Apakah Perilaku Organisasi Itu?
BAB I Apakah Perilaku Organisasi Itu?
Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu: 1. Mendeskripsikan hal-hal yang dilakukan oleh manajer
2. Mendefinisikan perilaku organisasi PO 3. Menjelaskan manfaat studi sistematis PO
4. Mengetahui berbagai kontribusi ilmu-ilmu pengetahuan perilaku utama terhadap PO 5. Menyebutkan berbagai tantangan dan peluang bagi manajer untuk menggunakan konsep-
konsep PO 6. Menjelaskan tiga tingkat analisis dalam model PO
7. Menjelaskan pentingnya pendekatan kemungkinan untuk studi PO
APAKAH YANG DILAKUKAN OLEH MANAJER? Manajer menyelesaikan tugas melalui individu lain Mereka membuat keputusan,
mengalokasikan sumber daya, dan mengatur aktivitas anak buahnya untuk mencapai tujuan. Manajer melakukan tugas mereka dalam suatu organisasi sebuah unit sosial
yang dikoordinasi secara sadar, terdiri dari dua individu atau lebih, guna mencapai tujuan bersama.
Fungsi Manajemen Planningperencanaan meliputi pendefinisian tujuan, penentuan strategi secara
keseluruhan, pengembangan rencana komprehensif suatu organisasi.
Organizingpengorganisasian meliputi penentuan tugas yang harus dikerjakan, siapa yang mengerjakan tugas tersebut, bagaimana tugas tersebut dikelompokan, siapa
melapor kepada siapa, dan dimana keputusan-keputusan dibuat.
Leadingkepemimpinan ketika manajer memotivasi karyawan, mengatur aktivitas individulain, memilih saluran komunikasi yang paling efektif, atau menyelesaikan konflik
diantara anggotanya.
Controllingpengendalian, manajemen harus memantau kinerja organisasi, kemudian kinerja aktual tersebut dibandingkan dengan tujuan-tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya. Apabila terjadi penyimpangan, tugas menajemen untuk mengembalikan organisasi pada jalur yang benar. Pemantauan, pembandingan, dan pembetulan
potensial merupakan tujuan dari fungsi ini.
Apakah yang dilakukan oleh manajer? POLC PERAN MANAJEMEN
Henry Mintzberg menyimpulkan bahwa manajer melakukan sepuluh peran atau rangkaian perilaku yang berbeda dan saling berkaitan erat, sbb:
Peran Antarpersonal Deskripsi
Contoh
Tokoh utama Pemimpin simbolis; diwajibkan melakukan
Seorang pengawas pabrik tokoh sejumlah tugas rutin dari sebuah
organisasi utamafigurehead menjadi pemandu
tur pabrik untuk sekelompok murid SMP
Kepemimpinan Bertanggung jawab memotivasi dan
Semua manajer memiliki peran mengarahkan karyawan
perekrutan, pelatihan, pemberian motivasi, dan pendisiplinan karyawan
Penghubung Mempertahankan jaringan koneksi luar
Manajer penjualan PT Abadi yang memberikan pertolongan dan
mempunyai hubungan kerja sama informasi
dengan manajer penjualan PT Jaya
Peran Informasional Pemantau
Menerima berbagai informasi; bertindak Semua manajer mengumpulkan
sebagai pusat informasi internal dan informasi dari berbagai sumber:
eksternal organisasi majalah, komunikasi dengan individu
lain untuk mempelajari perubahan selera masyarakat
Penyebar Meneruskan informasi yang diterima dari
Manajer bertindak sebagai penyalur orang luar atau karyawan lain kepada
informasi kepada anggota organisasi anggota organisasi
Juru bicara Meneruskan informasi kepada orang luar
Manajer bertindak selaku juru mengenai rencana, kebijaksanaan,
bicara ketika mewakili tindakan, dan hasil organisasi
organisasi di hadapan pihak luar
Peran Pengambilan Keputusan
Kewirausahaan Mencari peluang dalam organisasi dan
Para manajer memulai dan lingkungannya serta memprakarsai
mengawasi proyek-proyek baru proyek-proyek untuk membuat perubahan
yang akan meningkatkan kinerja organisasi
Penyelesai Masalah Bertanggung jawab atas tindakan korektif
Manajer melakukan tindakan ketika organisasi menghadapi gangguan
korektif untuk menyelesaikan penting yang tidak terduga
berbagai masalah Pengalokasi Sumber
Membuat atau menyetujui keputusan- Manajer bertanggung jawab
Daya keputusan organisasi yang signifikan
menyediakan SDM, fisik dan moneter Negosiator
Bertanggung jawab mewakili organisasi Manajer mendiskusikan
dalam negosiasi-negosiasi besar berbagai persoalan dan tawar-
menawar dengan unit-unit lain demi mencapai keuntungan
KEAHLIAN MANAJEMEN Cara lain yang dilakukan oleh para manajer adaah dengan melihat keahlian atau
kompetensi yang mereka butuhkan untuk mencapai tujuan-tujuan mereka.
