Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika Berbentuk Grafik Analisis Profil Kesulitan Siswa

3.5.4 Uji Daya Beda Butir Soal

Daya beda DB soal adalah kemampuan suatu butir soal untuk membedakan siswa yang telah menguasai materi dan belum menguasai materi. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskrimasi. Rumus untuk mencari besarnya daya beda suatu soal adalah sebagai berikut: Keterangan : DB : Daya Beda BA : Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab dengan benar BB : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab dengan benar N : Jumlah siswa yang mengerjakan tes Hasil perhitungan daya beda soal dibandingkan dengan kriteria daya beda soal seperti yang tersaji dalam Tabel 3.5 Tabel 3.5 Kriteria Daya Beda Soal Ujicoba

3.6 Analisis Data

3.6.1 Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika Berbentuk Grafik

Kemampuan siswa memahami grafik didapat dari hasil pekerjaan siswa dalam mengerjakan soal diagnostik. Analisis data disini menggunakan metode analisis deskriptif untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam memecahkan masalah fisika dalam bentuk grafik. Adapun rumus untuk analisis deskripsi persentase menurut Ali yang dikutip oleh Irawati 2014 yaitu: Rentang Validitas Kriteria 0 DB ≤ 0,19 Soal tidak dipakai 0,2 DB ≤ 0,29 Soal diperbaiki 0,3 DB ≤ 0,39 Soal diterima tapi perlu diperbaiki 0,4 DB ≤ 1,0 Soal diterima dengan baik Menurut Walandauw sebagaimana dikutip oleh Bakri 2012 untuk kriteria kemampuan pemecahan masalah berbentuk grafik dapat dilihat pada Tabel 3.6 Tabel 3.6 Kriteria Kemampuan Pemecahan Masalah Berbentuk Grafik Kategori Persentase Baik Sekali 78 - 100 Baik 66 - 79 Sedang 56 - 65 Kurang ≤ 55

3.6.2 Analisis Profil Kesulitan Siswa

Analisis kesulitan siswa yaitu berdasarkan KKM, profil materi, prasyarat pengetahuan, miskonsepsi dan tahapan pemecahan masalah. Untuk analisis berdasarkan KKM dan profil materi menggunakan persentase skor siswa digunakan rumus: Ketentuan kategori kesulitan berdasarkan pencapaian KKM : KKM ketuntasan : 65 , siswa mengalami kesulitan jika : skor ≤ 35 : kategori kuat skor 35 : kategori lemah Untuk analisis kesulitan berdasarkan pengetahuan prasyarat miskonsepsi dan tahapan pemecahan masalah menggunakan rumus yang sama tetapi bukan menggunakan skor melainkan frekuensi. Ketentuan kategori kesulitan siswa terdapat pada Tabel 3.7 Sudijono, 2011. Tabel 3.7 Kriteria Kesulitan Siswa Persentase Kategori 80 – 100 Sangat Tinggi 66 – 79 Tinggi 40 – 65 Sedang – 39 Rendah Untuk mendukung hasil analisis tentang profil kesulitan pemecahan masalah siswa di atas maka ditambah dengan hasil wawancara yang telah dilakukan untuk mendeskripsikan kesulitan siswa dalam pemecahan masalah fisika berbentuk grafik. 32 48.3 34.36 53.01 48.61 10 20 30 40 50 60 Interpretasi Prediksi Interpolasi Prediksi Ekstrapolasi Transformasi Per sen tase Jenis Kemampuan Grafik Kemampuan Pemecahan Masalah Berbentuk Grafik

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Kemampuan Pemecahan Masalah Berbentuk Grafik

Kemampuan pemecahan masalah berbentuk grafik yang diukur disini yaitu kemampuan pemecahan masalah yang berkaitan dengan kemampuan interpretasi grafik, memprediksi grafik, baik interpolasi maupun ekstrapolasi dan transformasi suatu grafik Nugroho Darsono, 2007. Proses pengambilan data dilakukan dengan menggunakan tes diagnostik yang disusun untuk mengukur kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah berbentuk grafik seperti pada lampiran 9. Hasil pengambilan data digambarkan pada Gambar 4.1. Analisis data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 4. Gambar 4.1 Kemampuan Pemecahan Masalah Berbentuk Grafik

Dokumen yang terkait

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA MATERI SISTEM PERSAMAAN ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL SMP MUHAMMADIYAH 4 SAMBI T

0 6 12

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL SMP MU

0 2 15

Analisis Kesulitan Siswa dalam Memecahkan Masalah Garis Singgung Lingkaran pada Siswa Kelas VIII Analisis Kesulitan Siswa dalam Memecahkan Masalah Garis Singgung Lingkaran pada Siswa Kelas VIII MTs Muhammadiyah Waru Baki Sukoharjo Tahun Ajaran 2015/201

0 4 15

PENYUSUNAN TES DIAGNOSTIK FISIKA MATERI LISTRIK DINAMIS.

0 2 17

PENGEMBANGAN SISTEM TES DIAGNOSTIK KESULITAN BELAJAR KOMPETENSI DASAR KEJURUAN SISWA SMK.

0 1 69

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH FISIKA MENURUT POLYA | Nur Jiwanto | PROSIDING : Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika 3769 8337 1 SM

0 0 9

PENGEMBANGAN TES DIAGNOSTIK SEBAGAI ALAT EVALUASI KESULITAN BELAJAR FISIKA | Rusilowati | PROSIDING : Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika 7684 16483 1 PB

1 3 10

ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA SISWA

0 1 12

ANALISIS KESULITAN MEMECAHKAN MASALAH PA

0 0 5

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA MATERI PROGRAM LINIER BERDASARKAN GAYA BELAJAR SISWA

0 0 14