kemampuan pemecahan masalah matematikanya berdasarkan langkah-langkah pemecahan menurut Polya. Alur pemilihan subjek digambarkan pada Gambar 3.1
berikut.
Gambar 3.1 Alur Pemilihan Subjek Penelitian
3.4 Sumber dan Jenis Data
Data dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
3.4.1 Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data hasil tes awal, data hasil tes pengklasifikasian gaya kognitif, hasil tes kemampuan pemecahan
masalah matematika, dan hasil wawancara dengan siswa selaku subjek penelitian. Data hasil tes awal digunakan untuk menggolongkan siswa ke dalam kelompok
atas, kelompok sedang, dan kelompok bawah. Data hasil tes pengklasifikasian gaya kognitif digunakan untuk mengklasifikasikan siswa yang bergaya kognitif
FD dan siswa yang bergaya FI. Data hasil tes kemampuan pemecahan masalah digunakan untuk menguji efektifitas pembelajaran melalui model SSCS dengan
pendekatan saintifik. Selanjutnya, data hasil tes kemampuan pemecahan masalah siswa dan data hasil wawancara digunakan untuk menganalisis kemampuan
pemecahan masalah siswa.
3.4.2 Sumber Data
Sumber data dalam penelitian dibagi menjadi dua, yaitu sumber data untuk analisis data kuantitatif dan sumber data untuk analisis data kualitatif.
Sumber data untuk analisis data kuantitatif yaitu dua kelas, satu kelas eksperimen dan satu kelas kontrol. Sedangkan sumber data untuk analisis kualitatif yaitu 6
siswa yang masing-masing teridiri dari 3 siswa bergaya kognitif FD dan 3 siswa bergaya kognitif FI.
3.5 Prosedur Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data merupakan prosedur yang sistemik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Prosedur pengumpulan data
pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
3.5.1 Observasi
Hadi dalam Sugiyono 2010: 203 menyatakan bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai
proses biologis dan psikologis. Tujuan dari observasi adalah untuk mendapatkan informasi yang sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian. Dalam
penelitian ini, observasi digunakan untuk mengamati bagaimana kondisi sekolah, kegiatan pembelajaran khususnya matematika, kondisi siswa, dan kurikulum serta
mengetahui kemampuan siswa dalam pembelajaran matematika.
3.5.2 Tes Tertulis
Tes dalam penelitian ini terdiri dari 3 jenis, yaitu tes awal kemampuan pemecahan masalah, tes akhir kemampuan pemecahan masalah, dan tes
pengklasifikasian gaya kognitif. Tes awal dan tes akhir merupakan tes berbentuk uraian. Tes awal digunakan untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam
pemecahan masalah sebelum diberi pembelajaran. Tes awal juga digunakan untuk mengelompokkan siswa yang selanjutnya akan digunakan untuk menentukan
subjek penelitian. Tes akhir memuat soal-soal yang digunakan untuk mengungkap
kemampuan pemecahan masalah siswa setelah dilakukan pembelajaran. Agar data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diharapkan, siswa diberikan tes
kemampuan pemecahan masalah pada setiap pertemuan sebagai tes pembiasaan sehingga diharapkan pada akhir penelitian diperoleh data kemampuan pemecahan
masalah yang akurat. Tes akhir kemampuan pemecahan masalah dilaksanakan selama 80 menit.
Tes pengklasifikasian gaya kognitif ini mengadopsi dari tes gaya kognitif yang dikembangkan oleh Witkin. Tes yang dimaksud adalah Group Embedded
Figure Test GEFT. GEFT digunakan untuk mengklasifikasikan siswa dalam gaya kognitif FD dan FI. Tes ini dilaksanakan selama 12 menit.
Pada saat pelaksanakan tes, siswa tidak diperbolehkan membuka buku dan tidak boleh bekerja sama dengan temannya. Pelaksanaan kedua tes dijaga dan
diawasi langsung oleh peneliti.
3.5.3 Wawancara
Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu
topik tertentu Sugiyono, 2010: 317. Moleong 2007: 186 menyatakan maksud dari wawancara adalah mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, organisasi,
perasaan, motivasi, tuntunan, dan lain lain. Melalui wawancara peneliti akan mendapatkan informasi secara langsung yang mendalam tentang segala sesuatu
yang ada pada subjek penelitian. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan untuk menggali kemampuan pemecahan masalah siswa ditinjau dari gaya kognitif
berdasarkan tes yang diberikan. Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara
tidak terstruktur. Urutan pertanyaan, kalimat, dan cara penyajian sama untuk setiap responden. Selain itu, wawancara tak terstruktur juga digunakan untuk
menemukan informasi yang tidak baku. Wawancara dalam penelitian ini menggunakan instrumen pedoman
wawancara. Pedoman ini dibuat oleh peneliti dan divalidasi secara teoritis oleh 2 validator ahli, yaitu Dosen Jurusan Matematika Universitas Negeri Semarang.
3.5.4 Catatan Lapangan
Catatan lapangan dimaksudkan untuk melengkapi data yang tidak ditentukan dalam tes tertulis dan wawancara yang bersifat penting. Catatan
lapangan dalam penelitian ini berupa rekaman wawancara antara peneliti dengan subjek yang mendukung penelitian dan dokumentasi.
3.6 Instrumen Penelitian