Apakah Perilaku Organisasi Itu?
                                                                                BAB I Apakah Perilaku Organisasi Itu?
Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu: 1. Mendeskripsikan hal-hal yang dilakukan oleh manajer
2. Mendefinisikan perilaku organisasi PO 3. Menjelaskan manfaat studi sistematis PO
4. Mengetahui berbagai kontribusi ilmu-ilmu pengetahuan perilaku utama terhadap PO 5. Menyebutkan berbagai tantangan dan peluang bagi manajer untuk menggunakan konsep-
konsep PO 6. Menjelaskan tiga tingkat analisis dalam model PO
7. Menjelaskan pentingnya pendekatan kemungkinan untuk studi PO
APAKAH YANG DILAKUKAN OLEH MANAJER? Manajer   menyelesaikan   tugas   melalui   individu   lain   Mereka   membuat   keputusan,
mengalokasikan sumber daya, dan mengatur aktivitas anak buahnya untuk mencapai tujuan. Manajer melakukan tugas mereka dalam suatu organisasi sebuah unit sosial
yang   dikoordinasi   secara   sadar,   terdiri   dari   dua   individu   atau   lebih,   guna   mencapai tujuan bersama.
Fungsi Manajemen Planningperencanaan   meliputi   pendefinisian   tujuan,   penentuan   strategi   secara
keseluruhan, pengembangan rencana komprehensif suatu organisasi.
Organizingpengorganisasian   meliputi   penentuan   tugas   yang   harus   dikerjakan,   siapa yang   mengerjakan   tugas   tersebut,   bagaimana   tugas   tersebut   dikelompokan,   siapa
melapor kepada siapa, dan dimana keputusan-keputusan dibuat.
Leadingkepemimpinan   ketika   manajer   memotivasi   karyawan,   mengatur   aktivitas individulain, memilih saluran komunikasi yang paling efektif, atau menyelesaikan konflik
diantara anggotanya.
Controllingpengendalian,   manajemen   harus   memantau   kinerja   organisasi,   kemudian kinerja   aktual   tersebut   dibandingkan   dengan   tujuan-tujuan   yang   telah   ditentukan
sebelumnya.  Apabila   terjadi   penyimpangan,   tugas  menajemen   untuk  mengembalikan organisasi   pada   jalur   yang   benar.   Pemantauan,   pembandingan,   dan   pembetulan
potensial merupakan tujuan dari fungsi ini.
Apakah yang dilakukan oleh manajer? POLC PERAN MANAJEMEN
Henry   Mintzberg   menyimpulkan   bahwa   manajer   melakukan   sepuluh   peran   atau rangkaian perilaku yang berbeda dan saling berkaitan erat, sbb:
Peran Antarpersonal Deskripsi
Contoh
Tokoh utama Pemimpin simbolis; diwajibkan melakukan
Seorang pengawas pabrik tokoh sejumlah   tugas   rutin   dari   sebuah
organisasi utamafigurehead menjadi pemandu
tur   pabrik   untuk   sekelompok   murid SMP
Kepemimpinan Bertanggung jawab memotivasi dan
Semua manajer memiliki peran mengarahkan karyawan
perekrutan, pelatihan, pemberian motivasi, dan pendisiplinan karyawan
Penghubung Mempertahankan jaringan koneksi luar
Manajer penjualan PT Abadi yang memberikan pertolongan dan
mempunyai hubungan kerja sama informasi
dengan manajer penjualan PT Jaya
Peran Informasional Pemantau
Menerima berbagai informasi; bertindak Semua manajer mengumpulkan
sebagai pusat informasi internal dan informasi dari berbagai sumber:
eksternal organisasi majalah, komunikasi dengan individu
lain untuk mempelajari perubahan selera masyarakat
Penyebar Meneruskan informasi yang diterima dari
Manajer bertindak sebagai penyalur orang luar atau karyawan lain kepada
informasi kepada anggota organisasi anggota organisasi
Juru bicara Meneruskan informasi kepada orang luar
Manajer bertindak selaku juru mengenai rencana, kebijaksanaan,
bicara ketika mewakili tindakan, dan hasil organisasi
organisasi di hadapan pihak luar
Peran Pengambilan Keputusan
