Survei peringkat oleh pengamat, survei oleh rekan kerja dengan sepengetahuan

terhadap pekerjaan tertentu, manajemen dapat menggunakan tes kepribadian untuk menyeleksi kandidat pekerja dan meningkatkan prestasi kerja karyawan. MBTIMyers-Briggs Type Indicator adalah tes kepribadian yang menggunakan empat karakteristik dan mengklasifikasikan individu ke dalam salah satu dari 16 type kepribadian: 1. Ekstraver E versus Introver I Karakteristik E digambarkan sebagai individu yang ramah, suka bergaul, dan tegas. I : pendiam dan pemalu. 2. Sensitif S versus Intuitif N S : praktis, lebih menyukai rutinitas dan urutan, mereka fokus pada detail. N : melihat gambaran umum 3. PemikirThinking T versus PerasaFeeling F T : menggunakan alasan dan logika untuk menangani berbagai masalah F : mengandalkan nilai-nilai dan emosi pribadi mereka 4. MemahamiJudging J versus MenilaiPerceiving P J : menginginkan kendali, lebih suka dunia mereka teratur dan terstruktur P : lebih fleksibel dan spontan. Kekurangan MBTI adalah indikator ini memaksakan seseorang untuk dikategrikan sebagai satu jenis, Anda E atau I, tidak ada yang berada di tengah-tengah, meskipun individu bisa jadi E atau I pada tingkat tertentu. Menilai kepribadian Nilai dan tes kepribadian membantu manajer meramalkan calon terbaik untuk suatu pekerjaan. Terdapat tiga cara untuk mengenal kepribadian: 1. Survei mandiri, diisi oleh individu, kekurangan survei ini adalah individu mungkin berbohong, untuk menciptakan kesan yang baik atau seorang dengan talenta yang bagus bisa saja dalam situasi yang buruk ketika survei dilakukan.