Robert Katz mengidentifikasikan tiga keahlian mendasar manajemen, yaitu: 1. Keahlian teknis: kemampuan menerapkan pengetahuan atau keahlian khusus.
Semua pekerjaan menuntut sejumlah keahlian khusus, dan banyak individu mengembangkan keahlian teknis mereka dalam pekerjaan.
2. Keahlian personal: kemampuan untuk bekerja sama, memahami, dan memotivasi orang lain, baik secara individual maupun dalam kelompok. Banyak individu cakap
secara teknis tetapi tidak cakap secara antarpersonal.
3. Keahlian konseptual: kemampuan mental untuk menganalisis dan mendiagnosis situasi-situasi rumit. Pembuatan keputusan, mengharuskan para manajer untuk
mengidentifikasi masalah, mengembangkan solusi alternatif, mengevaluasi solusi alternatif tersebut, dan memilih solusi terbaik.
KAJIAN ATAS TUGAS MANAJER Setiap manajer mengenali begitu pentingnya mengelola manusia, manajer perlu
mengembangkan keahlian-keahlian personal mereka apabila ingin menjadi efektif dan berhasil.
MEMASUKI PERILAKU ORGANISASI Perilaku organisasi adalah bidang studi yang menyelidiki pengaruh yang dimiliki oleh
individu, kelompok, dan struktur terhadap perilaku dalam organisasi yang bertujuan menerapkan ilmu pengetahuan semacam ini guna meningkatkan keefektifan suatu
organisasi.
PO mengajarkan tiga faktor penentu perilaku dalam organisasi: individu, kelompok, dan struktur.
PO menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh tentang individu, kelompok, dan pengaruh dari struktur terhadap perilaku untuk membuat organisasi bekerja lebih efektif.
Secara ringkas PO terkait dengan studi mengenai apa yang dilakukan individu dalam suatu organisasi dan bagaimana perilaku mereka perilaku mereka dengan pekerjaan,
ketidakhadiran, perputaran karyawan, produktivitas, kinerja manusia, dan manajemen memengaruhi kinerja perusahaan.
MELENGKAPI INTUISI DENGAN STUDI SISTEMATIS Sejak awal-awal kuliah, kita telah mengamati tindakan-tindakan individu lain dan
berusaha menginterpretasikan apa yang kita lihat. Anda telah ”membaca” individu sepanjang hidup anda. Anda mengamati apa yang
dilakukan individu lain dan berusaha menjelaskan kepada diri Anda sendiri mengapa mereka sibuk dengan perilaku mereka. Sayangnya, pendekatan Anda yang sederhana
untuk membaca individu lain acapkali menimbulkan pprediksi yang keliru. Namun Anda bisa meningkatkan kemampuan prediktif dengan manambah opini-opini intuitif Anda
dengan sebuah pendekatan yang lebih sistematis.
Pendekatan sistematis akan menyingkap fakta dan hubungan-hubungan penting serta memberikan suatu dasar untuk membuat prediksi-prediksi yang lebih akurat tentang
perilaku.
Pada umumnya, perilaku bisa ditebak, dan studi sistematis perilaku merupakan sebuah alat untuk membuat prediksi yang akurat dan pantas.
Studi sistematisSystematic study, kita bermaksud melihat pada hubungan-hubungan, berusaha mengaitkan antara sebab dan akibat, dan mendasari kesimpulan kta dengan
bukti ilmiah yaitu berdasarkan data yang dikumpulkan.
Studi sistematis menambah intuisiintuition atau perasaan-perasaan instingtif Intuisi, perasaan-perasaan instingtif yang tidak selalu di dukung oleh penelitian.