Kewirausahaan Mencari peluang dalam organisasi dan
Para manajer memulai dan lingkungannya serta memprakarsai
mengawasi proyek-proyek baru proyek-proyek untuk membuat perubahan
yang akan meningkatkan kinerja organisasi
Penyelesai Masalah Bertanggung jawab atas tindakan korektif
Manajer melakukan tindakan ketika organisasi menghadapi gangguan
korektif untuk menyelesaikan penting yang tidak terduga
berbagai masalah Pengalokasi Sumber
Membuat atau menyetujui keputusan- Manajer bertanggung jawab
Daya keputusan organisasi yang signifikan
menyediakan SDM, fisik dan moneter Negosiator
Bertanggung jawab mewakili organisasi Manajer mendiskusikan
dalam negosiasi-negosiasi besar berbagai persoalan dan tawar-
menawar dengan unit-unit lain demi mencapai keuntungan
KEAHLIAN MANAJEMEN Cara   lain   yang   dilakukan   oleh   para   manajer   adaah   dengan   melihat   keahlian   atau
kompetensi yang mereka butuhkan untuk mencapai tujuan-tujuan mereka.
Robert Katz mengidentifikasikan tiga keahlian mendasar manajemen, yaitu: 1. Keahlian   teknis:   kemampuan   menerapkan   pengetahuan   atau   keahlian   khusus.
Semua   pekerjaan   menuntut   sejumlah   keahlian   khusus,   dan   banyak   individu mengembangkan keahlian teknis mereka dalam pekerjaan.
2. Keahlian personal: kemampuan untuk bekerja sama, memahami, dan memotivasi orang lain, baik secara individual maupun dalam kelompok.  Banyak individu cakap
secara teknis tetapi tidak cakap secara antarpersonal.
3. Keahlian   konseptual:   kemampuan   mental   untuk   menganalisis   dan   mendiagnosis situasi-situasi   rumit.   Pembuatan   keputusan,   mengharuskan   para   manajer   untuk
mengidentifikasi   masalah,   mengembangkan   solusi   alternatif,   mengevaluasi   solusi alternatif tersebut, dan memilih solusi terbaik.
KAJIAN ATAS TUGAS MANAJER Setiap   manajer   mengenali   begitu   pentingnya   mengelola   manusia,   manajer   perlu
mengembangkan keahlian-keahlian personal mereka apabila ingin menjadi efektif dan berhasil.
MEMASUKI PERILAKU ORGANISASI Perilaku organisasi adalah bidang studi yang menyelidiki pengaruh yang dimiliki oleh
individu,   kelompok,   dan   struktur   terhadap   perilaku   dalam   organisasi   yang   bertujuan menerapkan   ilmu   pengetahuan   semacam   ini   guna   meningkatkan   keefektifan   suatu
organisasi.
PO mengajarkan tiga faktor penentu perilaku dalam organisasi: individu, kelompok, dan struktur.
PO   menerapkan   ilmu   pengetahuan   yang   diperoleh   tentang   individu,   kelompok,   dan pengaruh dari struktur terhadap perilaku untuk membuat organisasi bekerja lebih efektif.
Secara ringkas PO terkait dengan studi mengenai apa yang dilakukan individu dalam suatu organisasi dan bagaimana perilaku mereka perilaku mereka dengan pekerjaan,
ketidakhadiran, perputaran karyawan, produktivitas, kinerja manusia, dan manajemen memengaruhi kinerja perusahaan.
MELENGKAPI INTUISI DENGAN STUDI SISTEMATIS Sejak   awal-awal   kuliah,   kita   telah   mengamati   tindakan-tindakan   individu   lain   dan
berusaha menginterpretasikan apa yang kita lihat. Anda   telah   ”membaca”   individu   sepanjang   hidup   anda.  Anda   mengamati   apa   yang
dilakukan individu lain dan berusaha menjelaskan kepada diri Anda sendiri mengapa mereka sibuk dengan perilaku mereka. Sayangnya, pendekatan Anda yang sederhana
untuk membaca individu lain acapkali menimbulkan pprediksi yang keliru. Namun Anda bisa   meningkatkan   kemampuan   prediktif   dengan   manambah   opini-opini   intuitif  Anda
dengan sebuah pendekatan yang lebih sistematis.