2. Survei peringkat oleh pengamat, survei oleh rekan kerja dengan sepengetahuan

individu ybs atau tidak 3. Ukuran proyeksi, individu yang diuju diminta menuliskan kisah dari setiap gambar yang dilihatnya. Sifat kepribadian yang memengaruhi PO Mengevaluasi sifat kepribadian spesifik yang menjadi indikator kuat perilaku di tempat kerja. 1. Evaluasi inti diri, tingkat di mana individu menyukai dan tidak menyukai diri mereka sendiri, apakah mereka menganggap diri mereka cakap dan efektif, dan apakah mereka memegang kendali atau tidak berdaya atas lingkungan mereka. Evaluasi inti diri seorang individu ditentukan oleh dua elemen utama: a. Harga diriself-esteem adalah tingkat menyukai atau tidak menyukai diri sendiri dan tingkat mana individu menganggap diri mereka berharga atau tidak berharga sebagai seorang manusia. Mudah untuk melihat mengapa diri merupakan cerminan evaluasi inti diri: individu yang memiliki pandangan positif akan diri dan kecakapan mereka cenderung menyukai diri mereka sendiri dan menganggap diri mereka berharga. Sedangkan individu dengan tingkat harga diri yang rendah lebih rentan terhadap pengaruh eksternal, misalnya mencari persetujuan dari individu yang lain. b. Lokus kendaliLocus of control, tingkat di mana individu yakin bahwa mereka adalah penentu nasib mereka sendiri. Internals adalah individu yang yakin bahwa mereka adalah penentu nasib mereka sendiri. Eksternals adalah individu yang yakin bahwa apapun yang terjadi pada diri mereka dikendalikan oleh kekuatan luar seperti keberuntungan dan kesempatan. Lokus kendali merupakan suatu indikator eveluasi inti diri karena individu yang berpikir bahwa mereka kurang memiliki kendali atas hidup mereka cenderung kurang memiliki kepercayaan di. Contoh, jika berpikir bahwa keberhasilan di seklah ditentukan oleh guru atau faktor keberuntungan semata, Anda mungkin tidak akan percaya mampu memperoleh nilai A untuk semua mata pelajaran. Anda mungkin memiliki lokus kendali eksternals, dan kemungkinan besar hal inilah yang mencerminkan evaluasi inti diri yang negatif. Apakah konsep evaluasi inti diri berkaitan dengan kepuasan kerja? Individu dengan evaluasi inti diri positif melihat lebih banyak tantangan dalam pekerjaan mereka, membuat mereka semakin nyaman, cenderung mendapat pekerjaan yang lebih rumit dan menantang, mereka merasa memiliki kendali atas pekerjaan mereka, cenderung menghubungkan hasil-hasil positif dengan tindakan- tindakan mereka sendiri. Bagaiman dengan prestasi kerja? Individu dengan evaluasi inti diri positif bekerja lebih baik karena mereka menentukan tujuan yang lebih ambisius, berkomitmen, dan bertahan lebih lama dalam berusaha mencapai tujuannya. Contoh penelitian dalam bidang auransi jiwa, 90 persen penjualan berakhir dengan penolakan, sehingga seseorang harus yakin dengan diri sendiri untuk bisa bertahan. Apa yang terjadi ketika seseorang berpikir dirinya cakap tetapi sebenarnya tidak cakap? Seseorang mungkin terlalu percaya diri dan justru mengakibatkan mereka membuat keputusan-keputusan yang buruk. Seseorang sering bersikap rendah diri, merasa kurang bahagia dan kurang efektif. Jika saya berkata saya tidak bisa melakukan sesuatu, misalnya, saya tidak akan mencoba dan melakukannya hanya akan semakin meningkatkan keraguan diri saya. 2. Machiavellianisme Semboyan: ”Jika hal ini berguna manfaatkanlah” Individu dengan karakteristik Mach yang tinggi melakukan lebih banyak manipulasi, lebih banyak memperoleh kemenangan, tidak mudah terbujuk, dan lebih banyak membujuk dibandingkan dengan individu dengan tingkat Mach yang rendah. Contoh kinerja bagian penjualan, sangat efektif dalam memanipulasi pelanggan untuk membeli lini-lini produknya. 3. NarsismeNarcissism adalah kecenderungan menjadi arogan, mempunyai rasa kepentingan diri yang berlebihan, membutuhkan pengakuan berlebih, dan mengutamakan diri sendiri. Mereka cenderung ”memandang rendah dengan berbicara kasar”, memperlakukan individu lain seolah-olah mereka adalah bawahan. Individu narsis juga cenderung egois dan eksploitif, mereka memanfaatkan sikap yang dimiliki individu lain untuk keuntungan mereka. Penelitian menunjukkan bahwa individu narsis dinilai oleh atasan sebagai individu yang kurang efektif, terutama ketika harus membantu individu lain. 4. Pemantauan diriSelf-monitoring adalah kemampuan seorang individu untuk menyesuaikan perilakunya dengan faktor-faktor situasional eksternal mampu menyesuaikan perilaku dengan situasi yang berbeda-beda. Contoh manajer dengan tingkat pemantauan diri yang tinggi cenderung memiliki jenjang karier yang dinamis, menerima lebih banyak promosi. 5. Kepribadian proaktifPractive personality, individu yang proaktif cenderung berinisiatif, berani bertindak, dan tekun hingga berhasil mencapai perubahan yang berarti. Nilai Apakah hukuman mati itu benar atau salah? Beberapa mungkin berpendapat, bahwa hukuman mati adalah benar karena merupakan balasan yang pantas untuk kejahatan seperti pembunuhan. Namun yang lain mungkin berpendapat, tidak ada pemerintahan yang berhak untuk mengambil nyawa seseorang. Nilai menunjukkan alasan dasar bahwa ”cara pelaksanaan atau keadaan akhir tertentu lebih disukai secara sosial dibandingkan cara pelaksanaan atau keadaan akhir yang berlawanan.” Nilai memuat elemen pertimbangan yang membawa ide-ide seoorang individu mengenai hal-hal yang benar, baik, dan diinginkan. Nilai cenderung stabil dan berlangsung lama. Saat anak-anak kita diberi tahu bahwa perilaku-perilaku tertentu pantas atau tidak. Pentingnya nilai Nilai penting terhadap penelitian perilaku rganisasional karena menjadi dasar pemahaman sikap dan motivasi individu, dan karena hal tersebut berpengaruh terhadap persepsi kita. Individu memasuki suatu organisasi dengan pendapat: apa yang seharusnya dan apa yang tidak seharusnya, apa yang benar dan apa yang salah, perilaku atau hasil-hasil tertentu lebih disukai dari yang lain. Secara umum niali memengaruhi sikap dan perilaku, contoh suatu organisasi yang mengalokasikan imbalan berdasarkan senioritas dan bukan pada prestsi kerja. Bagaimana reaksi Anda bila perusahaan Anda lebih menghargai senioritas dan bukan prestasi kerja? Menghubungkan kepribadian dan nilai seorang individu dengan tempat kerja a. Kesesuaian individu – pekerjaan Teori kesesuaian kepribadian – pekerjaanPersonality – Job fit theory, teori ini didasarkan pada pendapat tentang kesesuaian antara karakteristik kepribadian seorang individu dengan pekerjaan. Teori tersebut menunjukkan bahwa ketika kepribadian dan pekerjaan sangat cocok, kepuasan menempati peringkat tertinggi, sementara perputaran karyawan terendah. Contoh, individu dengan karakteristik sosial harus mekalukan pekerjaan-pekerjaan sosial. b. Kesesuaian individu - organisasi Pada dasarnya memperlihatkan bahwa individu meninggalkan organisasi- organisasi yang tidak cocok dengan kepribadian mereka.

BAB V Konsep-konsep Motivasi