154
4. Menyerap materi pembelajaran melalui pemodelan yang ditampilkan
dalam pembelajaran IPA
Pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru secara umum telah menampilkan pemodelan dalam pembelajaran IPA. Dari tiga observer, satu
observer menyebutkan bahwa pembelajaran IPA telah menampilkan pemodelan, baik pemodelan yang dilakukan oleh guru maupun dilakukan
oleh siswa. Hasil obseravasi, seorang observer menyatakan bahwa dalam pembelajaran IPA guru telah menampilkan pemodelan sebagaimana dituntut
oleh pendekatan pembelajaran kontekstual. Walaupun kemudian, pada Siklus III perlu peningkatan kualitas pemodelan, dari guru maupun dari siswa.
5. Membuat siswa belajar bersama dengan orang lain dalam pembelajaran
IPA
Pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru secara umum telah membuat siswa belajar bersama dengan orang lain dalam pembelajaran IPA.
Siswa mampu berbagi dengan siswa lain dalam mengakses internet dan mampu berdiskusi dengan baik. Dari tiga observer, semuanya menyebutkan
bahwa pembelajaran IPA telah membuat siswa belajar bersama dengan orang lain dalam pembelajaran IPA. Kualitas dan kebermanfaatan belajar bersama
orang lain tetap harus ditingkatkan pada Siklus III. Kenyataannya, walaupun siswa berkumpul dalam kelompok, masih ada beberapa siswa lebih
cenderung belajar secara individual.
155
6. Membuat siswa merefleksi pembelajaran IPA yang telah dilaksanakan
Pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru pada Siklus II ini secara umum telah dapat membuat siswa merefleksi pembelajaran IPA. Dari
tiga observer, semuanya menyebutkan bahwa pembelajaran IPA telah mampu membuat siswa merefleksi pembelajaran IPA, baik dalam bimbingan guru
maupun inisiatif siswa masing-masing. Akan tetapai, kualitas siswa dalam merefleksi pembelajaran IPA yang perlu ditingkatkan.
7. Melakukan Penilaian yang sebenarnya selama pembelajaran IPA
Penilaian yang sebenarnya telah dilakukan dengan lebih baik pada siklus II ini. Berdasarkan catatan observasi guru observer, guru sudah lebih objektif
dalam menilai setiap aktivitas siswa baik itu selama proses pembelajaran maupun saat akhir pembelajaran.
4.1.3.3.3 Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran dengan Kontekstual pada
Mata Pelajaran IPA
Pembelajaran IPA dengan pendekatan pembelajaran kontekstual adalah pelaksanaan evaluasi pembelajaran yang mencerminkan pendekatan pembelajaran
kontekstual. Untuk mendapatkan masukan dalam pelaksanaan evaluasi ini ada lima kriteria yang perlu diperhatikan dan diobservasi oleh observer. Hasil
penilaian observer terhadap pelaksanaan penilaian dengan pendekatan pembelajaran kontekstual pada pembelajaran IPA pada Siklus II sebagai berikut:
156
1. Mengukur berbagai kemampuan yang sesuai dengan kompetensi dasar
yang harus dikuasai peserta didik
Pelaksanaan evaluasi pada pembelajaran Siklus II yang dilaksanakan oleh guru peneliti secara umum sudah mengukur kemampuan yang sesuai dengan
kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh siswa. Dari tiga observer, semuanya memberikan penilaian bahwa evaluasi dalam pembelajaran IPA
termasuk pada kategori sangat baik. Menurut observer, Maria Prabaningrum, S.Pd. dan R. Budi Purnomo, S.Pd. bahwa soal-soal yang diberikan
seluruhnya mengacu pada kompetensi dasar yang harus dikuasi oleh siswa. Akan tetapi, masih membutuhkan penyempurnaan sehingga soal benar-benar
dapat mengukur kompetensi dasar yang akan dicapai.
2. Relevan dengan proses pembelajaran, materi, kompetensi dan kegiatan