Pendekatan sistematis akan menyingkap fakta dan hubungan-hubungan penting serta memberikan   suatu  dasar  untuk   membuat   prediksi-prediksi   yang   lebih   akurat   tentang
perilaku.
Pada umumnya, perilaku bisa ditebak, dan studi sistematis perilaku merupakan sebuah alat untuk membuat prediksi yang akurat dan pantas.
Studi sistematisSystematic study, kita bermaksud melihat  pada hubungan-hubungan, berusaha mengaitkan antara sebab dan akibat, dan mendasari kesimpulan kta dengan
bukti ilmiah yaitu berdasarkan data yang dikumpulkan.
Studi sistematis menambah intuisiintuition atau perasaan-perasaan instingtif Intuisi, perasaan-perasaan instingtif yang tidak selalu di dukung oleh penelitian.
”mengapa saya melakukan apa yang saya lakukan” dan ”apa yang memotivasi individu lain”
DISIPLIN ILMU YANG MENDUKUNG PO 1. Psikologi   adalah   ilmu   pengetahuan   yang   berusaha   mengukur,   menjelaskan,   dan
terkadang mengubah perilaku manusia dan makhluk lain. Para   psikolog   memfokuskan   diri   mempelajari   dan   berupaya   memahami   perilaku
individual   pengetahuan,   persepsi,   emosi,   pelatihan,   stres   pekerjaan,   keefektifan kepemimpinan, kebutuhan dan kekuatan
motivasional, kepuasan kerja, protes pembuatan keputusan, penghargaan
kinerja,   ukuran   sikap,   teknik   seleksi karyawan, rancangan kerja.
2. Psikologi   sosial   adalah   bidang   dalam   psikologi   yang   memadukan   konsep   dari psikologi  dan  sosiologi   serta  berfokus  pada pengaruh  seseorang  terhadap  orang
lainnya. Satu bidang utama yang banyak diteliti adalah perubahan-cara menerapkannya dan
cara   mengurangi   hambatan   terhadap   penerimaannya   pengukuran,   pemahaman,
dan perubahan sikap, pola komunikasi, dan kepercayaan, perilaku, kekuatan, dan konflik kelompok
3. Sosiologi adalah studi tentang manusia dalam kaitannya dengan lingkngan sosial dan   kultur   mereka   kultur   organisasi,   komunikasi,   komunikasi,   kekuatan,   dan
konflik. 4. Antropologi adalah studi kemasyarakatan untuk mempelajari manusia dan aktivitas-
aktivitas mereka memahami sikap, perilaku di antara individu di negara dan dalam organisasi   yang   berbeda-beda,   budaya   organisasi,   lingkungan   organisasi,
perbedaan dalam budaya bangsa.
TANTANGAN DAN PELUANG UNTUK PO Bagi   para   manajer,   memahami   PO   merupakan   hal   yang   sangat   penting.   Contohnya
dalam   kompetisi   global   yang   mengharuskan   karyawan   lebih   fleksibel   dan   belajar menanggulangi perubahan yang cepat.
Saat ini terdapat banyak tantangan dan peluang bagi para manajer untuk menggunakan konsep PO, di mana PO menawarkan barbagai solusi atau beberapa wawasan penting
yang mengarah pada solusi.
MERESPON GLOBALISASI Organisasi   tidak   lagi   dipisahkan   oleh   batas-batas   nasional.   McDonald’s   menjual
hamburger di Moskow, Honda membuat mobil di Ohio, Mercedes dan BMW di Afrika Selatan.
