Remaja Karakteristik Perkembangan Sosial Remaja

Perilaku ini dapat meningkatkan risiko kesehatan yang serius, seperti kanker, stroke, penyakit jantung, dan dementia kepikunan.

2.8 Remaja

Kata “remaja” berasal dari bahasa latin yaitu adolescere yang berarti to grow atau to grow maturity . Banyak tokoh yang memberikan definisi tentang remaja, seperti DeBrun dalam Rice, 1990 mendefinisikan remaja sebagai periode pertumbuhan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Menurut Papalia dan Olds 2001, masa remaja adalah masa transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang pada umumnya dimulai pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir pada usia akhir belasan tahun atau awal dua puluhan tahun. Menurut Adams Gullota dalam Aaro, 1997, masa remaja meliputi usia antara 11 hingga 20 tahun. Sedangkan Hurlock 1990 membagi masa remaja menjadi masa remaja awal 13 hingga 16 atau 17 tahun dan masa remaja akhir 16 atau 17 tahun hingga 18 tahun. Masa remaja awal dan akhir dibedakan oleh Hurlock karena pada masa remaja akhir individu telah mencapai transisi perkembangan yang lebih mendekati masa dewasa.

2.9 Karakteristik Perkembangan Sosial Remaja

Remaja adalah tingkat perkembangan anak yang telah mencapai jenjang menjelang dewasa. Pada jenjang ini, kebutuhan remaja telah cukup kompleks, cakrawala interaksi sosial dan pergaulan remaja telah cukup luas. Perkembangan sosial pada masa remaja lebih melibatkan kelompok teman sebaya dibanding orang tua Conger, 1991; Papalia Olds, 2001. Dibanding pada masa kanak- kanak, remaja lebih banyak melakukan kegiatan di luar rumah seperti kegiatan sekolah, ekstra kurikuler dan bermain dengan teman Conger, 1991; Papalia Olds, 2001. Dengan demikian, pada masa remaja peran kelompok teman sebaya adalah besar. Pada diri remaja, pengaruh lingkungan dalam menentukan perilaku diakui cukup kuat. Walaupun remaja telah mencapai tahap perkembangan kognitif yang memadai untuk menentukan tindakannya sendiri, namun penentuan diri remaja dalam berperilaku banyak dipengaruhi oleh tekanan dari kelompok teman sebaya Conger, 1991. Perkembangan remaja diwujudkan dalam bentuk kelompok, baik besar maupun kelompok kecil. Dalam memilih kelompok, remaja di dasari oleh berbagai penimbangan, seperti moral, sosial ekonomi, minat dan kesamaan bakat dan kemampuan. Masalah umum yang dihadapi oleh remaja adalah penyesuaian diri. Sumber-sumber yang dapat mempengaruhi pembentukan identitas diri adalah lingkungan sosial, dimana remaja tumbuh kembang, seperti keluarga dan tetangga yang merupakan lingkungan masa kecil, juga kelompok-kelompok yang terbentuk ketika mereka memasuki masa remaja. Kelompok-kelompok itu disebut sebagai reference group dan melaui kelompok tersebut remaja dapat memperoleh nilai- nilai dan peran yang dapat menjadi acuannya. Kelompok tersebut dapat membantu remaja untuk mengetahui dirinya dalam perbandingannya dengan orang-orang lain sehingga mereka dapat membandingkan dirinya dengan kelompoknya, nilai-nilai yang ada pada dirinya dengan nilai-nilai dalam kelompok yang selanjutnya akan berpengaruh kepada pertimbangan- pertimbangan apakah dia akan menerima atau menolak nilai-nilai yang ada dalam kelompok tersebut. Remaja dalam kehidupan sosialnya akan dihadapkan kepada peran yang ditawarkan oleh lingkungan keluarga maupun kelompok sebaya, yang kadang-kadang membingungkan dan sering menimbulkan benturan-benturan, misalnya menjadi anggota kelompok musik tetapi harus menjadi siswa teladan. Maka dalam hal ini remaja harus mampu mengintergrasikan berbagai peran tersebut ke dalam diri pribadi identitas diri dan apabila terjadi benturan-benturan berbagai tuntutan peran harus dapat diselesaikan

2.10 Remaja dan Kelompok Sebaya

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Menurunkan Kecanduan Facebook dengan Konseling Kelompok Behavioral pada Siswa Kelas 8E SMP N 10 Salatiga

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Menurunkan Kecanduan Facebook dengan Konseling Kelompok Behavioral pada Siswa Kelas 8E SMP N 10 Salatiga T1 132007018 BAB I

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Menurunkan Kecanduan Facebook dengan Konseling Kelompok Behavioral pada Siswa Kelas 8E SMP N 10 Salatiga T1 132007018 BAB IV

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Menurunkan Kecanduan Facebook dengan Konseling Kelompok Behavioral pada Siswa Kelas 8E SMP N 10 Salatiga T1 132007018 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Menurunkan Kecanduan Facebook dengan Konseling Kelompok Behavioral pada Siswa Kelas 8E SMP N 10 Salatiga

0 0 31

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Layanan Konseling Kelompok Behavioral untuk Mengubah Perilaku Pacaran Siswa Kelas IX SMP N 2 Suruh

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Layanan Konseling Kelompok Behavioral untuk Mengubah Perilaku Pacaran Siswa Kelas IX SMP N 2 Suruh T1 132007087 BAB II

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Layanan Konseling Kelompok Behavioral untuk Mengubah Perilaku Pacaran Siswa Kelas IX SMP N 2 Suruh T1 132007087 BAB IV

0 1 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Layanan Konseling Kelompok Behavioral untuk Mengubah Perilaku Pacaran Siswa Kelas IX SMP N 2 Suruh T1 132007087 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Layanan Konseling Kelompok Behavioral untuk Mengubah Perilaku Pacaran Siswa Kelas IX SMP N 2 Suruh

0 0 24