Persentase Penurunan Kadar Logam Kromium, Tembaga, dan Nikel Pembahasan Elektrokoagulasi adalah metode koagulasi dengan memakai arus listrik searah arus DC

4.1.2. Penentuan Kadar Logam Tembaga setelah Elektrokoagulasi Kadar tembaga ditentukan dengan menggunakan metode kurva kalibrasi dengan mensubstitusikan nilai Y absorbansi yang diperoleh dari hasil pengukuran terhadap garis regresi dan kurva kalibrasi Y = 0,1921 X + 0,0016 sehingga diperoleh konsentrasi Tembaga. Tabel 3. Penentuan konsentrasi logam Tembaga hasil elektrokoagulasi pH 7dengan variasi waktu kontak Waktu Kontak menit Ulangan Bacaan Absorbansi A Rata-Rata Konsentrasi mgL 1 2 3 15 0,2908 0,2901 0,2902 15,0276 30 0,1490 0,1490 0,1486 7,6616 45 0,0861 0,0863 0,0864 4.4029 60 0,0801 0,0805 0,0808 0,4101 4.1.3. Penentuan Kadar Logam Nikel setelah Elektrokoagulasi Kadar Nikel ditentukan dengan menggunakan metode kurva kalibrasi dengan mensubstitusikan nilai Y absorbansi yang diperoleh dari hasil pengukuran terhadap garis regresi dan kurva kalibrasi Y = 0,1078 X + 0,0002 sehingga diperoleh konsentrasi Nikel. Tabel 4. Penentuan konsentrasi logam Nikel hasil elektrokoagulasi pH 7 dengan variasi waktu kontak Waktu Kontak menit Ulangan Bacaan Absorbansi A Rata-Rata Konsentrasi mgL 1 2 3 15 0,0853 0,0908 0,0891 0,8122 30 0,0147 0,0140 0,0134 0,1358 45 0,0022 0,0020 0,0015 0,0088 60 0,0023 0,0017 0,0011 0,0070

4.2. Persentase Penurunan Kadar Logam Kromium, Tembaga, dan Nikel

Persentase penurunan kadar logam dapat ditentukan dengan formula berikut ini : ����������� ���� �����ℎ − ����������� ��ℎ�� �����ℎ ����������� ���� �����ℎ × 100 Persentase penurunan kadar logam Cr, waktu elektrokoagulasi 15 menit: Universitas Sumatera Utara = 5941 , 64 0178 , 5941 , 64 − x 100 = 99,902 Dengan cara yang sama dihitung persentase penurunan kadar logam Cr, Cu, Ni pada perlakuan lainnya sehingga diperoleh hasil seperti pada tabel berikut ini: Tabel 5. Persentase Penurunan Kadar Logam No Waktu Kontak penurunan kadar logam Cr Cu Ni 1. 15 menit 99,902 94,033 99,352 2. 30 menit 99,922 96,958 99,892 3. 45 menit 99,906 98,252 99,992 4. 60 menit 99,931 99,837 99,994

4.3. Pembahasan Elektrokoagulasi adalah metode koagulasi dengan memakai arus listrik searah arus DC

melalui proses elektrokimia. Penelitian dengan menggunakan limbah cair Laboratorium Elektroplating Poleteknik Negeri Medan dengan parameter yang diamati adalah penurunan konsentrasi logam berat yang terdapat dalam air limbah. Kadar logam Cr, Cu, dan Ni diperiksa kadarnya terlebih dahulu sebelum pengolahan. Peneliti sebelumnya Ridwan Harahap telah berhasil mengolah limbah PT. industri karet dengan menurunkan konsentrasi logam Zn sebesar 99,56 dengan pH yang paling optimum yaitu waktu kontak 60 menit pada pH 7. Sehingga proses elektrokoagulasi pada penelitian ini cukup dilakukan pada pH 7, pH larutan akan menyediakan hidroksida yang akan menggumpalkan polutan bersama koagulan yang diproduksi pada logam anoda, semakin berkurang keasaman maka hidroksida dalam larutan semakin banyak. Penelitian dilakukan dalam skala laboratorium dengan mengolah sebanyak 1 L air limbah dalam bejana elektrolisis, pada pH 7 dengan menggunakan plat aluminium Al yang mempunyai panjang 10 cm dan lebar 4,7 cm, dan tegangan 12 volt, kuat arus 1,5 A. Universitas Sumatera Utara . Gambar 2. Proses Elektrokoagulasi Anoda logam aluminium akan teroksidasi : Reaksi : Al 3+ + 3 H 2 O → AlOH 3 + 3H + + 3e Pada katoda ion H + dari suatu asam akan direduksi menjadi gas hidrogen yang akan bebas sebagai gelembung-gelembung gas. Reaksi : 2H + + 2e → H 2 Flok yang terbentuk dari AlOH 3 akan mengikat logam Cu, dan Ni sedangkan Cr VI terlebih dahulu direduksi menjadi Cr III dengan menggunakan Na 2 S 2 O 5 sehingga diadsorpsi oleh AlOH 3 membentuk flok. Kemudian flok yang terbentuk akan memisah dari cairannya melalui pengendapan. Untuk memperoleh cairannya dapat dilakukan penyaringan. Hasil analisis setelah melalui proses elektrokoagulasi dengan menggunakan plat Al- Al yaitu menunjukkan bahwa penurunan kadar logam Cr, Cu, dan Ni pada air limbah dipengaruhi oleh waktu kontak, dimana kromium Cr mengalami penurunan hingga 99,931 dengan kadar 0,0443 mgL, tembaga Cu mengalami penurunan hingga 99,837 dengan kadar 0,4101 mgL, sedangkan nikel Ni mengalami penurunan hingga 99,994 dengan kadar 0,007 mgL. Hasil tersebut diperoleh pada waktu kontak 60 menit. Universitas Sumatera Utara BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Pada proses elektrokoagulasi 1 liter air limbah dengan menggunakan plat aluminium dan memakai tegangan listrik sebesar 12 volt memberikan hasil yang baik, dengan kadar logam yang tinggi berhasil diturunkan sehingga sesuai dengan syarat air buangan industri. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa penurunan kadar logam kromium pada menit ke 15, 30, 45, 60 berturut-turut sebesar 99,902; 99,922; 99,906; 99,931. Penurunan kadar logam tembaga pada menit ke 15, 30, 45, 60 berturut-turut sebesar 94,033; 96,958; 98,252; 99,837. Dan penurunan kadar logam nikel pada menit ke 15, 30, 45, 60 berturut-turut sebesar 99,352; 99,892; 99,992; 99,994. Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa penurunan kadar logam yang paling baik dicapai pada menit ke 60 dengan persentase penurunan: kromium Cr mengalami penurunan hingga 99,931 dengan kadar 0,0443 mgL, tembaga Cu mengalami penurunan hingga 99,837 dengan kadar 0,4101 mgL, sedangkan nikel Ni mengalami penurunan hingga 99,994 dengan kadar 0,007 mgL.

5.2. Saran Perlu penambahan luas elektroda yang dipakai sehingga pembentukan AlOH