Penugasan Luar Negeri yang Meningkat Apabila   menjadi   seorang   manajer,   kemungkinan   besar   Anda   semakin   sering
mendapatkan penugasan ke luar negeri-ditransfer ke divisi atau cabang operasi pemberi kerjadi negara lain.
Bekerja dengan Individu-individu dari Kultur Berbeda Bahkan di negara sendiri, Anda akan mendapatkan diri Anda bekerja dengan atasan,
rekan, dan karyawan lain yang dilahirkan dan dibesarkan dalam kultur yang berbeda.
Untuk bekerja secara efektif dengan individu-individu dari kultur yang berbeda, Anda harus   mengerti   bagaimana   kultur,   geografi,   dan   agama   telah   membentuk   karakter
seseorang atau suatu komunitas, dan cara untuk menyesuaikan gaya manajemen Anda dengan perbedaan-perbedaan mereka.
Menanggulangi Reaksi Antikapitalisme Fokus kapitalisme pada efisiensi, pertumbuhan, dan laba mungkin biasanya diterima di
AS, Australia dan Hong Kong, tetapi nilai-nilai kapitalis ini tidak mempunyai kepopuleran yang sama di tempat-tempat seperti Perancis, Timur Tengah, Skandinavia.
Para manajer di perusahaan global seperti McD, coca-Cola telah menyadari bahwa nilai- niai ekonomi tidak bisa diterapkan secara universal.   Praktik-praktik manajemen harus
diubah   guna   mencerminkan   nilai-nilai   dari   negara   yang   berbeda   di   mana   suatu organisasi beroperasi.
Mengelola Keragaman Angkatan KerjaWorkforce diversity Konsep   bahwa   organisasi   semakin   heterogen   dalam   hal   gender,   usia,   ras,   etnik,
keterlibatan berbagai kelompok lain.
Menerima Keragaman Biasanya kita menggunakan melting pot melebur untuk menangani perbedaan dalam
organisasi, dengan asumsi bahwa individu yang berbeda pada akhirnya akan bersedia untuk berasimilasi, Tetapi kita sekarang tahu bahwa karyawan tidak mengesampingkan
nilai-nilai   kultural,   pilihan   gaya   hidup,   dan   perbedaan   ketika   mereka   bekerja.   Oleh karena itu, tantangan untuk organisasi adalah membuat mereka sendiri lebih mengenali
gaya hidup, kebutuhan keluarga, dan gaya kerja mereka terhadap kelompok individu yang berbeda-beda.
Asumsi   melting   pot   diganti   oleh   sebuah   asumsi   yang   mengakui   dan   menghargai perbedaan.
Implikasi Keragaman angkatan kerja memiliki implikasi penting terhadap praktik manajemen Para
manajer harus mengubah filosofi mereka dari memperlakukan semua individu dengan sama menjadi mengakui perbedaan dan merespons perbedaan tersebut dalam cara-
cara yang memastikan pemeliharaan karyawan pemberian latihan dan produktivitas yang lebih besar, tidak mendiskriminasi.
Keragaman   apabila   diperlakukan   secara   positif,   bisa   meningkatkan   kreativitas   dan inovasi dalam organisasi .
Ketika   perbedaan   tidak   diperlakukan   dengan   baik,   terdapt   potensial   perputaran karyawan yang lebih tinggi, komunikasi yang lebih sulit, dan konflik antarpersonal yang
lebih banyak.
MENINGKATKAN KUALITAS DAN PRODUKTIVITAS Para   manajer   saat   ini   mengerti   bahwa   keberhasilan   dari   usaha   apa   pun   dalam
meningkatkan kualitas dan produktivitas harus melibatkan karyawan mereka.  Karyawan tidak hanya akan menjadi kekuatan utama dalam mewujudkan perubahan, tetapi juga
semakin aktif dalam merencanakan perubahan tersebut
Merespon Kurangnya Tenaga Kerja Tahun 2001 sebagian besar negara maju mengalami penurunan ekonomi. PHK terjadi
dimana-mana   dan   persediaan   tenaga   terampil   menjadi   jauh   lebih   banyak.   Rencana pensiun dan tunjangan jaminan sosial yang lebih baik telah membuat banyak pekerja
melakukan   pensiun   dini,   terutama   mereka   yang   pekerjaannya   melelahkan   dan   tidak menantang.
