Strategi Yang Dipakai Dalam Konseling Kelompok Behavioral

c Konselor hendaknya terampil dalam semua ataupun dengan sebagian besar teknik yang dipakai dalam konseling perilaku yang beraneka ragam. d Konselor juga harus mempunyai orientasi yang baik ke arah penyelidikan dan statistik agar ia dapat melaksanakan penilaian dengan obyektif. Salah satu sumbangan terapi perilaku adalah pengembangan prosedur- prosedur terapeutik yang spesifik yang memiliki kemungkinan untuk diperbaiki melalui metode ilmiah. Dalam terapi perilaku, teknik-teknik spesifik yang beragam bisa digunakan secara sistematis dan hasil-hasilnya bisa dievaluasi. Teknik-teknik ini bisa digunakan jika saatnya tepat untuk menggunakannya, dan banyak diantaranya yang bisa dimasukkan ke dalam praktek psikoterapi yang berlandaskan model-model lain. Menurut Loekmono 2003 Ada tiga hal yang menarik mengenai teknik dan prosedur yang terdapat di dalam konseling perilaku: a Konseling perilaku mempunyai banyak teknik dan strategi yang telah diusahakan dan diketahui efektif. b Konseling perilaku mengutamakan perilaku yang nyata atau overt, maka dengan mudah dapat diketahui keberhasilannya atau kegagalan suatu teknik atau strategi tertentu. c Konselor perilaku tidak membelenggu seorang konselor. Konselor dapat mengkombinasikan teknik-teknik dan strategi-strategi untuk menjadikan pendekatan elektrik. Dalam penelitian yang akan dilakukan, peneliti memfokuskan kepada teknik latihan asertif, bermain peran, percontohan dan relaksasi

