pengetahuan gizi kurang terdapat 60,0 yang mengalami anemia. Hasil uji chi- square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara
pengetahuan gizi dengan kejadian anemia, dengan nilai p=0,567. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 4.19sebagai berikut:
Tabel 4.19 Tabulasi Silang Pengetahuan Gizi dengan Kejadian Anemia Pada Siswi SMP Negeri 2 Kotapinang Tahun 2014
Pengetahuan Kejadian Anemia
Jumlah p
Anemia Tidak Anemia
n n
n
Baik 24
75,0 8
25,0 32
100,0 0,567
Cukup 35
76,1 11
23,9 46
100,0 Kurang
6 60,0
4 40,0
10 100,0
4.13 Hubungan Frekuensi Makan dengan Kejadian Anemia
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 25 orang siswi SMP dengan frekuensi makan sering terdapat 40,0 yang terkena anemia, dan dari 63 orang
dengan frekuensi makan tidak sering terdapat 87,3 yang terkena anemia. Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara frekuensi
makan dengan kejadian anemia, dengan nilai p 0,001.Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 4.20 berikut :
Tabel 4.20 Tabulasi Silang Frekuensi Makan dengan Kejadian Anemia Pada Siswi SMP Negeri 2 Kotapinang Tahun 2014
Frekuensi Makan
Kejadian Anemia Jumlah
p Anemia
Tidak Anemia n
n n
Sering 10
40,0 15
60,0 25
100,0 0,001
Tidak Sering 55
87,3 8
12,7 63
100,0
Universitas Sumatera Utara
4.14 Hubungan Jenis Makanan dengan Kejadian Anemia
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 32 orang siswi SMP dengan konsumsi jenis makanan dengan kategori baik terdapat 37,5 yang terkena
anemia, dan dari 53 orang dengan konsumsi jenis makanan dengan kategori tidak baik terdapat 94,6 yang terkena anemia. Hasil uji chi-square menunjukkan
bahwa ada hubungan yang bermakna antara jenis makanan yang dikonsumsi dengan kejadian anemia, dengan nilai p 0,001.Untuk lebih jelas dapat dilihat
pada Tabel 4.21 berikut :
Tabel 4.21 Tabulasi Silang Jenis Makanan dengan Kejadian Anemia Pada Siswi SMP Negeri 2 Kotapinang Tahun 2014
Jenis Makanan
Kejadian Anemia Jumlah
p Anemia
Tidak Anemia n
n n
Baik 12
37,5 20
62,5 32
100,0 0,001
Tidak Baik
53 94,6
3 5,4
56 100,0
4.15 Hubungan Jumlah Makanan yang Dikonsumsi dengan Kejadian
Anemia
1. Hubungan Jumlah MakananPokok yang Dikonsumsi dengan Kejadian Anemia
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 26 orang siswi SMP yang
mengkonsumsi makanan pokok baik ≥ 350 gram terdapat 42,3 yang terkena
anemia, dan dari 62 orang yang mengkonsumsi makanan pokok tidak baik 350 gram terdapat 87,1 yang terkena anemia. Hasil uji chi-square menunjukkan
bahwa ada hubungan yang bermakna antara konsumsi makanan pokok dengan kejadian anemia, dengan nilai p 0,001 yang dapat dilihat pada Tabel 4.22 berikut
:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.22 Tabulasi Silang Jumlah Konsumsi Makanan Pokok yang Di Konsumsi dengan Kejadian Anemia Pada Siswi SMP Negeri 2
Kotapinang Tahun 2014
Makanan Pokok
Kejadian Anemia Jumlah
p Anemia
Tidak Anemia n
n n
Baik 11
42,3 15
57,7 26
100,0 0,001
Tidak Baik
54 87,1
8 12,9
62 100,0
2. Hubungan Jumlah Lauk Pauk yang Dikonsumsi dengan Kejadian Anemia Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 35 orang siswi SMP yang
mengkonsumsi lauk pauk baik ≥ 50 gram terdapat 48,6 yang terkena anemia,
dan dari 53 orang yang mengkonsumsi lauk pauktidak baik 50 gram terdapat 90,6 yang terkena anemia. Hasil uji chi-square menunjukkanbahwa ada
hubungan yang bermakna antara konsumsi lauk pauk dengan kejadian anemia, dengan nilai p 0,001. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 4.23berikut :
Tabel 4.23 Tabulasi Silang Jumlah Konsumsi Lauk Pauk dengan Kejadian Anemia Pada Siswi SMP Negeri 2 Kotapinang Tahun 2014
Lauk Pauk
Kejadian Anemia Jumlah
p Anemia
Tidak Anemia n
n n
Baik 17
48,6 18
51,4 35
100,0 0,001
Tidak Baik
48 90,6
5 9,4
53 100,0
3. Hubungan Jumlah Sayuran yang Dikonsumsi dengan Kejadian Anemia Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 32 orang siswi SMP yang
mengkonsumsi lauk pauk baik ≥ 200 gram terdapat 43,8 yang terkena anemia,
dan dari 56 orang yang mengkonsumsi lauk pauk tidak baik 50 gram terdapat 91,1 yang terkena anemia. Hasil uji chi-square menunjukkan dilihat bahwa ada
Universitas Sumatera Utara
hubungan yang bermakna antara konsumsi sayuran dengan kejadian anemia, dengan nilai p 0,001.Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 4.24 berikut :
Tabel 4.24 Tabulasi Silang Jumlah Konsumsi Sayuran dengan Kejadian Anemia Pada Siswi SMP Negeri 2 Kotapinang Tahun 2014
Sayuran Kejadian Anemia
Jumlah p
Anemia Tidak Anemia
n n
n
Baik 14
43,8 18
56,2 32
100,0 0,001
Tidak Baik
51 91,1
5 8,9
56 100,0
4. Hubungan Jumlah Buah yang Dikonsumsi Dengan Kejadian Anemia Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 13 orang siswi SMP yang
mengkonsumsi buah-buahanbaik ≥ 150 gram terdapat 23,1 yang terkena
anemia, dan dari 75 orang yang mengkonsumsi buah-buahantidak baik 150 gram
terdapat 82,7
yang terkena
anemia. Hasil
uji chi-square
menunjukkanbahwa ada hubungan yang bermakna antara konsumsi buah dengan kejadian anemia, dengan nilai p 0,001.Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel
4.25berikut :
Tabel 4.25 Tabulasi Silang Jumlah Konsumsi Buah dengan Kejadian Anemia Pada Siswi SMP Negeri 2 Kotapinang Tahun 2014
Buah Kejadian Anemia
Jumlah p
Anemia Tidak Anemia
n n
n
Baik 3
23,1 10
76,9 13
100,0 0,001
Tidak Baik 62
82,7 13
17,3 75
100,0
4.16 Hubungan Pola Makan dengan Kejadian Anemia