Pada masa kekurangan tenaga kerja, upah dan tunjangan yang bagus tidak akan cukup untuk   mendapatkan   dan   mempertahankan   karyawan   yang   terampil.   Para   manajer
membutuhkan strategi perekrutan dan pemeliharaan yang canggih.
Meningkatkan layanan pelanggan Kebanyakan   organisasi   mengalami   kegagalan   karena   karyawannya   gagal
menyenangkan pelanggan. PO bisa memberikan bimbingan yang bai dalam membantu para  manajer  menciptakan  kultur-kultur  seperti  itu-karyawan  yang  ramah  dan  sopan,
mudah didatangi, berpengetahuan, cepat dalam merespon kebutuhan pelanggan, dan bersedia apapun yang diperlukan untuk menyenangkan pelanggan.
MENINGKATKAN KEAHLIAN PERSONAL Memberdayakan orangEmpowering employees
Membuat   karyawan-karyawan   bertanggung   jawab   atas   apa   yang   mereka   lakukan, dengan   demikian   manajer   dipaksa   untuk   belajar   melepaskan   kendali,   sementara
karyawan   dipaksa   untuk   belajar   bertanggungjawab   atas   kerja   mereka   dan   membuat keputusan-keputusan yang tepat.
Menstimulasi Inovasi dan Perubahan Organisasi   yang   berhasil   saat   ini   harus   membantu   perkembangan   inovasi   dan
menguasai   seni   perubahan.   Kemenangan   akan   diraih   oleh   organisasi   yang mempertahankan fleksibilitas, terus-menerus meningkatkan kualitas serta mengalahkan
kompetisi mereka dengan pasar yang terus-menerus memiliki aliran produk dan jasa yang inovatif.
Amazon.com   membuat   bangkrut   banyak   toko   buku   independen   ketika   berhasil membuktikan untuk menjual buku-buku dari situs internet.
Mengatasi ”Kesementaraan”Temporariness Perubahan   menghadirkan   kesementaraan.  Kemajuan   dalam   bidang   teknologi   telah
digabungkan untuk memotivasi agar organisasi bertindak cepat dan fleksibel bila ingin bertahan.
Bukti   kesementaraan   di   organisasi   ada   di   mana-mana.   Pekerjaan-pekerjaan   terus dirancang ulang; semakin banyak tugas yang dikerjakan oleh tim fleksibel dan bukan
oleh individu, pekerjaan dikontrakkan ke perusahaan lain.
Organisasi-organisasi   itu   sendiri   berada   dalam   keadaan   yang   terus   mengalami perubahan. Mereka mengatur ulang berbagai divisi mereka, menjual seluruh bisnis yang
berkinerja   buruk,   mengurangi   operasi,   mengontrakkan   jasa   dan   operasi   yang   tidak penting ke organisasi lain, dan mengganti karyawn permanen dengan pekerja temporer.
Manajer   dan   karyawan   pada   zaman   sekarang   harus   belajar   menghadapi kesementaraan.  Mereka   harus   belajar   hidup   dengan   fleksibilitas,   spontanitas,   dan
ketidakpastian.
Bekerja dalam Organisasi Berjaringan Komputerisasi, internet, dan kemampuan menghubungkan komputer dalam organisasi
dan antarorganisasi telah menciptakan sebuah tempat kerja yang berbeda untuk banyak karyawan-organisasi   berjaringan.   Organisasi   ini   memungkinkan   individu   untuk
berkomunikasi dan bekerja sama meskipun mungkin terpisah jarak ribuan mil.
Organisasi ini juga memungkinkan individu untuk menjadi kontraktor independen yang bisa bekerja dari rumah desainer grafis, peneliti foto, editor buku via komputer menuju
tempat-tempat kerja di seluruh negara dan berganti pemberi kerja ketika permintaan untuk jasa mereka berubah.