”mengapa saya melakukan apa yang saya lakukan” dan ”apa yang memotivasi individu lain”
DISIPLIN ILMU YANG MENDUKUNG PO 1. Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang berusaha mengukur, menjelaskan, dan
terkadang mengubah perilaku manusia dan makhluk lain. Para psikolog memfokuskan diri mempelajari dan berupaya memahami perilaku
individual pengetahuan, persepsi, emosi, pelatihan, stres pekerjaan, keefektifan kepemimpinan, kebutuhan dan kekuatan
motivasional, kepuasan kerja, protes pembuatan keputusan, penghargaan
kinerja, ukuran sikap, teknik seleksi karyawan, rancangan kerja.
2. Psikologi sosial adalah bidang dalam psikologi yang memadukan konsep dari psikologi dan sosiologi serta berfokus pada pengaruh seseorang terhadap orang
lainnya. Satu bidang utama yang banyak diteliti adalah perubahan-cara menerapkannya dan
cara mengurangi hambatan terhadap penerimaannya pengukuran, pemahaman,
dan perubahan sikap, pola komunikasi, dan kepercayaan, perilaku, kekuatan, dan konflik kelompok
3. Sosiologi adalah studi tentang manusia dalam kaitannya dengan lingkngan sosial dan kultur mereka kultur organisasi, komunikasi, komunikasi, kekuatan, dan
konflik. 4. Antropologi adalah studi kemasyarakatan untuk mempelajari manusia dan aktivitas-
aktivitas mereka memahami sikap, perilaku di antara individu di negara dan dalam organisasi yang berbeda-beda, budaya organisasi, lingkungan organisasi,
perbedaan dalam budaya bangsa.
TANTANGAN DAN PELUANG UNTUK PO Bagi para manajer, memahami PO merupakan hal yang sangat penting. Contohnya
dalam kompetisi global yang mengharuskan karyawan lebih fleksibel dan belajar menanggulangi perubahan yang cepat.
Saat ini terdapat banyak tantangan dan peluang bagi para manajer untuk menggunakan konsep PO, di mana PO menawarkan barbagai solusi atau beberapa wawasan penting
yang mengarah pada solusi.
MERESPON GLOBALISASI Organisasi tidak lagi dipisahkan oleh batas-batas nasional. McDonald’s menjual
hamburger di Moskow, Honda membuat mobil di Ohio, Mercedes dan BMW di Afrika Selatan.
Penugasan Luar Negeri yang Meningkat Apabila menjadi seorang manajer, kemungkinan besar Anda semakin sering
mendapatkan penugasan ke luar negeri-ditransfer ke divisi atau cabang operasi pemberi kerjadi negara lain.
Bekerja dengan Individu-individu dari Kultur Berbeda Bahkan di negara sendiri, Anda akan mendapatkan diri Anda bekerja dengan atasan,
rekan, dan karyawan lain yang dilahirkan dan dibesarkan dalam kultur yang berbeda.
Untuk bekerja secara efektif dengan individu-individu dari kultur yang berbeda, Anda harus mengerti bagaimana kultur, geografi, dan agama telah membentuk karakter
seseorang atau suatu komunitas, dan cara untuk menyesuaikan gaya manajemen Anda dengan perbedaan-perbedaan mereka.
Menanggulangi Reaksi Antikapitalisme Fokus kapitalisme pada efisiensi, pertumbuhan, dan laba mungkin biasanya diterima di
AS, Australia dan Hong Kong, tetapi nilai-nilai kapitalis ini tidak mempunyai kepopuleran yang sama di tempat-tempat seperti Perancis, Timur Tengah, Skandinavia.
Para manajer di perusahaan global seperti McD, coca-Cola telah menyadari bahwa nilai- niai ekonomi tidak bisa diterapkan secara universal. Praktik-praktik manajemen harus
diubah guna mencerminkan nilai-nilai dari negara yang berbeda di mana suatu organisasi beroperasi.
Mengelola Keragaman Angkatan KerjaWorkforce diversity Konsep bahwa organisasi semakin heterogen dalam hal gender, usia, ras, etnik,
keterlibatan berbagai kelompok lain.
