14
perubahan kesenian reog yang diwujudkan oleh grup Sri Karya Manunggal di desa Bangko Lestari dalam melestarikan keseniannya.
1.2.2 Kontinuitas
Kontinuitas dapat diartikan sebagai kesinambungan; kelangsungan; kelanjutan;
dan keadaan
kontinu. Perkembangan
bersifat kontinuitas
berkesinambungan ialah bahwa perkembangan itu berlangsung secara bertahap dan terus menerus.
Soemardjan dalam Syaripudin, 2013 mengatakan bahwa perkembangan kesenian pada umumnyamengikuti proses perubahan yang terjadi dalam
kebudayaan suatu masyarakat. Sebagai salah satuunsur kebudayaan, maka kesenian akan mengalami hidup statis karena diliputi oleh suasanatradisionalistik.
Sebaliknya, kesenian akan selalu berkembang apabila kebudayaannya juga selalu bersikap terbuka terhadap perubahan dan inovasi. Karenanya, kebudayaan
itu bersifat dinamis,akan selalu berkembang dan berubah dari waktu ke waktu. Dalam setiap kebudayaan akan selaluada kebebasan kepada para individunya
untuk memperkenalkan variasi-variasi dalam cara hidup, baik karena perubahan kondisi geografis, kebudayaan materiil, komposisi penduduk maupunkarena
penemuan-penemuan baru dalam masyarakat. Sempulur dalam Syaripudin, 2013 turut menyebutkan, permasalahan
kemudian muncul ketika ada wacanauntuk mempertahankan kesenian tradisional sebagai upaya untuk melestarikan kebudayaantradisional. Maka dalam hal ini
perkembanganzaman tentu akan mempengaruhi pola perilaku manusia, maka
Universitas Sumatera Utara
15
kesenian tradisional jelas akanmengalami perubahan dari berbagai segi, termasuk dari segi artistiknya dan maknanya.
1.2.3 Perubahan
Suatu kebudayaan tidaklah pernah bersifat statis, melainkan selalu berubah. Hal ini berhubungan dengan waktu, bergantinya generasi, serta
perubahan dan kemajuan tingkat pengetahuan masyarakat. Merriam 1964:172 mengemukakan bahwa perubahan dapat berasal dari dalam lingkungan
kebudayaan atau internal, dan perubahan juga dapat berasal dari luar kebudayaan atau eksternal. Perubahan secara internal merupakan perubahan yang timbul dari
dalam dan dilakukan oleh pelaku-pelaku kebudayaan itu sendiri dan disebut juga inovasi. Sedangkan perubahan eksternal merupakan perubahan yang timbul akibat
pengaruh dari luar lingkup kebudayaan tersebut. Seperti yang diungkapkan oleh Geertz, bahwa berbagai upaya dilakukan oleh para pelaku seni untuk terus dapat
menciptakan karya seni yang unik dan menarik. Hal inilah yang menjadikan karya-karya seni bersifat dinamis dan terus mengalami perubahan.
Selain itu, teori perubahan yang digunakan dalam penulisan skripsi ini juga bertitik tolak dari persepektif materialistis. Marx
6
dalam Lauer, 1993:205 secara ringkas menghimpun mekanisme perubahan dengan ungkapan: ―Kincir
6
Marx atau nama lengkapnya Karl Marx adalah filosof Eropa dari Jerman, yang menggagas filsafat materialismedan kemudian mengembangkan komunisme. Dalam ajaran Marx
yang utamaadalah bahwa dunia ini ada karena materi, jadi materi adalah inti dari segalanya. Ia dalam komunismenya mengembangkan ajaran bahwa dunia ini akan tidak makmur dan sejahtera
selagi masih ada kelas-kelas sosial yaitu antara pemilik modal borjuis yang mengatur masyarakat pekerja seperti buruh dan tani proletariat. Untuk mencapai kesejahteraan ini harus dihilangkan
kelas-kelas sosial tersebut. Segala kegiatan sosioekonomi harus diatur oleh negara dan untuk kesejahteraan bersama.
