220
Indikator Siklus I
Siklus II Siklus III
sebelumnya yang masih dalam
kategori Kurang. Peningkatan
perbaikan meliputi:
a. 1 unsur dalam
kategori Kurang
b. 1 unsur dalam
kategori Cukup Baik
. c. 5 unsur dalam
kategori Baik.
observer, terjadi perbaikan
dibandingkan sebelumnya,
meliputi:
a. 3 unsur dalam
kategori Baik
. b. 3 unsur dalam
kategori Sangat Baik
. siklus III sehingga
ke-6 unsur dalam RPP dalam kategori
Sangat Baik
.
Pelaksanaan Proses
Pembelajaran Dari 6 unsur dalam
pelaksanaan proses pembelajaran
menggunakan pendekatan
pembelajaran kontekstual terjadi
peningkatan perbaikan
dibandingkan sebelumnya yang
belum menggunakan komponen
pendekatan pembelajaran
kontekstual, meliputi:
a. 2 unsur dalam
kategori Belum dilaksanakan
dengan Baik .
b. 4 unsur dalam
kategori Sudah dilaksanakan
dengan Baik .
Setelah dilakukan
perbaikan beradasarkan
masukan observer, terjadi
perbaikan dibandingkan
sebelumnya, meliputi:
a. 5 unsur telah digunakan
dalam kategori Baik
. b. 1 unsur telah
digunakan dalam kategori
Sangat Baik
. Setelah dilakukan
perbaikan proses pembelajaran
beradasarkan masukan observer,
terjadi perbaikan proses pembelajaran
dibandingkan pada Siklus II, meliputi:
a. 3 unsur telah digunakan
dalam kategori Baik.
b. 3 unsur telah digunakan
dalam kategori Sangat
Baik.
Evaluasi Pembelajaran
Dari 6 unsur dalam Pelaksanaan
Penilaian terjadi Setelah
dilakukan perbaikan
Setelah dilakukan penyempurnaan pada
pelaksanaan
221
Indikator Siklus I
Siklus II Siklus III
peningkatan perbaikan
dibandingkan sebelumnya yang
masih dalam kategori Kurang.
Peningkatan perbaikan meliputi:
a. 2 unsur dalam
kategori Kurang.
b. 4 unsur dalam
kategori Baik
beradasarkan masukan
observer, pada Siklus II terjadi
peningkatan perbaikan
dibandingkan sebelumnya,
meliputi:
a. unsur dalam
kategori Baik.
b. 2 unsur dalam kategori
Sangat Baik
. penilaian pada siklus
III, terjadi peningkatan
perbaikan, meliputi:
a. 1 unsur dalam
kategori Baik.
b. 5 unsur dalam
kategori Sangat Baik
.
Prestasi Belajar
Hasil penilaian pada siklus I terjadi
peningkatan perbaikan nilai rata-
rata dibandingkan nilai pretest. Pada
siklus I nilai rata- rata siswa 72,04.
Peningkatan perbaikan terdapat
pada materi:
a. Perkembangan tumbuhan secara
generatif. b. Bagian-bagian
bunga. Jumlah siswa yang
mencapai ketuntasan terjadi peningkatan
perbaikan dibandingkan hasil
pretest, yaitu sejumlah 27 siswa
atau 58,70. Pada Pada siklus
II terjadi peningkatan
perbaikan nilai rata-rata
dibandingkan nilai Siklus I.
Pada siklus II nilai rata-rata
siswa 76,62. Peningkatan
perbaikan terdapat pada
materi:
a. Perantara terjadinya
penyerbukan. b. Bagian-bagian
biji. c. Proses
pertumbuhan biji.
Jumlah siswa yang mencapai
ketuntasan terjadi peningkatan
Setelah dilakukan penyempurnaan pada
siklus III terjadi peningkatan
perbaikan nilai rata- rata dibandingkan
nilai Siklus II. Pada siklus III nilai rata-
rata siswa 77,88. Peningkatan
perbaikan terdapat pada materi:
a. Perkembangbiakan seara aseksual
menggunakan bagian tubuh.
b. Perkembangbiakan secara aseksual
menggunakan tumbuhan.
Jumlah siswa yang mencapai ketuntasan
terjadi peningkatan perbaikan
dibandingkan hasil Siklus II, yaitu
222
Indikator Siklus I
Siklus II Siklus III
perbaikan dibandingkan
hasil Siklus I, yaitu sejumlah 40
siswa 86,96. sejumlah 44 siswa
100.
4.3 Keterbatasan Penelitian