Sejarah Kepemimpinan Perilaku Pemimpin
3 Gordon Willard Allport 1967, adalah orang pertama yang mengutarakan
trait theory . Teori ini menyatakan bahwa seorang pemimpin itu memiliki
pribadi dan karakter yang berbeda dengan orang lain. 4
Paul Hersey 1969, dalam karyanya yang berjudul situation leader, melahirkan sebuah gagasan, kemudian berkembanglah menjadi personal
situational theory . Teori ini mengatakan, bahwa situasi tidak memadai bagi
lahirnya pemimpin baru, seorang pemimpin itu masih memerlukan bantuan dan sokongan dari lingkungannya bagi kemunculan dan seterusnya selama ia
memimpin. 5
Robert House 1971, pengemuka path goal theory. Menurutnya, pemimpin yang terbaik adalah pemimpin yang mampu menunjukkan kepada orang yang
dipimpinnya, apakah balasan atau sanjungan dan mereka juga menunjukkan cara bagaimana untuk mendapatkan sanjungan tersebut.
6 James McGregor, Burns 1978, membuat transactional theory, teori ini
memotivasi seorang bawahan melalui pemberian dari pemimpinnya atas apa yang mereka lakukan sesuai kesepakatan. Pemimpin jenis ini harus peka
terhadap: 1
Keinginan atau tuntutan bawahan. 2
Memberikan hiburan atau janji. 3
Responsif terhadap kepentingan bawahan. 4
Memberikan punishment apabila bawahan tidak memenuhi kinerja yang diharapkan.
7 Hersey Blanchard’s 1985, dalam karyanya leader role theory berkenaan
dengan karakteristik individu dan situasi yang menyebabkan pemimpin dengan corak terentu akan muncul.
8 Burn Bass 1985, transformational theory menyatakan teori ini bertujuan
memotivasi seseorang bawahan bekerja demi mencapai sasaran organisasi dan memuaskan kehendak mereka pada tahap yang lebih tinggi.
9 Prof. Emeritus Dr James E. Grunig 1997, adalah seorang akademisi yang
mula-mula memperkenalkan situational theory, dia berpendapat bahwa kepemimpinan biasanya dipengaruhi oleh situasi dimana faktor-faktor
tertentu daripada situasi yang khusus menentukan pemimpin yang sesuai bagi keadaan tersebut.
10 Wennis 1999, charismatic theory, meningkatkan motivasi bawahan
meletakkan beberapa kriteria pemimpin, kriteria tersebut adalah: 1
Kemampuan merumuskan visi. 2
Kemampuan memberikan komunikasi visi dengan jelas, sehingga bawahan terdorong dengan sendirinya.
3 Konsisten menjalankan visi dan menyadari kekuatan dan kelemahan diri
sendiri dan organisasi.