2.4 Strategi Yang Dipakai Dalam Konseling Kelompok Behavioral

Pembentukan Perilaku Model dapat digunakan untuk membentuk perilaku baru pada klien, dan memperkuat perilaku yang sudah terbentuk. Dalam hal ini konselor menunjukkan kepada klien tentang perilaku model, dapat menggunakan model audio, model fisik, model hidup atau lainnya yang teramati dan dipahami jenis perilaku yang hendak dicontoh. Perilaku yang berhasil dicontoh memperoleh ganjaran dari konselor. Ganjaran dapat berupa pujian sebagai ganjaran sosial. Latihan asertif assertive training adalah salah satu teknik dalam tritmen ganguan perilaku dimana konseli diinstruksikan, diarahkan, dilatih, serta didukung untuk bersikap asertif dalam menghadapi situasi yang tidak nyaman atau kurang menguntungkan bagi dirinya. Menurut Corey 2007 perilaku asertif adalah ekspresi langsung, jujur, dan pada tempatnya dari pikiran, perasaan, kebutuhan, atau hak-hak seseorang tanpa kecemasan yang beralasan. Langsung artinya pernyataan tersebut dapat dinyatakan tanpa berbelit-belit dan dapat terfokus dengan benar. Jujur berarti pernyataan dan gerak-geriknya sesuai dengan apa yang diarahkannya. Sedangkan pada tempatnya berarti perilaku tersebut juga memperhitungkan hak-hak dan perasaan orang lain serta tidak melulu mementingkan dirinya sendiri. Sedangkan Rees Graham dalam Sunardi, 2010 menyatakan bahwa inti dari latihan asertif adalah penanaman kepercayaan bahwa asertif dapat dilatihkan dan dikembangkan, memilih kata- kata yang tepat untuk tujuan yang mereka inginkan, saling mendukung, pengulangan perilaku asertif dalam berbagai situasi, dan umpan balik bagi setiap peserta dari trainer maupun peserta. Menurut pendapat Corey 2007, manfaat latihan asertif yaitu membantu bagi orang-orang yang: a. Tidak mampu mengungkapkan kemarahan dan perasaan tersinggung. c. Memiliki kesulitan untuk mengatakan “tidak.” d. Mengalami kesulitan untuk mengungkapkan afeksi dan respons- respons positif lainnya. e. Merasa tidak punya hak untuk memiliki perasaan-perasaan dan pikiran-pikiran sendiri. Loekmono 2003 menjelaskan beberapa strategi yang harus dilakukan dalam memberikan pelatihan asertif, antara lain; a. Pengajaran – konselor menerangkan kepada konseli perilaku khusus yang diharapkannya; e. Penguatan sosial – dari waktu ke waktu konseli akan diberi pujian; f. Tugas atau PR - konseli akan diberi tugas untuk dikerjakan Shaffer dan Galinsky dalam Corey, 2007 menerangkan bagaimana kelompok-kelompok latihan asertif dibentuk dan berfungsi. Kelompok terdiri atas 8 – 10 anggota memiliki latar belakang sama, dan session terapi berlangsung selama dua jam. Terapis bertindak sebagai penyelenggara dan pengarah permainan peran, pelatih, pemberi kekuatan, dan sebagai model peran. Dalam diskusi kelompok, terapis bertindak sebagai ahli, memberikan bimbingan dalam situasi-situasi bermain peran, dan memberikan umpan balik kepada para anggota. Selanjutnya kelompok-kelompok terapi perilaku lainnya, kelompok latihan asertif ditandai dengan stuktur yang mempunyai pemimpin. Secara khas sessions berstruktur sebagai berikut: a Session pertama, yang dimulai dengan pengenalan diktatik tentang kecemasan sosial yang tidak realistis, pemusatan pada belajar menghapuskan responss-responss internal yang tidak efektif yang telah mengakibatkan kekurang tegasan dan pada belajar peran perilaku baru yang asertif. b Session kedua, bisa memperkenalkan sejumlah latihan relaksasi, dan masing-masing anggota menerangkan perilaku yang spesifik dalam situasi-situasi intrapersonal yang dirasakan menjadi masalah. Para anggota kemudian membuat perjanjian untuk menjalankan perilaku menegaskan diri yang semula mereka hindari. c Session ketiga para anggota menerangkan tentang perilaku menegaskan diri yang telah dicoba dijalankan oleh mereka dalam situasi-situasi kehidupan nyata. Mereka berusaha mengevaluasi dan jika mereka belum sepenuhnya berhasil, kelompok harus menjalankan permainan peran. d Session keempat penambahan latihan relaksasi, pengulangan perjanjian untuk menjalankan perilaku menegaskan diri, yang diikuti oleh evaluasi. e Session kelima bisa disesuaikan dengan kebutuhan anggota. Sejumlah kelompok sering berfokus pada permainan peran tambahan, evaluasi, dan latihan, sedangkan kelompok lainnya berfokus pada usaha mendiskusikan sikap-sikap dan perasaan yang telah membuat perilakumenegaskan diri sulit dijalankan. Reed, dkk dalam Nursalim, 2005 menggambarkan latihan asertif dapat meliputi tiga bagian utama yaitu pembahasan materi, latihan atau bermain peran, dan praktek nyata. Selanjutnya Jakubowski Spector 1973 menambahkan seperangkat teknik luas, diantaranya adalah reductions, behavioral rehearsal, sosial modeling, positive reinforcement, cognitive restructurin, dan irrational ideas. Lebih lanjut Lange n Jakubowski 1976 mengemukakan prosedur dan tahap tentang latihan asertif, meliputi a. Menghapus rasa takut berlebihan dan keyakinan tidak logis. Rasa takut yang berlebihan termasuk ketakutan yang dapat menyakiti perasaan orang lain, ketakutan dipandang oleh orang lain bahwa perilaku tegas sebuah sikap yang kurang sopan dan tidak menghargai orang lain. Ketakutan yang berlebihan dan keyakinan yang irasional sering menghentikan individu untuk bersikap tegas. b. Menerima mengemukakan fakta-fakta masalah yang akan dihadapi. Seorang individu harus menerima bahwa setiap orang harus bersikap tegas dalam mengekspresikan pikiran, perasaan, keyakinannya secara jujur. c. Bersikap untuk asertif sendiri. Latihan bersikap tegas sendiri biasanya menggunakan refleksipermainan peran jiwa dimana dalam situasi ini individu akan lebih bisa bersikap asertif, memusatkan pada perilaku nonverbal yang penting dalam ketegasan. d. Mengembangkan sikap asertif dalam situasi sebenarnya atau dalam kehidupan sehari-hari. Menyediakan waktu untuk konseli dalam bermain peran dan mendapat umpan balik dari kelompok. e. Membawa perilaku asertif dalam kehidupan sehari-hari 2.5 Facebook Facebook adalah sebuah sarana sosial yang membantu masyarakat untuk berkomunikasi secara lebih effisien dengan teman-teman, keluarga dan teman sekerja. Perusahaan facebook mengembangkan teknologi yang memudahkan dalam sharing informasi melewati social graph, digital mapping kehidupan real hubungan sosial manusia. Siapun boleh mendaftar di facebook dan berinteraksi dengan orang-orang yang mereka kenal dalam lingkungan saling percaya.” Facebook.com; 2009. Facebook didirikan oleh Mark Zuckerberg, seorang mahasiswa Harvard kelahiran 14 Mei 1984 dan mantan murid Ardsley High School. Pada awal tahun 2009 mark Zuckherberg mendapat penghargaan Young Global Leaders dari World Economic Forum. Ia termasuk 230 orang muda dari 71 negara yang dianggap berpengaruh bagi dunia. Ia adalah programmer computer dan pengusaha muda yang bersal dari negri Paman Sam Amerika serikat. Ia menjadi kaya di umurnya yang relative muda karena berhasil mendirikan dan mengembangkan situs jaringan sosial faceboook di saat masih kuliah dengan bantuan teman satu kampusnya bernama Andrew McCollum dan teman sekamarnya Dustin Moskovitsz serta Crish Hughes. Syukur, 2009 Pada awal masa kuliahnya ini, keanggotaannya masih dibatasi untuk mahasiswa dari + , . Dalam dua bulan selanjutnya, keanggotaannya diperluas ke sekolah lain di wilayah - - , , . - , , , , , 12. , 1 , dan semua sekolah yang termasuk dalam 3 . Banyak lain yang selanjutnya ditambahkan berturut-turut dalam kurun waktu satu tahun setelah peluncurannya. Akhirnya, orang-orang yang memiliki alamat 4 suatu seperti: .edu, .ac, .uk, dll dari seluruh dapat juga bergabung dengan ini. Facebook merupakan jaringan sosial yang paling diminati, menurut statistic, pada 16 maret 2009 jam 14.00 WIB, ada 2.235.280 orang menyatakan diri sebagai warga Indonesia di Facebook. Karena peminatnya banyak, maka facebook merekrut 350 karyawan yang saat ini berkantor di Palo Alto, California dan New York. Facebook juga mengklaim sebagai situs nomor satu dalam hal layanan berbagai gambar di internet, dan pada jam-jam ramai mereka juga menduduki peringkat kedua, ketiga, dan empat. Terkait dengan jumlah gambar, facebook menerima lebih dari 14 juta foto yang diunggah setiap harinya angka ini terus meningkat karena tidak ada batas jumlah foto yang dapat diunggah oleh para anggotanya, dan setiap harinya ada saja anggota baru yang mendaftar. Syukur, 2009 Dominowski 2009 mengartikan facebook adalah situs sederhana yang mudah digunakan dan mempunyai efek untuk mencandu. Efek mencandu dapat disebabkan 2 hal yang utama. Pertama, karena kita memperoleh teman dan mendapat perhatian oleh orang lain. Kedua, seseorang senang menjadi orang yang dikenal dan diakui keberadaannya. Karena itu, akan mudah menjadi pecandu jejaringan sosial di internet bila seseorang memiliki kebutuhan besar akan perhatian, penghargaan diri dan eksistensi dirinya.

