sedapat mungkin mendekati kisaran kebutuhan para karyawan dan menerapkan berbagai imbalan guna meyakinkan bahwa imbalan yang tersedia
adalah penting bagi semua tipe individu yang berbeda di dalam organisasi itu. 2
Fleksibilitas, merupakan prasyarat yang perlu untuk merancang sistem imbalan yang terkait dengan individu karyawan.
3 Frekuensi, semakin sering suatu imbalan yang diberikan, semakin besar
potensi daya gunanya sebagai alat untuk mempengaruhi kinerja karyawan. 4
Visibilitas, imbalan-imbalan yang kelihatan memiliki keuntungan tambahan karena mampu memuaskan kebutuhan karyawan akan pengakuan dan
penghargaan. 5
Biaya, sistem kompensasi tidak dirancang tanpa pertimbangan yang diberikan terhadap biaya imbalan yang tercakup. Imbalan berbiaya tinggi tidak dapat
diberikan sesering imbalan berbiaya rendah, karena sifat mendasar biaya yang ditimbulkannya, imbalan berbiaya tinggi mengurangi efektivitas dan efisiensi.
2.1.1.4. Tujuan Kompensasi
Kompensasi adalah sebagai bagian dari fungsi manajemen Sumber Daya Manusia, maka pemberian kompensasi kepada karyawan bertujuan untuk Richard
L. Henderson, 1994 dalam Moeheriono 2012: 249: 1
Memperoleh karyawan yang memenuhi persyaratan qualified. Salah satu cara organisasi untuk memperoleh karyawan yang memenuhi persyaratan
tersebut, dapat dilakukan dengan pemberian sistem kompensasi yang baik.
2 Mempertahankan karyawan yang ada. Apabila eksodus besar-besaran
karyawan ke perusahaan lain juga menunjukkan betapa besarnya peranan kompensasi dalam mempertahankan karyawan yang qualified.
3 Menjamin keadilan. Perusahaan memberikan imbalan yang sepadan untuk
hasil karya atau prestasi kerja yang diberikan pada organisasi. 4
Menghargai perilaku yang diinginkan. Besar kecilnya pemberian kompensasi juga menunjukkan penghargaan organisasi terhadap perilaku karyawan yang
diinginkan. 5
Mengendalikan biaya-biaya dalam jangka pendek. Pemberian kompensasi pada karyawan yang berprestasi akan memperbesar biaya, namun secara
jangka panjang, kerja karyawan bisa lebih efektif dan efisien akibat pemberian kompensasi yang baik dapat mengendalikan biaya-biaya yang
tidak perlu. 6
Memenuhi peraturan-peraturan legal. Kompensasi juga bertujuan untuk memenuhi peraturan legal seperti Upah Minimum Rata-rata UMR,
ketentuan lembur, jaminan sosial tenaga kerja Jamsostek, asuransi tenaga kerja Astek dan fasilitas lainnya.
2.1.1.5. Teori Kompensasi
Ada beberapa teori kompensasi yang banyak digunakan oleh perusahaan dalam penentuan besarnya kompensasi kepada karyawan yaitu seperti di bawah
ini, yaitu Richard L. Henderson, 1994 dalam Moeheriono, 2012: 250: