Pengertian Pemecahan Masalah Faktor- Faktor Penghambat Pemecahan Masalah

8

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pemecahan Masalah

2.1.1 Pengertian Pemecahan Masalah

Menurut Anderson, sebagaimana dikutip oleh Schunk 2012:416, beberapa pakar teori menganggap pemecahan masalah menjadi proses kunci dalam pembelajaran, khususnya pada ranah – ranah seperti sains dan matematika. Pemecahan masalah adalah proses menerapkan pengetahuan yang diperoleh sebelumnya kedalam situasi baru yang baru dikenal. Ciri dari soal atau tugas dalam bentuk memecahkan masalah adalah : ada tantangan dalam materi penugasan dan masalah tidak dapat diselesaikan menggunakan prosedur yang diketahui oleh penjawab atau pemecah masalah. Polya sebagaimana dikutip oleh Schunk 2012 mengajukan teori bahwa pemecahan meliputi beberapa indikator yaitu pemahaman masalah, pembuatan rencana pemecahan masalah, pelaksanaan rencana dan peninjauan ulang solusi yang diperoleh. Pada tahap awal pemecahan masalah individu memahami masalah yang berkaitan dengan apa yang diketahui, apa yang ditanyakan dan apa persyaratannya. Tahapan selajutnya, individu harus memikirkan alat dan strategi yang cocok untuk penyelesaian masalah tersebut yang dilanjutkan dengan mengerjakan penyelesaian masalah seperti yang direncanakan sampai menemukan hasil, setiap langkah diperiksa kebenarannya. Tahap yang terakhir, individu memeriksa kembali hasil penyelesaian masalah, memeriksa argumen tiap langkah, jika memungkinkan menurunkan penyelesaian lain yang berbeda atau menerapkan hasil penyelesaian untuk menyelesaikan masalah lain. Dari uraian beberapa teori di atas, maka ditarik suatu kesimpulan bahwa pemecahan masalah adalah suatu tahapan yang dilakukan seseorang untuk mengatasi masalahnya. Metode pemecahan masalah memberikan kesempatan pada siswa menyelesaikan masalahnya sendiri dan mendapatkan pengalaman secara langsung.

2.1.2 Faktor- Faktor Penghambat Pemecahan Masalah

Kesalahan dan hambatan yang sering muncul dalam memecahkan masalah, sebagai berikut: 1 Ketidakcermatan dalam membaca; 2 Ketidakcermatan dalam berpikir; 3 Kelemahan dalam analisis masalah; serta 4 Kekuranggigihan. Beberapa Indikator yang menunjukkan adanya ketidakcermatan siswa dalam membaca yaitu: 1 membaca soal tanpa perhatian yang kuat pada makna pengertiannya; 2 mengabaikan satu atau lebih kata yang kurang familiar; 3 mengabaikan satu atau lebih fakta atau ide; 4 tidak membaca kembali bagian yang sulit; 5 memulai menyelesaikan soal sebelum membaca lengkap soal tersebut. Ketidakcermatan dalam berpikir dikarenakan siswa: 1 mengabaikan akurasi dan mendahulukan kecepatan; 2 mengabaikan kecermatan penggunaan beberapa operasi; mengartikan kata atau melakukan operasi secara tidak konsisten; tidak memeriksa rumus atau prosedur saat merasa ada yang tidak benar; 3 bekerja terlalu cepat; serta 4 mengambil kesimpulan di pertengahan jalan tanpa pemikiran yang matang. Untuk kelemahan dalam analisis masalah yang terjadi pada siswa ditandai dengan: 1 gagal membedah masalah kompleks menjadi bagian-bagian atau gagal menggunakan bagian-bagian masalah untuk memahami masalah secara keseluruhan; 2 tidak menggunakan pengetahuan atau konsep utama untuk mencoba memahami ide-ide yang kurang jelas; 3 tidak menggunakan kamus atau sumber lainnya saat diperlukan untuk mamahami masalah; serta 4 tidak secara aktif mengkonstruksi ide atau gagasan di atas kertas bila coret-coretan di atas kertas dapat membantu memahami masalahnya. Faktor penghambat yang terakhir dalam pemecahan masalah yaitu kekuranggigihan dan indikator – indikator yang menyertainya yaitu 1 tidak percaya diri atau menganggap enteng masalah; 2 memilih jawaban berdasarkan intuisi belaka menggunakan perasaan dalam mencoba menebak jawaban; 3 menyelesaikan masalah hanya secara teknis belaka tanpa pemikiran; serta 4 berpikir nalar hanya pada bagian kecil masalah, menyerah, lalu melompat pada kesimpulan WhimbeyLochhead,1999. Selain hambatan-hambatan di atas yang mungkin muncul dalam dalam memecahakan masalah, juga terdapat faktor faktor penyebab kesulitan pemecahan masalah yang berawal dari kesulitan belajar yang dialami siswa.

2.2 Kesulitan Belajar

Dokumen yang terkait

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA MATERI SISTEM PERSAMAAN ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL SMP MUHAMMADIYAH 4 SAMBI T

0 6 12

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL SMP MU

0 2 15

Analisis Kesulitan Siswa dalam Memecahkan Masalah Garis Singgung Lingkaran pada Siswa Kelas VIII Analisis Kesulitan Siswa dalam Memecahkan Masalah Garis Singgung Lingkaran pada Siswa Kelas VIII MTs Muhammadiyah Waru Baki Sukoharjo Tahun Ajaran 2015/201

0 4 15

PENYUSUNAN TES DIAGNOSTIK FISIKA MATERI LISTRIK DINAMIS.

0 2 17

PENGEMBANGAN SISTEM TES DIAGNOSTIK KESULITAN BELAJAR KOMPETENSI DASAR KEJURUAN SISWA SMK.

0 1 69

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH FISIKA MENURUT POLYA | Nur Jiwanto | PROSIDING : Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika 3769 8337 1 SM

0 0 9

PENGEMBANGAN TES DIAGNOSTIK SEBAGAI ALAT EVALUASI KESULITAN BELAJAR FISIKA | Rusilowati | PROSIDING : Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika 7684 16483 1 PB

1 3 10

ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA SISWA

0 1 12

ANALISIS KESULITAN MEMECAHKAN MASALAH PA

0 0 5

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA MATERI PROGRAM LINIER BERDASARKAN GAYA BELAJAR SISWA

0 0 14