Analisis Statistik Deskriptif Analisis Regresi Berganda Analisis Regresi dengan Variabel Moderating

35 Nama Variabel Definisi Operasional Rumus Skala Variabel Independen Return On Assets ROA Return On Asset ROA merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan semua aktiva yang dimiliki perusahaan. ROA = Laba Bersih Setelah Pajak Total Asset x100 Rasio Net Profit Margin NPM Net Profit Margin NPM yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan bersih. NPM mengukur efektifitas perusahaan yang ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan investasi perusahaan. NPM = Laba Bersih Setelah Pajak Penjualan x100 Rasio Earning Per Share EPS Earning Per Share EPS merupakan perbandingan antara laba bersih setelah pajak pada satu tahun buku dengan jumlah saham yang diterbitkan outstanding shares. EPS = Laba Bersih Setelah Pajak Jumlah Saham Beredar Rasio Variabel Moderating Price Earning Ratio PER Price Earning Ratio PER membandingkan antara harga saham dengan laba per lembar saham. PER = Harga Pasar Saham Laba Bersih Per Saham ��� Rasio

3.7 Metode Analisis Data

3.7.1 Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif mendeskripsikan data menjadi sebuah informasi yang lebih jelas dan mudah dipahami. Selain itu statistik Universitas Sumatera Utara 36 deskriptif digunakan untuk mengembangkan profil perusahaan yang menjadi sampel.

3.7.2 Uji Asumsi Klasik

Karena data yang digunakan adalah data sekunder, maka untuk menentukan ketepatan model perlu dilakukan pengujian atas beberapa asumsi klasik yang mendasari model regresi. Pengujian asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji normalitas, multikolinearitas, autokorelasi, dan heteroskedatisitas. Masing-masing pengujian asumsi klasik tersebut secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut: 3.7.2.1 Uji Normalitas Ghozali 2013 : 160 menyatakan bahwa Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilarang maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sample kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik atau uji statistik dengan tes One Sample Kolmogorov-Smirnov. Dalam penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan uji statistic Kolmogorov-Smirnov. Pedoman pengambilan keputusan rentang data tersebut mendekati atau merupakan distribusi normal berdasarkan uji Kolmogorov Smirnov dapat dilihat dari: Universitas Sumatera Utara 37 a. Nilai Sig. atau signifikan atau probabilitas 0,05, maka distribusi data adalah tidak normal. b. Nilai Sig. atau signifikan atau probabilitas 0,05, maka distribusi data adalah normal.

3.7.2.2 Uji Multikolinearitas

Ghozali 2013 : 105 menyatakan bahwa Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Multikolinearitas, dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya variance inflation factor VIF. Nilai cut-off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF 10.

3.7.2.3 Uji Autokorelasi

Menurut Ghozali 2013 : 110 Uji autokorelasi bertujuan “untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t- 1 sebelumnya”. Gejala ini menimbulkan konsekuensi yaitu interval keyakinan menjadi lebih lebar serta varians dan kesalahan standar akan ditafsir terlalu rendah. Data yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Pendekatan yang sering digunakan untuk menguji Universitas Sumatera Utara 38 ada tidaknya autokorelasi adalah uji Durbin-Watson dan Run test. Jika nilai signifikansi 0,05 maka tidak terjadi autokorelasi dalam model regresi.

3.7.2.4 Uji Heteroskedastisitas

Ghozali 2013 : 139 menyatakan bahwa Uji heteroskesdastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model Regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas. Kebanyakan data crossection mengandung situasi heteroskesdastis karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran kecil, sedang dan besar.

3.7.3 Uji Hipotesis

3.7.3.1 Uji F Uji Simultan

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel independen secara simultan atau bersama-sama mempengaruhi variabel dependen secara signifikan. Pengujian ini menggunakan uji F yaitu dengan membandingkan F hitung dengan F tabel. Uji ini dilakukan dengan syarat: a. Bila F hitung F tabel, artinya bahwa secara bersama-sama variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen; Universitas Sumatera Utara 39 b. Bila F hitung F tabel, artinya bahwa secara bersama-sama variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Pengujian ini juga dapat menggunakan pengamatan nilai signifikan F pada tingkat α yang digunakan penelitian ini menggunakan tingkat α sebesar 5. Analisis ini didasarkan pada perbandingan antara nilai signifikansi F dengan nilai signifikansi 0,05 dengan syarat-syarat sebagai berikut: a. Jika signifikansi F 0,05 berarti variabel-variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen; b. Jika signifikansi F 0,05 berarti variabel independen secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

3.7.3.2 Uji t Uji Parsial

Pada dasarnya, uji t digunakan untuk mengukur seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Uji ini dilakukan dengan syarat: a. Bila t hitung t tabel, artinya bahwa secara parsial variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen; b. Bila t hitung t tabel, artinya bahwa secara parsial variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Universitas Sumatera Utara 40 Pengujian ini juga dapat menggunakan pengamatan nilai signifikan t pada tingkat α yang digunakan penelitian ini menggunaka tingkat α sebesar 5. Analisis ini didasarkan pada perbandingan antara nilai signifikansi t dengan nilai signifikansi 0,05 dengan syarat-syarat sebagai berikut: a. Jika signifikansi t 0,05 berarti variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen; b. Jika signifikansi t 0,05 berarti variabel independen secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

3.7.3.3 Uji Koefisien Determinasi R²

Koefisien determinasi mengukur seberapa jauh kemampuan model dapat menjelaskan variabel terikat. Nilai koefisien determinasi antara 0 dan 1. Nilai adjusted R² yang kecil berarti kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat sangat terbatas, begitu pula sebaliknya. Jika dalam uji empiris didapat nilai adjusted R² negatif, maka nilai adjusted R² dianggap bernilai nol. Secara matematis jika nilai R² = 1, maka adjusted R² = R² yaitu sama dengan 1. Sedangkan jika nilai R² =

0, maka adjusted R² = 1-kn-k. Jika k 1, maka adjusted R²

akan bernilai negatif. Universitas Sumatera Utara 41

3.7.4 Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk mendapatkan koefisien regresi yang akan menentukkan apakah hipotesis yang dibuat akan diterima atau ditolak. Data yang telah dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan alat analisis statistik. Persamaan Analisis Regresi Linear Berganda : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e Keterangan : Y = Harga Saham a = Konstanta b = Koefisien regresi X 1 = Return On Asset ROA X 2 = Net Profit Margin NPM X 3 = Earning Per Share EPS e = Error

3.7.5 Analisis Regresi dengan Variabel Moderating

Dalam penelitian ini untuk menguji regresi dengan variabel moderating yaitu dengan menggunakan uji interaksi. Uji interaksi sering disebut dengan Moderated Regression Analysis MRA. Moderated Regression Analysis MRA atau uji interaksi adalah aplikasi khusus regresi berganda linear dimana terdapat perkalian dua atau lebih variabel independen. Universitas Sumatera Utara 42 Kriteria : a. Jika Sig 0,05, maka Z tidak mampu memoderasi hubungan X dan Y. b. Jika Sig 0,05, maka Z mampu memoderasi hubungan X dan Y. Persamaan Regresi Variabel Moderating : Y = a + b 1 X 1 + b 2 Z + b 13 X 1 Z + e Persamaan 1 Y = a + b 1 X 2 + b 2 Z + b 23 X 2 Z + e Persamaan 2 Y = a + b 1 X 3 + b 2 Z + b 33 X 3 Z + e Persamaan 3 Keterangan : Y = Harga Saham a = Konstanta b = Koefisien regresi X 1 = Return On Asset ROA X 2 = Net Profit Margin NPM X 3 = Earning Per Share EPS Z = Price Earning Ratio PER X 1 Z = Interaksi antara ROA dengan PER X 2 Z = Interaksi antara NPM dengan PER X 3 Z = Interaksi antara EPS dengan PER e = Error Universitas Sumatera Utara 43

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik yang menggunakan persamaan analisis regresi berganda dan moderated. Analisis data dimulai dengan mengolah data dengan menggunakan microsoft excel, kemudian dilakukan pengujian asumsi klasik dan analisis regresi. Pengujian asumsi klasik dan regresi dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 17 for windows. Prosedur ini dimulai dengan memasukkan variabel – variabel penelitian ke program SPSS tersebuh dan menghasilkan output – output sesuai metode analisis data yang telah ditentukan. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, diperoleh 20 perusahaan subsektor bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI yang memenuhi kriteria dan dijadikan sampel dalam penelitian ini yang diamati selama periode 2012 hingga 2014.

4.2 Analisis Hasil Penelitian

4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif

Tabel 4.1 Uji Analisis Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Mini- Mum Maxi- Mum Mean Std. Deviation Harga Saham ROA NPM EPS Valid N listwise 60 60 60 60 60 88 ,66 65,83 2,49 13125 5,15 92,85 993,09 2832,25 2,3642 76,7567 229,7680 3233,480 1,20057 5,00271 263,68909 Sumber : Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Firm Size, Earning Per Share Dan Book To Market Ratio Terhadap Return Saham Dengan Kebijakan Deviden Sebagai Moderating Variabel Pada Perusahaan Pertambangan Batubara Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 54 105

Pengaruh Earning Per Share (EPS), Return on Equity (ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

7 135 69

Analisis Pengaruh Return on Asset, Net Profit Margin, Earning Per Share terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI

2 51 99

Analisis Pengaruh Rasio leverage, Profitabilitas, Earning per share dan Ukuran perusahaan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI

5 68 100

Analisis Pengaruh Earning Per Share (EPS), Dividend Per Share (DPS), Price/Earning Ratio (PER) dan Dividend Payout Ratio (DPR) terhadap Harga Saham pada Perusahaan yang Terdaftar dalam Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia (BEI)

3 63 94

Pengaruh Earning Per Share (EPS), Return on Equity (ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Return Saham Pada Perusahaan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2009 – 2011

2 32 74

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham dengan Earning Per Share sebagai variabel moderating pada perusahaan Real Estate dan Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2005-2009

3 32 120

Pengaruh Return On Assets, Earning Per Share dan Debt to Equity Ratio terhadap Harga Saham dengan Dividen Tunai Sebagai Variabel Moderating Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 42 137

Analisis Pengaruh Rasio Hutang Terhadap Earning Per Share (EPS) Pada Perusahaan Properti Yang Terdaftar Di BEI

7 54 86

Analisis Pengaruh Return On Assets (ROA), Net Profit Margin (NPM), Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham Dengan Price Earning Ratio (PER) Sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI

0 4 90