Membantu Karyawan Menyeimbangkan konflik kehidupan-pekerjaan Karyawan biasa bekerja di kantor delapan atau sembilan jam per hari dari Senin hingga
Jumat. Tempat dan jam kerja ditentukan dengan jelas. Hal itersebut tidak lagi berlaku bagi sebagian besar angkatan kerja saat ini. Karyawan semakin sering mengeluh bahwa
batas   antara   waktu   kerja   dan   waktu   bukan   kerja   menjadi   tidak   jelas,   sehingga menimbulkan konflik-konflik pribadi dan tekanan
Karyawan   semakin   menyadari   bahwa   pekerjaan   telah   mengesampingkan   kehidupan pribadi mereka, dan mereka tidak bahagia karenanya. Sebuah survei yang baru-baru ini
dilakukan menyatakan bahwa karyawan menginginkan pekerjaan yang memberi mereka fleksibilitas jadwal kerja sehingga mereka bisa mengatur konflik kehidupan-pekerjaan
dengan lebih baik.
Organisasi   yang   tidak   membantu   orang-orang   mereka   mencapai   keseimbangan kehidupan-pekerjaan akan mendapatkan kesulitan untuk menarik dan mempertahankan
karyawan yang paling andal dan bermotivasi.
Meningkatkan Perilaku Etis Dilema   etikaEthical   dilemma,   ituasi   di   mana   individu   diharuskan   mendefinisikan
kelakuan yang benar dan yang salah. Sebagai contoh, haruskah mereka membongkar kebenaran jika mereka menemukan aktivitas ilegal yang terjadi di perusahaan mereka?
MENGEMBANGKAN MODEL PO Tinjauan Luas
Dikemukakan adanya tiga tingkat analisis dalam PO dan ketika berpindah dari tingkat individual   menuju   tingkat   sistem   organisasi,   secara   sistematis   kita   menambah
pemahaman   mengenai   perilaku   dalam   organisasi.   Tiga   tingkat   dasar   tersebut   sama dengan balok-balok bangunan; setiap tingkat berdiri di atas tingkat sebelumnya. Konsep
kelompok   melebihi   dasar   yang   ada   di   bagian   individual;   kita   meletakkan   batasan struktural di atas tingkat individual dan kelompok untuk mencapai PO.
Variabel Dependen dalam PO Variabel Dependen adalah faktor utama yang ingin Anda jelaskan dan dipengaruhi oleh
beberapa faktor lainvariabel independen.
Menurut   sejarah,   para   sarjana   cenderung   menekankan   produktivitas,   ketidakhadiran, perputaran karyawan, kepuasan pekerjaan, perilaku menyimpang di tempat kerja, dan
perilaku kewargaan organisasional. Diskusi tentang variabel berikut untuk memastikan bahwa kita mengerti apa artinya dan mengapa mereka mencapai tingkat kepunahan:
Tingkat individual Tingkat kelompok
Tingkat sistem organisasi
Produktivitas, ukuran kinerja yang mencakup efektivitas dan efisiensi. Suatu   perusahaan   dikatakan   produktif   bila   mencapai   tujuan-tujuannya   dan
melakukannya dengan cara mengubah masukan menjadi hasil dengan biaya serendah mungkin.
Efektivitas, pencapaian tujuan-tujuan Suatu rumah sakit berhasil memenuhi kebutuhan para pasiennya.
Efisiensi,   rasio   hasil   efektif   dengan   masukan   yang   dibutuhkan   untuk   mencapainya Suatu   rumah   sakit   berhasil   memenuhi   kebutuhan   para   pasiennya   dengan   biaya
rendah.
Mangkir, ketidakhadiran di kantor tanpa izin Mangkir merupakan kerugian dan gangguan yang sangat besar bagi para pemberi kerja.
Sulit   bagi   suatu   organisasi   untuk   beroperasi   dengan   lancar   dan   mencapai   tujuan- tujuannya apabila karyawan mangkir.  Arus kerja terganggu dan acap kali keputusan-
keputusan penting harus ditunda.
