Individu yang dianggap berprestasi tinggi diberi bayaran yang lebih tinggi. Individu merasakan hubungan yang kuat antara kinerja mereka dengan
penghargaan yang mereka terima
c. Bonus Banyak perusahaan memberi penghargaanbonus yang besar ketika laba
perusahaan meningkat. Bonus memberi penghargaan kepada karyawan untuk kinerja saat ini
daripada kinerja masa lalu. 3. Tunjangan yang diberikan
Asuransi jiwa, jaminan kesehatan. 4. Penghargaan intrinsik: program pengakuan karyawan
Penghargaan intrinsik: proram pengakuan karyawan pujian, ucapan terima kasih Penghargaan ekstrinsik: sistem kompensasi
BAB VII DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK
Mengidentifikasikan dan mengklasifikasikan kelompok: 1. Kelompokgroup: dua individu atau lebih yang berinteraksi dan saling bergantung,
bergabung untuk mencapai tujuan tertentu. 2. Kelompok formalformal group: kelompok kerja yang ditugaskan dan didefinisikan
oleh struktur organisasi. 3. Kelompok informalinformal group: kelompok yang tidak berstruktur formal maupun
secara organisasional timbul sebagai respons terhadap kebutuhan akan kontak sosial.
4. Kelompok komandocomand group, ditentukan oleh grafik organisasi. Kelompok yang terdiri atas individu-individu yang melapor secara langsung kepada seorang
manajer. 5. Kelompok tugastask group, ditentukan secara organisasional. Mereka yang bekerja
bersama untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. 6. Kelompok kepentinganinterest group. Mereka yang bekerja bersama untuk
mencapai suatu tujuan dengan kepentingan masing-masing para karyawan berkumpul untukmengganti jadwal liburan mereka.
7. Kelompok persahabatanfriendship group. Mereka yang berkumpul bersama karena mereka memiliki satu atau lebih persamaan karakteristik.pecinta persib-maung
bandung. Tidak terdapat alasan apa pun mengapa seorang individu bergabung dengan kelompok-
kelompok. Karena sebagian besar orang menjadi anggota beberapa kelompok, jelas bahwa kelompok yang berbeda memberikan manfaat yang berbeda untuk angota-
angota mereka.
Tampilan berikut merupakan alasan-alasan paling populer yang dimiliki seseorang untuk bergabung dalam suatu kelompok:
1. Rasa aman, individu dapat mengurangi rasa tidak aman karena ”Berdiri sendiri”. 2. Status, bergabung dalam suatu kelompok yang dianggap penting oleh orang lain
memberikan pengakuan dan status bagi anggota- anggotanya. 3. Harga diri, selain menyampaikan status terhadap mereka yang berada di luar
kelompok, keanggotaan juga dapat memberi peningkatan perasaan harga diri kepada para anggota kelompok itu sendiri.
4. Afiliasi menjadi anggota. Kelompok-Kelompok dapat memenuhi kebutuhan- kebutuhan sosial. Bagi banyak orang, interaksi pada pekerjaan adalah sumber
utama mereka untuk memenuhi kebutuhan akan afiliasi. 5. Kekuatan. Yang tidak dapat dicapai secara individu, sering kali menjadi mungkin
melalui tindakan kelompok, terdapat kekuatan dalam jumlah. 6. Pencapaian tujuan. Terdapat saat-saat di mana membutuhkan lebih dari satu orang
untuk menyelesaikan suatu tugas-terdapat sebuah kebutuhan terhadap kelompok bakat, pengetahuan atau kekuatan dengan tujuan menyelesaikan sebuah pekerjaan
manajemen akan mengandalkan penggunaan sebuah kelompok formal.
Tahap-tahap perkembangan kelompok Model lima tahap
1. Tahap pembentukanforming, dikarakteristikan oleh banyaknya ketidakpastian atas tujuan, struktur, dan kepemimpinan kelompok tsb. Para anggotanya
”Menguji kedalaman air” untuk menentukan jenis-jenis perilaku yang dapat di terima. Tahap ini selesai ketika para anggotanya menganggap diri mereka
sebagai bagian dari kelompok.
2. Tahap timbulnya konflikstorming stage, terdapat konflik atas siapa yang akan mengendalikan kelompok tsb. Ketika tahap ini selesai, terdapat sebuah hierarki yang
relatif jelas atas kepemimpinan dalam kelompok tsb. 3. Tahap normalisasinorming stage, terdapat sebuah rasa yang kuat akan identitas
kelompok dan persahabatan. Tahp ini selesai ketika struktur kelompok tsb. menjadi solid.
