dalam pekerjaannya. Dalam hal ini sesungguhnya bekerja adalah lebih dari sekedar mencari
nafkah. Maka kerja jauh lebih dalam dari sekedar itu semua. Bekerja adalah perwujudan misi atau keberadaan kita dalam tubuh manusia itu. Sebagai makhluk
spiritual memiliki tugas atau maksud keberadaan kita di dunia. Jadi bekerja adalah kegiatan utama di dunia dan sebagian penting dari perjalanan hidup untuk
mencapai misi hidup. Pekerjaan yang dicintai dan ditekuni sepenuh hati dapat memberi perasaan istimewa dan dapat memberi arti bagi kehidupan.
Dalam kegiatan bekerja, berkarya, menciptakan, dan melaksanakan tugas dan kewajiban, manusia mampu menemukan arti hidupnya dan menghayati
kehidupannya secara bermakna. Bekerja dapat menimbulkan makna hidup secara nyata dan dapat dialami sendiri, apabila manusia telah lama tidak berhasil
mendapatkan pekerjaan. Dalam hal ini pekerjaan hanyalah sarana yang memberikan kesempatan
untuk menemukan dan mengembangkan makna hidup. Makna hidup tidak terletak pada pekerjaan tetapi tergantung pada pribadi yang bersangkutan. Dalam hal ini
penemuan makna hidup berasal dari sikap dasar positif dan mencintai pekerjaan serta cara bekerja yang mencerminkan keterlibatan pribadi pada pekerjaannya.
43
2.1.3. LOGOTERAPI SEBAGAI TEORI KEPRIBADIAN MANUSIA.