Menerima Keragaman Biasanya kita menggunakan melting pot melebur untuk menangani perbedaan dalam
organisasi, dengan asumsi bahwa individu yang berbeda pada akhirnya akan bersedia untuk berasimilasi, Tetapi kita sekarang tahu bahwa karyawan tidak mengesampingkan
nilai-nilai kultural, pilihan gaya hidup, dan perbedaan ketika mereka bekerja. Oleh karena itu, tantangan untuk organisasi adalah membuat mereka sendiri lebih mengenali
gaya hidup, kebutuhan keluarga, dan gaya kerja mereka terhadap kelompok individu yang berbeda-beda.
Asumsi melting pot diganti oleh sebuah asumsi yang mengakui dan menghargai perbedaan.
Implikasi Keragaman angkatan kerja memiliki implikasi penting terhadap praktik manajemen Para
manajer harus mengubah filosofi mereka dari memperlakukan semua individu dengan sama menjadi mengakui perbedaan dan merespons perbedaan tersebut dalam cara-
cara yang memastikan pemeliharaan karyawan pemberian latihan dan produktivitas yang lebih besar, tidak mendiskriminasi.
Keragaman apabila diperlakukan secara positif, bisa meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam organisasi .
Ketika perbedaan tidak diperlakukan dengan baik, terdapt potensial perputaran karyawan yang lebih tinggi, komunikasi yang lebih sulit, dan konflik antarpersonal yang
lebih banyak.
MENINGKATKAN KUALITAS DAN PRODUKTIVITAS Para manajer saat ini mengerti bahwa keberhasilan dari usaha apa pun dalam
meningkatkan kualitas dan produktivitas harus melibatkan karyawan mereka. Karyawan tidak hanya akan menjadi kekuatan utama dalam mewujudkan perubahan, tetapi juga
semakin aktif dalam merencanakan perubahan tersebut
Merespon Kurangnya Tenaga Kerja Tahun 2001 sebagian besar negara maju mengalami penurunan ekonomi. PHK terjadi
dimana-mana dan persediaan tenaga terampil menjadi jauh lebih banyak. Rencana pensiun dan tunjangan jaminan sosial yang lebih baik telah membuat banyak pekerja
melakukan pensiun dini, terutama mereka yang pekerjaannya melelahkan dan tidak menantang.
Pada masa kekurangan tenaga kerja, upah dan tunjangan yang bagus tidak akan cukup untuk mendapatkan dan mempertahankan karyawan yang terampil. Para manajer
membutuhkan strategi perekrutan dan pemeliharaan yang canggih.
Meningkatkan layanan pelanggan Kebanyakan organisasi mengalami kegagalan karena karyawannya gagal
menyenangkan pelanggan. PO bisa memberikan bimbingan yang bai dalam membantu para manajer menciptakan kultur-kultur seperti itu-karyawan yang ramah dan sopan,
mudah didatangi, berpengetahuan, cepat dalam merespon kebutuhan pelanggan, dan bersedia apapun yang diperlukan untuk menyenangkan pelanggan.
MENINGKATKAN KEAHLIAN PERSONAL Memberdayakan orangEmpowering employees
Membuat karyawan-karyawan bertanggung jawab atas apa yang mereka lakukan, dengan demikian manajer dipaksa untuk belajar melepaskan kendali, sementara
karyawan dipaksa untuk belajar bertanggungjawab atas kerja mereka dan membuat keputusan-keputusan yang tepat.
Menstimulasi Inovasi dan Perubahan Organisasi yang berhasil saat ini harus membantu perkembangan inovasi dan
menguasai seni perubahan. Kemenangan akan diraih oleh organisasi yang mempertahankan fleksibilitas, terus-menerus meningkatkan kualitas serta mengalahkan
kompetisi mereka dengan pasar yang terus-menerus memiliki aliran produk dan jasa yang inovatif.
Amazon.com membuat bangkrut banyak toko buku independen ketika berhasil membuktikan untuk menjual buku-buku dari situs internet.
Mengatasi ”Kesementaraan”Temporariness Perubahan menghadirkan kesementaraan. Kemajuan dalam bidang teknologi telah
digabungkan untuk memotivasi agar organisasi bertindak cepat dan fleksibel bila ingin bertahan.
Bukti kesementaraan di organisasi ada di mana-mana. Pekerjaan-pekerjaan terus dirancang ulang; semakin banyak tugas yang dikerjakan oleh tim fleksibel dan bukan
oleh individu, pekerjaan dikontrakkan ke perusahaan lain.