4. Tahap berkinerjaperforming, struktur telah sepenuhnya fungsional dan diterima. Energi kelompok telah berpindah dari saling mengenal dan memahami menjadi
mengerjakan tugas yang ada. 5. Tahap pembubaranadjourning stage, kelompok tsb. bersiap diri untuk
pembubarannya. Perhatian diarahkan untuk menyelesaikan aktivitas-aktivitas. Respon yang timbul: gembira, senang dalam pencapaian kelompok tsb, tertekan
karena kehilangan persahabatan dan pertemuan yang didapatkan selama kehidupan kelompok kerja tsb.
Hal-hal mengenai kelompok: 1. Peranrole: serangkaian pola perilaku yang dikaitkan erat dengan seseorang yang
menempati sebuah posisi tertentu dalam sebuah unit sosial di rumah sebagai anak, di kampus sebagai mahasiswa, di kantor sebagai karyawanmanajer.
Identitas peranrole identity: orang memiliki kemampuan untuk berganti peran dengan cepat ketika mereka mengenali terjadinya situasi dan tuntutan yang secara
jelas membutuhkan perubahan besar. Contoh: Seorang pengawaspengurus serikat pekerja pro-serikat pekerja
dipromosikan menjadi supervisor pro manajemen tetapi promosi tsb harus dibatalkan karena perusahaan kesulitan ekonomi, maka pengawas tsb. akan
bersikap pro-serikat pekerja kembali.
Persepsi peranrole perception: berdasarkan pada sebuah interpretasi atas apa yang kita yakini mengenai bagaimana seharusnya kita berperilaku, kita
terlibat dalam jenis-jenis perilaku tertentu.
Contoh: Program- program magang dalam banyak perusahaan, memungkinkan para pemula untuk melihat seorang ”ahli” sehingga mereka dapat
belajar untuk bertindak seperti seharusnya. Ekspektasi peranrole expectation: apa yang diyakini orang lain mengenai
bagaimana Anda harus bertindak dalam suatu situasi. Bagaimana Anda berperilaku sebagian besar ditentukan oleh peran yang didefinisikan dalam
konteks di mana Anda bertindak. Contoh: Seorang pelatih sepak bola dipandang sebagai seorang yang agresif,
dinamis, dan memberikan inspirasi bagi para pemainnya.
Melihat ekspektasi peran di tempat kerja melalui perspektif kontrak psikologispsychological contract yaitu sebuah perjanjian tidak tertulis yang
menentukan apa yang diharapkan oleh manajemen dari karyawan, dan sebaliknya.
Contoh: manajemen diharapkan untuk memperlakukukan karyawan dengan adil, menyediakan kondisi-kondisi kerja yang pantas, mengomunikasikan dengan jelas
apa yang menjadi pekerjaan harian, dan memberikan umpan balik atas seberapa baik pekerjaan yang dilakukan karyawan. Para pegawai
diharapkan untuk merespons dengan menunjukkan sikap yang baik, mengikuti arahan, dan
menunjukkan loyalitas terhadap organisasi.
Konflik peranrole conflict adalah sebuah situasi di mana seorang individu dihadapkan dengan ekspektasi-ekspektasi peran yang berlainan. Meliputi
situasi- situasi di mana dua atau lebih ekspektasi peran saling bertentangan.
2. Normanorm: standar-standar perilaku yang dapat diterima dalam sebuah kelompok yang dianut oleh anggota kelompok. Norma memberi tahu apa yang harus dan tidak
harus dilakukan dalam keadaan-keadaan tertentu, norma-norma tersebut memberi tahu apa yang diharapkand dari Anda dalam situasi-situasi tertentu.
Norma kelas umum: a. Norma kinerja
Kelompok-kelompok kerja biasanya memberi anggota mereka petunjuk- petunjuk mengenai seberapa keras mereka harus bekerja, bagaimana
menyelesaikan pekerjaan, dll.
b. Norma penampilan Hal-hal meliputi pakaian yang pantas, loyalitas terhadap kelompok kerja atau
organisasi, kapan harus terlihat sibuk, dan kapan saatnya harus bersantai.
c. Norma pengaturan sosial Dengan siapa para anggota kelompok makan siang, persahabatan di
dalam dan di luar pekerjaan, permainan-permainan sosial, dll.
d. Norma alokasi sumber daya Penugasan pada pekerjaan-pekerjaan sulit, bayaran, dan alokasi peralatan dan
perlengkapan baru. Konformitas: menyesuaikan perilaku seseoorang agar selaras dengan
norma- norma kelompok.