2.6 Kecanduan internet

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Menurunkan Kecanduan Facebook dengan Konseling Kelompok Behavioral pada Siswa Kelas 8E SMP N 10 Salatiga

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Menurunkan Kecanduan Facebook dengan Konseling Kelompok Behavioral pada Siswa Kelas 8E SMP N 10 Salatiga T1 132007018 BAB I

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Menurunkan Kecanduan Facebook dengan Konseling Kelompok Behavioral pada Siswa Kelas 8E SMP N 10 Salatiga T1 132007018 BAB IV

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Menurunkan Kecanduan Facebook dengan Konseling Kelompok Behavioral pada Siswa Kelas 8E SMP N 10 Salatiga T1 132007018 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Menurunkan Kecanduan Facebook dengan Konseling Kelompok Behavioral pada Siswa Kelas 8E SMP N 10 Salatiga

0 0 31

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Layanan Konseling Kelompok Behavioral untuk Mengubah Perilaku Pacaran Siswa Kelas IX SMP N 2 Suruh

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Layanan Konseling Kelompok Behavioral untuk Mengubah Perilaku Pacaran Siswa Kelas IX SMP N 2 Suruh T1 132007087 BAB II

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Layanan Konseling Kelompok Behavioral untuk Mengubah Perilaku Pacaran Siswa Kelas IX SMP N 2 Suruh T1 132007087 BAB IV

0 1 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Layanan Konseling Kelompok Behavioral untuk Mengubah Perilaku Pacaran Siswa Kelas IX SMP N 2 Suruh T1 132007087 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Layanan Konseling Kelompok Behavioral untuk Mengubah Perilaku Pacaran Siswa Kelas IX SMP N 2 Suruh

0 0 24