1.7 Penegasan Istilah
Agar tidak menimbulkan salah penafsiran, berikut ini dituliskan istilah- istilah khusus yang ada dalam penelitian ini.
1.7.1 Analisis
Analisis adalah penyelidikan yang dilaksanakan guna meneliti sesuatu secara mendalam. Analisis diartikan sebagai penguraian suatu pokok atas berbagai
bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan. Sementara
itu, analisis pada penelitian ini adalah mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa ditinjau dari gaya kognitif melalui model SSCS dengan
pendekatan saintifik pada materi Balok dan Kubus.
1.7.2 Keefektifan
Keefektifan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah model SSCS dengan pendekatan saintifik efektif terhadap kemampuan pemecahan masalah
apabila memenuhi syarat berikut, yaitu: 1.
Kemampuan pemecahan masalah matematika siswa setelah diberi pembelajaran melalui model SSCS dengan pendekatan saintifik pada materi
Balok dan Kubus mencapai kriteria ketuntasan belajar secara klasikal, yaitu persentase siswa yang mendapatkan nilai lebih dari atau sama dengan 60 pada
kelas yang diberi pembelajaran melalui model SSCS dengan pendekatan saintifik mencapai
. 2.
Kemampuan pemecahan masalah matematika siswa setelah diberi pembelajaran melalui model SSCS dengan pendekatan saintifik pada materi
Balok dan Kubus lebih baik daripada kemampuan pemecahan masalah matematika siswa setelah pembelajaran melalui model ekspositori pada
materi Balok dan Kubus.
1.7.3 Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah merupakan suatu proses menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya pada situasi baru dan berbeda Husna et al.,
2013.
1.7.4 Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Kemampuan pemecahan masalah matematika merupakan kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah matematika dengan mengaplikasikan
pengetahuan, keterampilan serta pemahaman yang dimiliki Santia, 2015.
1.7.5 Model SSCS
Model pembelajaran SSCS merupakan suatu model pembelajaran yang berpusat pada siswa, karena melibatkan siswa pada setiap tahapnya. Menurut
Pizzini 1988, model ini mengajarkan tentang pemecahan masalah dan memberikan banyak kesempatan kepada siswa untuk mempraktikkan dan
memperbaiki kemampuan pemecahan masalah. Model SSCS terdiri dari empat fase, yaitu pertama fase search yang bertujuan untuk mengidentifikasi masalah,
kedua fase solve yang bertujuan untuk merencanakan penyelesaian masalah, ketiga fase create yang bertujuan untuk melaksanakan penyelesaian masalah, dan
keempat adalah fase share yang bertujuan untuk mensosialisasikan penyelesaian masalah.
1.7.6 Pendekatan Saintifik
Pendekatan saintifik yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pendekatan ilmiah yang langkah
–langkah pembelajarannya berdasarkan Permendikbud
Nomor 103
Tahun 2014.
Adapun langkah
–langkah pembelajarannya adalah mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
menalar, dan mengkomunikasikan Kemendikbud, 2014.
1.7.7 Gaya Kognitif
Menurut Witkin et al. 1977, gaya kognitif didefinisikan sebagai cara khas seseorang dalam menerima, memelihara, dan menggunakan informasi.
1.8 Sistematika Penulisan Skripsi