Sebagai seorang anggota dari sebuah kelompok, Anda menginginkan
penerimaan oleh kelompok tsb. Oleh karena menginginkan penerimaan,
Anda cenderung menyesuaikan diri dengan norma-norma kelompok. Terdapat banyak bukti bahwa kelompok- kelompok dapat memberikan
tekanan-tekanan besar pada anggota secara individual untuk mengubah sikap dan perilaku mereka untuk menyesuaikan diri pada standar
kelompok. Kelompok referensireference groupkelompok-kelompok penting: di mana
individu-individu menjadi anggota atau berharap untuk menjadi anggotanya
dan dengan norma-norma yang akan disesuaikan oleh individu tsb.
Perilaku menyimpang di tempat kerjadeviant workplace behaviorperilaku antisosialkeridaksopanan di tempat kerja adalah perilaku yang disengaja
yang melanggar norma-norma organisasional signifikan, dan dengan melakukannya, mengancam kesejahteraan organisasi atau anggota-
anggotanya,
Kategori Contoh:
Produksi pulang awal, secara sengaja bekerja
lambat, memboroskan sumber-sumber daya. Properti
sabotaseperusakanmenyabot, mencuri dari organisasi, berbohong mengenai jam kerja.
Politikus memperlihatkan sikap favoritisme, menggosip dan
menyebarkan desas-desus, menyalahkan rekan kerja.
Agresi pribadi melakukan pelecehan seksual, melontarkan kata-
kata kasar, mencuri dari rekan kerja. 3. Status adalah posisi atau pangkat yang didefinisikan secara sosial yang diberikan
kepada kelompok oleh orang lain. Status adalah faktor penting dlam memahami perilaku manusia karena hal ini adalah
sebuah motivator signifikan dan memiliki konsekuensi- konsekuensi perilaku besar
ketika individu-individu menerima perbedaan antara apa yang mereka percaya sebagai status dan apa yang dirasakan oleh orang lain.
Apakah yang menentukan status? Status cenderung di dapat dari salah satu dari tiga sumber:
a. pengaruh kekuasaan seseorang atas orang lain manajer dianggap berstatus tinggi ketika ia dapat mengalokasikan sumber-sumber daya seperti penugasan
yang disukai, jadwal-jadwal yang diinginkan, dan kenaikan bayarangaji. b. kemampuan seseorang untuk berkontribusi terhadap tujuan sebuah kelompok
pemain sepak bola yang berprestasi memiliki status lebih tinggi dibandingkan dengan pemain rata-rata.
c. karakteristik pribadi seorang individu yang dihargai secara positif kecantikan, kecerdasan, uang atau kepribadian yang ramah.
4. Ukuran Apakah ukuran dari sebuah kelompok memengaruhi perilaku kelompok secara
keseluruhan? Jawabannya ya. Bukti yang mengidentifikasikan bahwa kelompok yang lebih kecil lebih cepat dalam
menyelesaikan tugas daripada kelompok yang lebih besar, dan bahwa individu-individu berkinerja lebih baik dalam kelompok yang lebih kecil.
Tetapi jika kelompok tersebut terlibat dalam pemecahan masalah, kelompok besar secara konsisten mendapat nilai yang lebih baik dibandingkan yang lebih kecil.
Kelompok besar, memungkinkan untuk mendapatkan anggota dengan latar belakang yang beragam.
Kemalasan sosialsocial loafing adalah sebuah kecenderungan para individu untuk mengeluarkan usaha yang lebih sedikit ketika bekerja secara kolektif daripada
ketika bekerja secara individual. Apakah yang menyebabkan efek kemalasan sosial? Mungkin dikarenakan
adanya keyakinan bahwa orang lain dalam kelompok tidak memikul bagian mereka secara adil. Jika melihat orang lain malas, Anda akan membuatnya
seimbang dengan mengurangi usaha Anda.
5. Kekohesifancohesiveness yaitu tingkat di mana para anggotanya saling tertarik dan termotivasi untuk tinggal dalam kelompok tsb.
Kelompok dan Tim Kelompok sebagai dua individu atau lebih, yang berinteraksi dan saling bergantung,
yang berkumpul untuk berbagai tujuan.
Kelompok kerjawork group adalah kelompok yang berinteraksi terutama untuk berbagi informasi dan membuat berbagai keputusan untuk membantu setiap anggota bekerja di
dalam area tanggung jawabnya.
Kinerja mereka hanya merupakan gabungan akhir dari kontribusi individual setiap anggota kelompok.
Tim kerjawork team, menghasilkan sinergi positif melalui usaha yang terkoordinasi.