Organisasi-organisasi itu sendiri berada dalam keadaan yang terus mengalami perubahan. Mereka mengatur ulang berbagai divisi mereka, menjual seluruh bisnis yang
berkinerja buruk, mengurangi operasi, mengontrakkan jasa dan operasi yang tidak penting ke organisasi lain, dan mengganti karyawn permanen dengan pekerja temporer.
Manajer dan karyawan pada zaman sekarang harus belajar menghadapi kesementaraan. Mereka harus belajar hidup dengan fleksibilitas, spontanitas, dan
ketidakpastian.
Bekerja dalam Organisasi Berjaringan Komputerisasi, internet, dan kemampuan menghubungkan komputer dalam organisasi
dan antarorganisasi telah menciptakan sebuah tempat kerja yang berbeda untuk banyak karyawan-organisasi berjaringan. Organisasi ini memungkinkan individu untuk
berkomunikasi dan bekerja sama meskipun mungkin terpisah jarak ribuan mil.
Organisasi ini juga memungkinkan individu untuk menjadi kontraktor independen yang bisa bekerja dari rumah desainer grafis, peneliti foto, editor buku via komputer menuju
tempat-tempat kerja di seluruh negara dan berganti pemberi kerja ketika permintaan untuk jasa mereka berubah.
Membantu Karyawan Menyeimbangkan konflik kehidupan-pekerjaan Karyawan biasa bekerja di kantor delapan atau sembilan jam per hari dari Senin hingga
Jumat. Tempat dan jam kerja ditentukan dengan jelas. Hal itersebut tidak lagi berlaku bagi sebagian besar angkatan kerja saat ini. Karyawan semakin sering mengeluh bahwa
batas antara waktu kerja dan waktu bukan kerja menjadi tidak jelas, sehingga menimbulkan konflik-konflik pribadi dan tekanan
Karyawan semakin menyadari bahwa pekerjaan telah mengesampingkan kehidupan pribadi mereka, dan mereka tidak bahagia karenanya. Sebuah survei yang baru-baru ini
dilakukan menyatakan bahwa karyawan menginginkan pekerjaan yang memberi mereka fleksibilitas jadwal kerja sehingga mereka bisa mengatur konflik kehidupan-pekerjaan
dengan lebih baik.
Organisasi yang tidak membantu orang-orang mereka mencapai keseimbangan kehidupan-pekerjaan akan mendapatkan kesulitan untuk menarik dan mempertahankan
karyawan yang paling andal dan bermotivasi.
Meningkatkan Perilaku Etis Dilema etikaEthical dilemma, ituasi di mana individu diharuskan mendefinisikan
kelakuan yang benar dan yang salah. Sebagai contoh, haruskah mereka membongkar kebenaran jika mereka menemukan aktivitas ilegal yang terjadi di perusahaan mereka?
MENGEMBANGKAN MODEL PO Tinjauan Luas
Dikemukakan adanya tiga tingkat analisis dalam PO dan ketika berpindah dari tingkat individual menuju tingkat sistem organisasi, secara sistematis kita menambah
pemahaman mengenai perilaku dalam organisasi. Tiga tingkat dasar tersebut sama dengan balok-balok bangunan; setiap tingkat berdiri di atas tingkat sebelumnya. Konsep
kelompok melebihi dasar yang ada di bagian individual; kita meletakkan batasan struktural di atas tingkat individual dan kelompok untuk mencapai PO.
Variabel Dependen dalam PO Variabel Dependen adalah faktor utama yang ingin Anda jelaskan dan dipengaruhi oleh
beberapa faktor lainvariabel independen.
Menurut sejarah, para sarjana cenderung menekankan produktivitas, ketidakhadiran, perputaran karyawan, kepuasan pekerjaan, perilaku menyimpang di tempat kerja, dan
perilaku kewargaan organisasional. Diskusi tentang variabel berikut untuk memastikan bahwa kita mengerti apa artinya dan mengapa mereka mencapai tingkat kepunahan:
Tingkat individual Tingkat kelompok
Tingkat sistem organisasi
Produktivitas, ukuran kinerja yang mencakup efektivitas dan efisiensi. Suatu perusahaan dikatakan produktif bila mencapai tujuan-tujuannya dan
melakukannya dengan cara mengubah masukan menjadi hasil dengan biaya serendah mungkin.
Efektivitas, pencapaian tujuan-tujuan Suatu rumah sakit berhasil memenuhi kebutuhan para pasiennya.
