Profil Kesulitan Siswa Berdasarkan Profil Materi Profil Kesulitan Siswa Berdasarkan Miskonsepsi

Kesulitan siswa dalam operasi hitung sesuai dengan hasil penelitian dari Rusilowati 2006 yang menyatakan bahwa salah satu penyebab kesulitan belajar siswa yaitu kesulitan dalam operasi hitung atau perhitungan matematisnya. Selain itu, penyebab lainnya yaitu pemahaman konsep dan mengkonversian satuan. Berdasarkan Gambar 4.3 juga, pengetahuan prasyarat siswa terhadap penguasaan persamaan linear sederhana termasuk dalam kategori sedang. Penguasaan persamaan linear sederhana digunakan untuk membantu memprediksi berdasarkan grafik baik interpolasi maupun ekstrapolasi.

4.2.2.3 Profil Kesulitan Siswa Berdasarkan Profil Materi

Profil kesulitan siswa berdasarkan profil materi ini digunakan untuk mengetahui persentase kesulitan siswa dalam menguasai suatu materi untuk setiap sub materinya. Sub materi dari materi dari penelitian ini yaitu jarak dan perpindahan; kecepatan dan kelajuan; percepatan; gerak lurus beraturan GLB; serta gerak lurus berubah beraturan GLBB. Analisis kesulitan ini juga menggunakan KKM sebagai batas penguasaan siswa. Dari lima sub materi pada materi gerak lurus ini, siswa masih mengalami kesulitan, terutama pada sub materi percepatan yang memiliki persentase kesulitan lebih tinggi dari dari persentase sub materi yang lainnya sesuai yang tunjukkan pada Gambar 4.4. Kesulitan pada sub materi jarak dan perpindahan umumnya dikarenakan siswa merasa kesulitan dalam memprediksi jarak tempuh berdasarkan grafik yang ada. Siswa paling mengalami kesulitan dalam menguasai sub materi percepatan. Hal ini dikarenakan siswa belum memahami konsep percepatan sesuai dengan hasil penelitian Pujianto et al. 2013, yaitu siswa memiliki pemahaman bahwa percepatan adalah kecepatan dibagi waktu. Konsepsi ini didasarkan pada rumus percepatan, tetapi belum memahami benda yang dipercepat maka jarak yang ditempuh setiap detiknya mengalami peningkatan. Persentase kesulitannya yaitu 62,50 .

4.2.2.4 Profil Kesulitan Siswa Berdasarkan Miskonsepsi

Seperti yang dijelaskan pada bagian hasil penelitian, kesulitan siswa berdasarkan miskonsepsi disini terbatas pada miskonsepsi dalam materi kecepatan dan kelajuan saja. Persentase kesulitan siswa yaitu 68,89 dan berdasarkan kriteria Sudijono 2001 termasuk dalam kategori tinggi. Miskonsepsi yang umum terjadi yaitu siswa tidak bisa membedakan antara kecepatan dan kelajuan. Seperti jawaban siswa untuk Gambar 4.5 yang ditunjukan pada hasil penelitian profil kesulitan siswa berdasarkan miskonsepsi. Jawaban tersebut menunjukkan jawaban yang tepat untuk masalah tentang konsep kelajuan, tetapi tidak tepat dalam menjawab tentang konsep kecepatan. Kesulitan terlihat ketika siswa juga menjawab dengan cara dan hasil yang sama untuk menentukan kecepatan benda. Ketika dilakukan wawancara, siswa ditanyai tentang adakah perbedaan antara kelajuan dan kecepatan. Siswa tersebut menjawab dengan ragu – ragu bahwa tidak ada perbedaannya. Hal ini menunjukkan telah terjadi miskonsepsi yaitu siswa menganggap tidak ada perbedaan antara kelajuan dan juga kecepatan. Salah satu penyebab terjadinya miskonsepsi dikarenakan faktor bahasa dan kebiasaan yang sehari – hari dipakai oleh siswa. Misalnya warga Indonesia umumnya menyebutkan bahwa fungsi speedometer untuk mengukur kecepatan benda. Padahal sebenarnya speedometer digunakan untuk mengukur kelajuan dari suatu benda. Sejalan dengan itu, Pujianto et al. 2013, mengatakan siswa masih sulit membedakan antara konsep kelajuan dan kecepatan. Miskonsepsi ini diawali ketika siswa tidak mampu menentukan jarak dan perpindahannya.

4.2.2.5 Profil Kesulitan Siswa Berdasarkan Tahapan Pemecahan Masalah

Dokumen yang terkait

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA MATERI SISTEM PERSAMAAN ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL SMP MUHAMMADIYAH 4 SAMBI T

0 6 12

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL SMP MU

0 2 15

Analisis Kesulitan Siswa dalam Memecahkan Masalah Garis Singgung Lingkaran pada Siswa Kelas VIII Analisis Kesulitan Siswa dalam Memecahkan Masalah Garis Singgung Lingkaran pada Siswa Kelas VIII MTs Muhammadiyah Waru Baki Sukoharjo Tahun Ajaran 2015/201

0 4 15

PENYUSUNAN TES DIAGNOSTIK FISIKA MATERI LISTRIK DINAMIS.

0 2 17

PENGEMBANGAN SISTEM TES DIAGNOSTIK KESULITAN BELAJAR KOMPETENSI DASAR KEJURUAN SISWA SMK.

0 1 69

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH FISIKA MENURUT POLYA | Nur Jiwanto | PROSIDING : Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika 3769 8337 1 SM

0 0 9

PENGEMBANGAN TES DIAGNOSTIK SEBAGAI ALAT EVALUASI KESULITAN BELAJAR FISIKA | Rusilowati | PROSIDING : Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika 7684 16483 1 PB

1 3 10

ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA SISWA

0 1 12

ANALISIS KESULITAN MEMECAHKAN MASALAH PA

0 0 5

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA MATERI PROGRAM LINIER BERDASARKAN GAYA BELAJAR SISWA

0 0 14