Perbedaan antara kelompok kerja dengan tim kerja
Kelompok kerja Tim kerja
□ □
□ □
□ □
□ □
□ □
Berbagi informasi Tujuan
Kinerja kolektif Netral-terkadang negatif
Sinergi Positif
Individual Akuntabilitas Individual dan mutual
Acak dan bervariasi Keterampilan Saling melengkapi
Jenis-jenis tim a. Tim penyelesai masalahproblem-solving team
Biasanya terdiri atas lima sampai dua belas karyawan dari departemen yang sama yang bertemu selama beberapa jam setiap minggunya untuk mendiskusikan
berbagai cara peningkatan kualitas, efisiensi, dan lingkungan kerja.
b. Tim kerja yang mengelola diri sendiriself-managed work team Biasanya terdiri atas sepuluh sampai lima belas karyawan, saling
berhubungan atau saling bergantung dan memikul tanggung jawab perencanaan, pengaturan
pekerjaan, pemberian tugas kepada para anggota, pengendalina kolektif atas
langkah kerja, pembuatan berbagai keputusan pengoperasian, pengambialn
tindakan untuk berbagai masalah, serta kerja sama dengan para pemasok dan pelanggan. yang banyak dari para
pengawas mereka sebelumnya. Tim kerja yang benar-benar mengelola diri sendiri bahkan emilih para anggota
mereka sendiri dan mengharuskan para anggota tsb. Mengevaluasi kinerja setiap anggota, akibatnya posisi pengawas menjadi tidak begitu penting dan
bahkan dihilangkan.
c. Tim virtualvirtual team Tim yang menggunakan teknologi komputer untuk menyatukan anggota-
anggota yang terpisah secara fisik untuk mencapai tujuan bersama e-mail.
Menciptakan tim yang kreatif:
Konteks - Sumber-sumber yang memadai
- Kepeminpinan dan struktur
-
Suasana kepercayaan - Evaluasi kinerja dan sistem-sistem
penghargaan
Komposisi - Kemampuan dari para anggota
- Kepribadian - Alokasi peran-peran
- Perbedaankeragaman - Ukuran tim-tim
- Fleksibilitas anggota - Pilihan-pilihanpreferensi anggota
Rancangan pekerjaan - Otonomi
- Keanekaragaman keterampilan - Identitas tugas
- Arti tugas Efektivitas tim
Konteks Sumber-sumber yang memadai
Barangkali salah satu karakteristik yang paling penting dari sebuah kelompok kerja yang efektif adalah dukungan yang diterima kelompok tsb. dari organisasi.
Dukungan ini mencakup informasi yang tepat waktu, peralatan yang tepat, kepgawaian yang memadai, dorongan, dan bantuan administratif.
Tim harus menerima dukungan yang diperlukan dari manajeme bila ingin berhasil dalam mencapai tujuan.
- Kepeminpinan dan struktur Para anggota tim harus setuju siapa yang harus melakukan apa dan memastikan bahwa
semua anggta memberikan kontribusi yang sama dalam berbagai beban kerja. Tim tsb. harus menentukan jadwal, ketermpilan yang perlu dikembangkan, cara menyelesaikan
konflik, membuat dan mengubah berbagai keputusan.
Menyetujui pokok- pokok pekerjaan pekerjaan dan cara mereka mengintegrasikan keterampilan-keterampilan individual membutuhkan kepeminpinan dan struktur tim. Hal
ini bisa diberikan secara langsung oleh manajemen dan para anggota tim itu sendiri.
- Suasana kepercayaan Para anggota memercayai pemimpin mereka. Kepercayaan antarpersonal di antara para
anggota tim memudahkan kerja sama, mengurangi kebutuhan untuk mengawasi perilaku satu sama lain.
Kepercayaan adalah dasar kepemimpinan karena memungkinkan tim tsb. untuk bersedia menerima dan berkomitmen terhadap berbagai tujuan dan keputusan
pemimpin mereka. - Evaluasi kinerja dan sistem-sistem penghargaan
Selain mengevaluasi dan memberi penghargaan untuk para karyawan atas kontribusi individual mereka, manajemen harus mempertimbangkan penilaian berbasis kelompok,
pembagian laba, pembagian pendapatan, modifikasi sistem lain yang akan menguatkan usaha dan komitmen tim.
Komposisi Meliputi variabel-variabel yang berhubungan dengan bagaimana kepegawaian tim harus
disusun.
Kemampuan dari para anggota Kinerja sebuah tim bergantung pada pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan dari
para anggota individualnya.