Universitas Sumatera Utara
16
angin menimbulkan masyarakat feodal; mesin uap menimbulkan masyarakat kapitalis-
industri.‖Selanjutnya Velben dan Ogburn yang sangat dipengaruhi oleh Marx, menekankan pentingnya pengaruh teknologi terhadap perubahan. Velben
menyatakan bahwa pola keyakinan dan perilaku manusia, terutama dibentuk oleh cara mencari nafkah dan mendapatkan kesejahteraannya, yang selanjutnya disebut
sebagai fungsi teknologi. Ogburn menyatakan bahwa manusia selamanya berupaya memelihara dan dan menyesuaikan diri dengan alam yang senantiasa
diperbaharui oleh teknologi. Seterusnya, Velben dan Ogburn dalam Lauer, 1993:112-116 menunjuk-
kan bagaimana cara perubahan teknologi menimbulkan masalah bagi manusia dalam 4 empat hal.
Pertama
, teknologi sebagai satu faktor yang sangat mempengaruhi perubahan. Pandangan ini lebih mencerminkan pandangan
Ogburn. Di sisi lain Velben menganggap teknologi sebagai sebagai pendorong perubahan.
Kedua
, teknologi sebagai kekuatan berpengaruh yang tidak terelakkan terhadap perubahan.
Ketiga,
teknologi sebagai ―juru selamat.‖
Keempat,
teknologi sebagai anti agama Kristen.
Keempat pandangan tersebut, walaupun telah memberikan manfaat yang besar dalam perubahan kebudayaan, telah mendapat kritikan berdasarkan kasus-
kasus tertentu yang diteliti pada ahli antropologi lainnya. Epstein dalam penelitiannya di dua desa di India Selatan, menyimpulkan bahwa satu desa yang
telah mengenal sistem irigasi unsur teknologi telah meningkatkan kemakmuran, namun tatanan sosialnya tidak berubah sama sekali. Sementara satu desa lainnya
yang tetap berladang justru mengalami perubahan yang sangat besar. Whyte juga menganalisis bahwa perubahan besar terjadi pada sebuah organisasi sosial sebuah
Universitas Sumatera Utara
17
pabrik gelas, bersamaan dengan perubahan teknologi yang sangat kecil. Sumber perubahannya adalah pekerja baru dari etnik berlainan dengan asal etnik pekerja
lama.
1.2.4Seni Sebagai Simbol
Manusia dan seni adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Suatu kelompok masyarakat dalam proses menjalani kehidupannya akan berkreasi dan
menciptakan sebuah kebiasaan yang lambat laun menjadi kebudayaan. Kebudayaan menurut ahli antropologi simbolik yaitu keseluruhan pengetahuan
manusia yang dijadikan sebagai pedoman atau penginterprestasi keseluruhan tindakan manusia Koentjaraningrat, 2009
Menurut Geertz, kebudayaan pada intinya terdiri dari tiga hal utama yaitu sistem pengetahuan atau sistem kognitif, sistem nilai atau sistem evaluatif, dan
sistem simbol yang memungkinkan pemaknaan atau interprestasi. Adapun titik pertemuan antara pengetahuan dan nilai yang memungkinkan oleh simbol ialah
yang dinamakan makna
system of meaning.
Dengan demikian, melalui sistem makna sebagai perantara, sebuah simbol dapat menerjemahkan pengetahuan
menjadi nilai dan menerjemahkan nilai menjadi pengetahuan. Menurut Melalatoa, dalam Syaripudin 2013 menerangkan, bahwa
kesenian masyarakat
yang bersangkutan
bermaksudmenjawab dan
menginterpretasikan permasalahan
kehidupan sosialnya,
mengisi kebutuhan,mencapai tujuan bersama seperti kemakmuran, persatuan, kemuliaan,
kebahagiaan dan rasa amanketika berkoneksi dengan yang gaib supernatural. Kesenian sebagai hasil ekspresi keindahanmengandung pesan-pesan budaya
Universitas Sumatera Utara
18
dalam bermacam-macam bentuk, seperti seni lukis, seni rias,seni patung, seni sastra, seni tari, seni vokal dan lain sebagainya.
Simbol atau tanda dapat dilihat sebagai konsep-konsep yang dianggap oleh manusia sebagai ciri khas sesuatu yang lain. Suatu simbol menstimulasi atau
membawa suatu pesan yang mendorong pemikiran atau tindakan. Begitu juga yang terdapat pada masyarakat desa Bangko Lestari yang penuhdengan simbol-
simbol dalam upacara ritual kesenian
Reog
Ponorogo.
1.2.5 Kesenian Tradisional