Perputaran KaryawanEmployee Turnover Perputaran karyawan adalah pengunduran diri permanen secara sukarela maupun tidak
sukarela dari suatu organisasi. Angka perputaran karyawan yang tinggi mengakibatkan bengkaknya biaya perekrutan,
seleksi, dan pelatihan.
Perputaran karyawan yang tinggi bisa mengganggu efektivitas organisasi dan proses operasi   yang   efisien   dari   suatu   organisasi   ketika   personel   yang   cakap   dan
berpengalaman   pergi   dan   penggantinya   harus   didapatkan   dan   dipersiapkan   untuk mengambil alih posisi yang ditinggalkan.
Perilaku Menyimpang di tempat Kerjadeviant Workplace Behavior Perilaku   menyimpang   sebagai   perilaku   sukarela   yang   melanggar   norma-norma
organisasi   dan   mengancam   kesejahteraan   atau   anggota-anggotanya.   Misalnya, memutar musik terlalu keras mengganggu rekan kerja atau pelanggan, mencuri.
Manajer harus memahami bentuk ketidakpuasan karyawan. Karyawan mengungkapkan ketidakpuasan melalui berbagai cara.  Jika manajer tidak mengerti mengapa karyawan
bertindak salah, masalahnya tidak akan pernah diselesaikan.
Perilaku Kewargaan OrganisasiOrganizational citizenship behavior – OCB Perilaku kewargaan organisasi adalah perilaku pilihan yang tidak menjadi bagian dari
kewajiban kerja formal seorang karyawan, namun mendukung berfungsinya organisasi tersebut secara efektif.
Organisasi   yang   sukses   membutuhkan   karyawan   yang   akan   melakukan   lebih   dari sekedar tugas biasa mereka-yang akan memberikan kinerja yang melebihi harapan.
Dalam   dunia   kerja   yang   dinamis   seperti   saat   ini,   di   mana   tugas   semakin   sering dikerjakan dalam timdan fleksibilitas sangat penting, organisasi membutuhkan karyawan
yang akan memperlihatkan perilaku ”kewargaan yang baik”, seperti membantu individu lain dalam tim, mengajukan diri untuk melakukan pekerjaan ekstra, menghindari konflik
yang  tidak perlu,   menghormati  semangat   dan isi  peraturan,  serta  dengan  besar  hati menoleransi kerugian dan gangguan terkait pekerjaan yang kadang terjadi.
Organisasi menginginkan dan membutuhkan karyawan yang bersedia melakukan tugas yang  tidak  tercantum  dalam  deskripsi   pekerjaan  mereka.  Fakta  menunjukkan   bahwa
organisasi yang mempunyai karyawan seperti itu memiliki kinerja lebih baik daripada organisasi lain.
Kepuasa KerjaJob satisfaction Kepuasa   kerja   yaitu   suatu   perasaan   positif   tentang   pekerjaan   seseorang   yang
merupakan hasil dari evaluasi karakteristiknya. Kepuasan kerja lebih menggambarkan sikap.
Keyakinan bahwa karyawan yang merasa puas jauh lebih produktif bila dibandingkan dengan karyawan yang tidak puas.
Variabel IndependenIndependent variable Variabel Independen adalah sebab yang diperkirakan dari beberapa perubahan dalam
variabel dependen.
Variabel Tingkat Individual Individu memasuki organisasi dengan karakteristik tertentu usia, gender, status marital,
karakteristik pribadi, kerangka emosional bawaan, nilai, sikap, dan kemampuan dasar yang akan mempengaruhi perilaku mereka di tempat kerja.
Variabel Tingkat Kelompok Perilaku   individu   ketika   berada   dalam   kelompok   berbeda   dengan   ketika   mereka
sendirian.
Variabel Tingkat Sistem Organisasi Desain   organisasi   formal,   kultur   internal   organisasi,   kebijaksanaan   dan   praktik   SDM
organisasi   proses   seleksi,   program   pelatihan   dan   pengembangan,   metode   evaluasi kerja seluruhnya memiliki pengaruh terhadap variabel dependen.
                