Efisiensi, rasio hasil efektif dengan masukan yang dibutuhkan untuk mencapainya Suatu rumah sakit berhasil memenuhi kebutuhan para pasiennya dengan biaya
rendah.
Mangkir, ketidakhadiran di kantor tanpa izin Mangkir merupakan kerugian dan gangguan yang sangat besar bagi para pemberi kerja.
Sulit bagi suatu organisasi untuk beroperasi dengan lancar dan mencapai tujuan- tujuannya apabila karyawan mangkir. Arus kerja terganggu dan acap kali keputusan-
keputusan penting harus ditunda.
Perputaran KaryawanEmployee Turnover Perputaran karyawan adalah pengunduran diri permanen secara sukarela maupun tidak
sukarela dari suatu organisasi. Angka perputaran karyawan yang tinggi mengakibatkan bengkaknya biaya perekrutan,
seleksi, dan pelatihan.
Perputaran karyawan yang tinggi bisa mengganggu efektivitas organisasi dan proses operasi yang efisien dari suatu organisasi ketika personel yang cakap dan
berpengalaman pergi dan penggantinya harus didapatkan dan dipersiapkan untuk mengambil alih posisi yang ditinggalkan.
Perilaku Menyimpang di tempat Kerjadeviant Workplace Behavior Perilaku menyimpang sebagai perilaku sukarela yang melanggar norma-norma
organisasi dan mengancam kesejahteraan atau anggota-anggotanya. Misalnya, memutar musik terlalu keras mengganggu rekan kerja atau pelanggan, mencuri.
Manajer harus memahami bentuk ketidakpuasan karyawan. Karyawan mengungkapkan ketidakpuasan melalui berbagai cara. Jika manajer tidak mengerti mengapa karyawan
bertindak salah, masalahnya tidak akan pernah diselesaikan.
Perilaku Kewargaan OrganisasiOrganizational citizenship behavior – OCB Perilaku kewargaan organisasi adalah perilaku pilihan yang tidak menjadi bagian dari
kewajiban kerja formal seorang karyawan, namun mendukung berfungsinya organisasi tersebut secara efektif.
Organisasi yang sukses membutuhkan karyawan yang akan melakukan lebih dari sekedar tugas biasa mereka-yang akan memberikan kinerja yang melebihi harapan.
Dalam dunia kerja yang dinamis seperti saat ini, di mana tugas semakin sering dikerjakan dalam timdan fleksibilitas sangat penting, organisasi membutuhkan karyawan
yang akan memperlihatkan perilaku ”kewargaan yang baik”, seperti membantu individu lain dalam tim, mengajukan diri untuk melakukan pekerjaan ekstra, menghindari konflik
yang tidak perlu, menghormati semangat dan isi peraturan, serta dengan besar hati menoleransi kerugian dan gangguan terkait pekerjaan yang kadang terjadi.
Organisasi menginginkan dan membutuhkan karyawan yang bersedia melakukan tugas yang tidak tercantum dalam deskripsi pekerjaan mereka. Fakta menunjukkan bahwa
organisasi yang mempunyai karyawan seperti itu memiliki kinerja lebih baik daripada organisasi lain.
Kepuasa KerjaJob satisfaction Kepuasa kerja yaitu suatu perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang
merupakan hasil dari evaluasi karakteristiknya. Kepuasan kerja lebih menggambarkan sikap.
Keyakinan bahwa karyawan yang merasa puas jauh lebih produktif bila dibandingkan dengan karyawan yang tidak puas.
Variabel IndependenIndependent variable Variabel Independen adalah sebab yang diperkirakan dari beberapa perubahan dalam
variabel dependen.
Variabel Tingkat Individual Individu memasuki organisasi dengan karakteristik tertentu usia, gender, status marital,
karakteristik pribadi, kerangka emosional bawaan, nilai, sikap, dan kemampuan dasar yang akan mempengaruhi perilaku mereka di tempat kerja.
Variabel Tingkat Kelompok Perilaku individu ketika berada dalam kelompok berbeda dengan ketika mereka
sendirian.
Variabel Tingkat Sistem Organisasi Desain organisasi formal, kultur internal organisasi, kebijaksanaan dan praktik SDM
organisasi proses seleksi, program pelatihan dan pengembangan, metode evaluasi kerja seluruhnya memiliki pengaruh terhadap variabel dependen.