disimpulkan bahwa siswa belum memahami konsep gerak lurus beraturan yang memiliki kecepatan yang selalu tetap.
Sejalan dengan itu Pujianto et al. 2013, melakukan penelitian tentang konsepsi siswa pada konsep gerak lurus beraturan menemukan bahwa sebagian
besar responden memiliki konsepsi yang salah. Konsepsi yang salah ini dikarenakan siswa yang menjadi responden menganggap jika suatu kendaraan
bergerak dengan arah dan kecepatan tetap selama 10 menit merupakan gerak lurus berubah beraturan.
4.2.2.2 Profil Kesulitan Siswa Berdasarkan Pengetahuan Prasyarat
Beberapa siswa di dalam kelas biasanya akan kesulitan untuk memulai mengikuti pembelajaran yang dilaksanakan oleh dikarenakan mereka belum
memiliki pengetahuan prasyarat. Misalnya, untuk mempelajari perkalian siswa harus sudah mempelajari penjumlahan. Siswa yang tidak menguasai penjumlahan
akan kesulitan mengikuti pembelajaran tentang perkalian. Pada tes diagnostik ini ada tiga pengetahuan prasyarat yang harus dimiliki siswa yaitu mengetahui rumus
luas bangun datar, menguasai operasi hitung dan menguasai persamaan linier sederhana. Berdasarkan hasil analisis data yang ditunjukkan pada Gambar 4.3,
sesuai kriteria yang kesulitan menurut Sudijono 2011 maka tingkat kesulitan siswa dalam hal penguasaan luas bangun datar tergolong rendah. Penguasaan
terhadap luas bangun datar digunakan dalam menentukan jarak tempuh dari sebuah grafik hubungan kecepatan terhadap waktu. Kesulitan yang umumnya
terjadi yaitu siswa salah dalam menggunakan rumus luas bangun datar seperti pada jawaban siswa untuk soal yang mencari jarak tempuh selama 4 detik pada
grafik gerak lurus beraturan hubungan kecepatan terhadap waktu dengan kecepatan 20 ms. Jawaban siswa tersebut disajikan pada Gambar 4.11.
Gambar 4.11 Hasil Pekerjaan Siswa Yang Menunjukkan Kurangnya
Pengetahuan Prasyarat Dari jawaban siswa tersebut terlihat siswa salah menggunakan rumus luas, karena
jawaban yang tepat menggunakan luas persegi panjang dan jawaban siswa menggunakan luas segitiga.
Persentase kesulitan pengetahuan prasyarat operasi hitung ditunjukkan oleh Gambar 4.3 dan termasuk dalam kategori kesulitan sedang
.
Secara umum, siswa masih mengalami kesulitan dalam operasi hitung. Hal ini juga didukung
dari hasil wawancara yang dilakukan seperti pada Lampiran 11 mengatakan bahwa mengalami kesulitan dalam perhitungan. Berikut contoh hasil pengerjaan
siswa yang disajikan pada Gambar 4.12 dan hasil wawancara yang menunjukan bahwa terdapat kesulitan dalam operasi hitung. Pada soal siswa diminta
menentukan kelajuan berdasarkan grafik hubungan jarak terhadap waktu.
Gambar 4.12 Hasil Pekerjaan Siswa Yang Menunjukkan Kesulitan Dalam
Operasi Hitung
Kesulitan siswa dalam operasi hitung sesuai dengan hasil penelitian dari Rusilowati 2006 yang menyatakan bahwa salah satu penyebab kesulitan belajar
siswa yaitu kesulitan dalam operasi hitung atau perhitungan matematisnya. Selain itu, penyebab lainnya yaitu pemahaman konsep dan mengkonversian satuan.
Berdasarkan Gambar 4.3 juga, pengetahuan prasyarat siswa terhadap penguasaan persamaan linear sederhana termasuk dalam kategori sedang. Penguasaan
persamaan linear sederhana digunakan untuk membantu memprediksi berdasarkan grafik baik interpolasi maupun ekstrapolasi.
4.2.2.3 Profil Kesulitan Siswa Berdasarkan Profil Materi