29
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan rancangan penelitian sekat silang cross sectional, yang bertujuan untuk
mengetahui hubungan pengetahuan gizi dan pola makan pada remaja putri dengan kejadian anemia di SMP Negeri 2 Kotapinang, Kabupaten
Labuhan Batu Selatan tahun 2014.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 yang terletak di Desa Blok Songo IX Kotapinang Kabupaten Labuhan Batu Selatan
Provinsi Sumatera Utara. Pemilihan Lokasi ini diambil dengan alasan :
1. Merupakan sekolah yang terletak di salah satu desa yang terdapat di Kotapinang yaitu desa Blok Songo IX dengan rata-rata pelajar yang
memiliki pola makan yang kurang baik. 2. Dari survei awal yang dilakukan, terdapat 35 dari 40 orang siswi kelas VII
dan kelas VIII yang beresiko menderita anemia yang dilihat dari tanda- tanda awal.
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-September 2014.
Universitas Sumatera Utara
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang diteliti didalam penelitian.Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa yang berada
ditempat pada saat penelitian dilakukan yaitu seluruhsiswa kelas VII, VIII, dan IX yang berjumlah 567 orang sumber: SMP Negeri 2 Kotapinang.
3.3.2 Sampel Penelitian
Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil dari seluruh objek yang diteliti untuk mewakili satu populasi. Pengambilan
sampel dilakukan dengan uji hipotesis satu populasi dengan menggunakan rumus Lameshow, 1997:54 dan diperoleh sampel sebanyak :
diketahui : n
= Besar sampel N
= Jumlah Populasi 567 orang Z
= Nilai Z pada derajat kemaknaan 95=1,96 p
= Proporsi suatu kasus tertentu terhadap populasi 50=0,5 d
= Derajat ketepatan yang digunakan 90 atau 0,1
� =
Z
2
x N x 1 −P
d² N−1 + Z x 1−P
� =
1,96
2
x567 x 0,5 1 − 0,5
0,1
2
567−1 + 1,96.0,5 x 1−0,5
� = 88,50 ≈ 88
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 88 orang.
Universitas Sumatera Utara
3.4 Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Untuk mendapatkan sampel sebanyak 88 orang, cara yang
dilakukan untuk mengambil sampel adalah dengan sengaja terhadap remaja putri kelas VII dan VIII yang berjumlah sebanyak 293 orang
dengan melihat beberapa kriteria yang ada pada remaja putri tersebut, seperti pengambilan darah untuk pengukuran Hb. Kriteria dalam
pengambilan darah pada remaja putri tersebut, melihat dari fisik remaja putri tersebut meliputi konjungtiva, bibir, lidah, kulit dan telapak tangan.
Siswa dalam keadaan tidak sakit dan dalam keadaan tidak sedang menstruasi
3.5 Metode Pengumpulan Data
3.5.1 Data Primer
Data primer diperoleh dengan wawancara langsung kepada responden dengan menggunakan kuesioner, meliputi tentang pengetahuan
gizi pada remaja putri, dan pola makan pada remaja putri menggunakan metode wanwancara dibantu dengan menggunakan formulir Food
Frequency Quesioner FFQ untuk mengetahui jenis dan frekuensi makan dan formulir Food Recall 24 jam untuk mengetahui jumlah
makanan. Sedangkan, cara memperoleh data mengenai pemeriksaan hemoglobin Hb terhadap 88 orang sampel dengan menggunakan metode
Sahli yang dilakukan oleh petugas kesehatan puskesmas Kotapinang, dan cara menggunakan metode Sahli adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1. Alat a. Pipet Hb
b. Alat Sahli c. Pipet pastur
d. Pengaduk 2. Reagen
a. HCl 0,1 N b. Aquadest
3. Prosedur kerja a. Masukkan HCl 0,1 n ke dalam tabung Sahli sampai angka 2
b. Bersihkan ujung jari yang akan diambil darahnya dengan larutan alkohol atau desinfektan lain betadin, kemudian tusuk dengan lancet
c. Isap dengan pipet hemoglobin sampai melewati batas, bersihkan ujung pipet, kemudian teteskan darah sampai tanda batas dengan cara
menggeserkan ujung pipet ke kertas saringtisu. d. Masukkan pipet yang berisi darah kedalam tabung Hb, sampai ujung
pipet menempel pada dasar tabung, kemudian tutup pelan-pelan. Usahakan agar tidak timbul gelembung udara. Bilas sisa darah dengan
cara menghisap HCl 0,1 N dan meniupnya lagi sebanyak 3-4 kali. e. Campur sampai rata dan diamkan selama kurang lebih 10 menit.
f. Masukkan kedalam alat pembanding, encerkan dengan aquadest tetes demi tetes sampai warna larutan setelah diaduk homogen
Universitas Sumatera Utara
samadengan warna gelas dari alat pembanding. Bila sudah sama, baca kadar Hb pada skala tabung.
3.5.2 Data Sekunder
Data sekunder meliputi data demografi SMP Negeri 2 Kotapinang Kabupaten Labuhan Batu Selatan.
3.6 Defenisi Operasional
1 Anemia pada remaja putri adalah keadaan kadar hemoglobin Hb di dalam darah ramaja putri yang lebih rendah daripada nilai normal yaitu
12 grdl.
2 Pengetahuan Gizi adalah pengetahuan remaja putri mengenai makanan yang mengandung gizi, dan sumber-sumber zat gizi yang berasal dari
makanan. 3 Pola makan adalah kebiasaan makan remaja putri berkaitan dengan
frekuensi, jumlah dan jenis makanan yang dikonsumsi. 4 Frekuensi adalah keseringan makan remaja putri pada macam bahan
makanan yang dilihat dalam hari, minggu, bulan 5 Jumlah adalah kuantitas makanan meliputi makanan pokok, lauk pauk,
sayur dan buah yang dikonsumsi oleh remaja putri dalam sehari 6 Jenis adalah ragam makanan yang dikonsumsi oleh remaja putri yang
meliputi makanan pokok, lauk hewani, nabati, serta sayur dan buah setiap harinya.
Universitas Sumatera Utara
3.7 Aspek Pengukuran