Untuk bekerja secara efektif, sebuah tim membutuhkan tiga jenis keterampilan yang berbeda:
a. Tim membutuhkan orang-orang yang memiliki keahlian teknis. b. Tim membutuhkan orang-orang yang mempunyai keterampilan menyelesaikan
masalah dan membuat keputusan agar bisa mengidentifikasikan berbagai masalah, membuat serta mengevaluasi berbagai alternatif, dan membuat pilihan-
pilihan yang kompeten. c. Tim membutuhkan orang-orang yang memiliki keterampilan mendengarkan,
memberikan umpan balik, resolusi konflik, dan keterampilan antarpersonal lainnya.
- Kepribadian
Konteks - Sumber-sumber yang memadai
- Kepemimpinan dan struktur - Suasana kepercayaan
- Evaluasi kinerja dan sistem-sistem penghargaan
Kepribadian mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perilaku karyawan individual.
Mengapa sifat begitu penting untuk kinerja tim. Contoh, orang-orang yang berhati-hati sangatlah berharga karena mereka cakap dalam mendukung anggota-anggota tim dan
juga cakap dalam merasakan kapan dukungan tsb. benar-benar dibutuhkan.
- Alokasi peran-peran Tim memiliki kebutuhan yang berbeda, sebuah tim harus memilih orang-orang yang
terpilih untuk memastikan sebuah peran terisi berdasarkan keterampilan mereka.
- Perbedaankeragaman Ketika sebuah tim memiliki keragaman dalam hal kepribadian, gender, usia, pendidikan,
spesialisasi fungsional, dan pengalaman, terdapat kemungkinan yang lebih besar bahwa tim tsb akan memiliki karakteristik-karakteristik yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
tugas-tugasnya secara efektif.
Tim heterogen terdiri atas individu-individu yang berbeda, memiliki kemampuan dan informasi yang berbeda-beda bekerja secara lebih efektif dibandingkan tim homogen.
- Ukuran tim-tim Secara umum, tim yang paling efektif memiliki kurand dari sepuluh anggota. Para ahli
juga menyarankan agar kita menggunakan sedikit mungkin orang yang mengerjakan suatu tugas. Ketika suatu tim memiliki terlalu banyak anggota, kekohesifan dan
akuntabilitas bersama menurun, kemalasan sosial meningkat, semakin banyak orang yang enggan berbicara dengan orang lain.
- Fleksibilitas anggota Tim dengan para anggota yang fleksibel memiliki anggota yang mampu menyelesaikan
tugas anggota lainnya. Hal ini merupakan nilai tambah untuk sebuah tim karena tim ini tidak terlalu bergantung pada satu orang anggota saja.
- Pilihan-pilihanpreferensi anggota Banyak karyawan yang memilih untuk tidak terlibat dalam suatu tim ketika individu lebih
suka bekerja sendiri.
Tim yang berkinerja tinggi cenderung terdiri atas orang-orang yang lebih suka bekerja sama dalam suatu bagian kelompok.
Rancangan pekerjaan Rancangan pekerjaan mencakup berbagai variabel seperti kebebasan dan otonomi,
peluang menggunakan berbagai keterampilan dan bakat yang berbeda keanekaragaman keterampilan, kemampuan menyelesaikan seluruh tugas atau produk
yang bisa diidentifikasi identitas tugas, dan mengerjakan suatu tugasproyek yang mempunyai pengaruh yang substansial pada orang lain arti tugas.
Bukti menunjukkan bahwa karakteristik- karakteristik tsb. meningkatkan motivasi anggota dan efektivitas tim. Berbagai karakteristik rancangan kerja ini memberikan
motivasi karena meningkatkan rasa tanggung jawab dan kepemilikan para anggota atas pekerjaan tsb. serta membuat pekerjaan tsb. lebih menarik untuk dikerjakan.
Proses Variabel proses mencakup komitmen anggota untuk suatu tujuan bersama,
pembentukan tujuan tim, efektivitas tim, tingkat konflik yang teratur, dan meminimalisasi social loafing.
Mengubah individu menjadi pemain tim: a. Seleksi
Ketika mempekerjakan anggota tim, selain keterampilan teknis yang dibutuhkan untuk mengisi pekerjaan tsb. kita harus memastikan bahwa calon karyawan
bisa memenuhi peran-peran tim mereka, begitu pula dengan
berbagai persyaratan teknis. b. Pelatihan
Para calon karyawan bisa menjalani pelatihan untuk membuat mereka menjadi pemain tim.
c. Penghargaan
Promosi, kenaikan gaji, dan berbagai bentuk penghargaan lainnya harus diberikan kepada para individu demi keefektifan mereka sebagai anggota tim.
BAB VIII KOMUNIKASI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN