Bab II Dasar-dasar Perilaku Individual
Kemampuan
Kemampuanability berarti kapasitas seorang individu untuk melakukan keragaman tugas dalam suatu pekerjaan. Kemampuan pada dasarnya ada dua yaitu:
intelektual dan fisik adalah sebuah penilaian terkini atas apa yang dapat dilakukan oleh seseorang.
Kemampuan Intelektual
Kemampuan intelektualintellectual ability adalah kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas mental-berpikir, menalar, dan memecahkan
masalah. Individu cerdas pelaku kerja yang lebih baik: lebih kreatif, mempelajari pekerjaan dengan lebih cepat: lebih mampu beradaptasi dalam keadaan yang berubah
biasanya mendapatkan lebih banyak uang, tingkat pendidikan yang lebih tinggi, menjadi pemimpin suatu kelompok.Contoh, tes IQ dirancang untuk memastikan kemampuan
intelektual umum seseorang.
Menariknya, sementara kecerdasan menjadi bantuan besar dalam melakukan sebuah pekerjaan dengan baik, hal ini tidak membuat individu lebih bahagialebih
puas dengan pekerjaan mereka. Korelasi antara kecerdasan dan kepuasan kerja kira-kira adalah NOL. Mengapa?
Penelitian menyatakan bahwa meskipun individu cerdas berkinerja lebih baik dan cenderung memiliki pekerjaan yang lebih menarik, mereka juga lebih kritis dalam
mengevaluasi kondisi pekerjaan mereka. Jadi, individu cerdas melakukannya dengan lebih baik, tetapi mereka juga mengharapkan lebih.
Sejumlah peneliti yakin bahwa kecerdasan multikecerdasan dapat dipahami secara lebih baik dengan membaginya ke dalam empat subbagian:
1. Kecerdasan kognitif meliputi kecerdasan yang telah lama diliput oleh tes-tes kecerdasan tradisional.
2. Kecerdasan sosial adalah kemampuan seseorang untuk berhubungan secara efektif dengan individu lain.
3. Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk mengidentifikasi, memahami, dan mengelola emosi.
4. Kecerdasan kultural adalah kesadaran akan perbedaan-perbedaan lintaskultural dan kemampuan untuk berfungsi secara berhasil dalam situasi lintaskultutal.
Kemampuan Fisikphysical abilities
Kemampuan Fisik merupakan kemampuan melakukan tugas-tugas yang menuntut stamina, keterampilan, kekuatan, dan karakteristik serupa. Misalnya,
pekerjaan-pekerjaan yang menuntut stamina, ketangkasan fisik, kekuatan kaki, atau bakat-bakat serupa yang membutuhkan manajemen untuk mengidentifikasi kemampuan
fisik seorang karyawan.
Karakteristik-karakteristik Biografis
Karakteristik perseorangan seperti: 1. Usia
Hubungan antara usia dan kinerja pekerjaan kemungkinan akan menjadi masalah. Terdapat alasan berikut:
a. Terdapat kepercayaan yang luas bahwa kinerja pekerjaan menurun seiring bertambahnya usia.
b. Kenyataan bahwa angkatan kerja menua Sejumlah kualitas positif yang dibawa para pekerja lebih tua pada pekerjaan mereka:
pengalaman, penilaian, etika kerja yang kuat, komitmen terhadap kualitas. Tetapi para pekerja lebih tua juga dipandang kurang memiliki fleksibilitas dan sering
menolak teknologi baru.
Seiring berjalannya waktu, organisasi secara aktif mencari individu yang dapat dengan mudah menyesuaikan diri dan terbuka terhadap perubahan, meningkatkan
kemungkinan bahwa mereka akan dilepaskan selama masa pengurangan karyawan.
Semakin tua, semakin kecil kemungkinannya bagi anda untuk keluar dari pekerjaan anda. Mereka memiliki lebih sedikit peluang alternatif pekerjaan. Mereka
kemungkinan lebih rendah untuk mengundurkan diri dibandingkan dengan pekerja yang lebih muda karena masa pengabdian mereka yang panjang cenderung
memberi tingakt gaji yang lebih tinggi dan tunjangan pensiun yang lebih menarik.
Bagaimana usia mempengaruhi produktivitas? Sering diasumsikan bahwa keterampilan seorang individu-khususya kecepatan, kelincahan, dan kekuatan
berkurang seiring waktu dan bahkan kebosanan yang berkepanjangan berkontribusi pada produktivitas yang menurun.
2. Gender Apakah kinerja wanita sebaik pria? Berbagai penelitian psikologis menunjukkan
bahwa para wanita lebih bersedia menyesuaikan diri terhadap otoritas dan pria lebih agresif serta lebih mungkin memiliki pengharapan sukses
dibandingkan para wanita.
Ibu yang bekerja kemungkinan lebih memilih jadwal kerja paruh waktu yang fleksibel sebagai cara untuk mengakomodasi tanggung jawab keluarga
mereka.
Penelitian di Amerika yang secara historis menempatkan tanggung jawab rumah tangga dan keluarga pada wanita, menunjukkan bahwa para wanita memiliki tingkat
ketidakhadiran yang lebih tinggi dibandingkan pria. Ketika seorang anak sakit,
secara tradisional, wanita yang mengambil waktu libur dari kerja. 3. Ras
Ras sebagai warisan biologis yang digunakan individu untuk mengidentifikasi diri mereka sendiri.
Dalam situasi pekerjaan terdapat kecenderungan bagi individu untuk lebih menyukai rekan-rekan dari ras mereka sendiri, keputusan promosi dan kenaikan
gaji.
4. Masa jabatan Masa jabatanperputaran karyawan, semakin lama seseorang berada dalam satu
pekerjaan, lebih kecil kemungkinannya untuk mengundurkan diri.
Pembelajaran Jika ingin menjelaskan dan memprediksi perilaku, kita perlu memahami cara individu
belajar.
Definisi PembelajaranLearning Pembelajaran adalah setiap perubahan perilaku yang relatif permanen, terjadi sebagai
hasil dari pengalaman.
Pembelajaran melibatkan perubahan. Dari sudut pandang organisasi, berubahan dapat berakibat baik atau buruk.
Apakah pengalaman menghasilkan sebuah perubahan yang relatif permanen dala perilaku? Jika jawabannya ya, maka pembelajaran telah terjadi.
Teori Pembelajaran Bagaimana kita belajar? Tiga teori berikut menjelaskan proses di mana kita memperoleh
pola perilaku. 1. Pengondisian klasikclassical conditioning yaitu pengondisian di mana individu
merespons beberapa stimulus yang tidak biasa dan menghasilkan respons baru. Contoh, pada sebuah pabrik, setiap pemimpin puncak dari kantor pusat dijadwalkan
berkunjung, manajemen pabrik tersebut akan merapikanmembersihkan kantor, para karyawan akan memperlihatkan perilaku terbaik mereka, berpenampilan formal dan
rapi-bahkan pada saat-saat tertentu di mana pembersihan tidak dibarengi dengan kunjungan dari pimpinan puncak. Karyawan telah belajar untuk mengasosiasikan
pembersihan dengan kunjungan dari kantor pusat. Pengondisian klasik adalah pasif. Sesuatu terjadi dan kita bereaksi dalam cara
tertentu.
2. Pengondisian operantoperant conditioning yaitu pengondisian di mana perilaku sukarela yang diharapkan menghasilkan penghargaan atau mencegah sebuah
hukuman. PO menyatakan bahwa perilaku merupakan fungsi dari konsekuensi-
konsekuensinya. Individu belajar berperilaku untuk mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan atau menghindari sesuatu yang mereka tidak inginkan.
PO berarti perilaku secara sukarela atau yang dipelajari.
Psikolog Skinner mengemukakan bahwa menciptakan konsekuensi yang menyenangkan untuk mengikuti bentuk perilaku tertentu akan meningkatkan
frekuensi perilaku tersebut. Ia mendemonstrasikan bahwa individu kemungkinan besar akan melakukan perilaku yang diharapkan jika mereka ditegaskan untuk
melakukannya; paling efektif, penghargaan diberikan segera setelah respons yang diharapkan diperoleh; dan perilaku yang tidak diberi penghargaan atau
dihukum, kemungkinan kecil untuk diulang.
Contoh, aktivitasperilaku positif beberapa siswa di dalam kelas berbicara di depan kelas, hal ini memotivasi siswa untuk mendapat nilai.
Perilaku Anda dapat dijelaskan oleh pengondisian operant: Jika sebuah perilaku gagal untuk ditegaskan secara positif, probabilitas bahwa perilaku tersebut akan
terulangpun menurun.
3. Pembelajaran sosial Teori pembelajaran sosialsocial learning theory yaitu pandangan bahwa orang-
orang dapat belajar melalui pengamatan dan pengalaman langsung. Contoh, banyak dari apa yang telah kita pelajari didasarkan atas pengamatan terhadap
model-orang tua, guru, rekan sebaya, dll.
Pembelajaran sosial, seseorang dapat juga belajar dengan mengamati apa yang terjadi pada individu lain seperti belajar dari pengalaman langsung.
Empat proses untuk menentukan pengaruh sebuah model pada seorang individu:
a. Proses perhatian. Individu belajar dari sebuah model hanya ketika mengenali dan mencurahkan perhatian terhadap fitur-fitur pentingnya. Kita cenderung
sangat terpengaruh oleh model-model yang menarik, penting bagi kita, mirip dengan kita menurut perkiraan kita.
b. Proses penyimpanan. Pengaruh sebuah model akan bergantung pada seberapa baik individu mengingat tindakan model setelah model tersebut tidak
lagi tersedia. c. Proses reproduksi motor. Setelah seseorang melihat sebuah perilaku baru
dengan mengamati model, pengamatan diubah menjadi tindakan. Individu dapat melakukan aktivitas yang dicontohkan oleh model tersebut.
d. Proses penegasan. Individu akan termotivasi untuk menampilkan perilaku yang dicontohkan jika tersedia insentif positif atau penghargaan. Perilaku yang
positif akan mendapat lebih banyak perhatian, dipelajari dengan baik, dan
sering dilakukan.
Pembentukan
Ketika kita mencoba membentuk individu dengan membimbing mereka selama pembelajaran yang dilakukan secara bertahap, kita sedang melakukan pembentukan
perilakushaping behavior. Pembentukan perilaku menegaskan setiap urutan langkah yang menggerakkan
seorang individu lebih dekat kepada respons yang diharapkan. Contoh, manajer akan menaruh perhatian pada bagaimana mereka dapat mengajarkan karyawan untuk
berperilaku melalui cara-cara yang paling menguntungkan organisasi.
Metode Pembentukan Perilaku
Terdapat empat cara metode pembentukan perilaku 1. Penegasan positif. Menindaklanjuti respons dengan sesuatu yang menyenangkan,
misalnya, atasan yang memuji seorang karyawan yang telah menyelesaikan pekerjaannya dengan baik.
2. Penegasan Negatif. Menindaklanjuti respons dengan penghentian sesuatu yang tidak menyenangkan.
3. Hukuman. Sebuah kondisi yang tidak menyenangkan dalam upaya menghilangkan perilaku yang tidak diharapkan, misalnya memberikan skors dua hari tanpa bayaran
kepada seorang karyawan karena datang ke tempat kerja dalam keadaan mabuk. 4. Peniadaan. Perilaku tersebut cenderung punah secara perlahan-lahan, misalnya,
dosen ingin mencegah mahasiswa mengajukan pertanyaan di dalam kelas karena alasan tertentu dengan mengabaikan mereka yang mengangkat tangan untuk
mengajukan pertanyaan.
BAB III Sikap dan Kepuasan Kerja