Marsialap Ari dalam Proses Menanam

46

4.1.2 Marsialap Ari dalam Proses Menanam

Di Bakara marsialapari dalam proses menanam dimulaidari mencangkul marluku.Untuk marsialap ari tersebut masyarakat Bakara membutuhkan tenaga yang lebih sehingga memerlukan teman untuk mencangkul marluku. Masyarakat Bakara biasanya memerlukan enam orang untuk menyelesaikan lahannya. Kemudian meratakan menggairi tanah dan membuat pembatas galung sebagai tempat aliran air seperti parit. Pada saat ini marsirimpa sudah tidak dipraktikkan lagi dalam mencangkul atau mengolah tanah di masyarakat Bakara. Alasannya, teknologi mesin traktor telah masuk ke Desa Bakara sehingga keinginan masyarakat untuk marsirimpa sudah minim. Semua lahan di Bakara dapat dimasuki traktor sehingga masyarakat sudah memakainya dan tidak melakukan marsirimpa lagi. Semuanya sudah mengandalkan barang-barang teknologi canggih. Tidak heran, masyarakatnya jadi malas bekerja. Kemudian menanam padi marsuan adalah suatu pekerjaan yang melibatkan beberapa orang untuk menyelesaikannya. Menanam marsuan dilakukan setelah menyediakan bibit tanaman. Proses menanam ini dahulu dilakukan dengan marsirumpa di Bakara terutama pada kaum perempuan dan melibatkan enam orang untuk marsirimpa, untuk mengumpulkan yang enam orang tersebut para ibu mencari teman yang dapat ikut marsirimpa di lahannya, ada sebagian ibu yang menawarkan diri sendiri untuk ikut marsirimpa di lahan tersebut dan itu berdasarkan kesepakatan bersama yang sudah disepakati terlebih dahulu. 47 Marsirimpa ini bermanfaat untuk menjalin kebersamaan dan kerja sama secara bergantian yang dapat menyelesaikan suatu pekerjaan dengan baik, mengeratkan ikatan persaudaraan dan kekeluargaan dalam suatu masyarakat. Namun sekarang sudah jarang dilakukan marsirimpa untuk menanam marsuan di karenakan masyarakat sudah memberi dan menerima upah dari masyarakat itu sendiri. Hal ini dapat menurunkan kebersamaan dalam pertanian sehingga hasil pertanian semakin menurun. Lahan pertanian di Bakara Di Tipang marsialap ari di mulai dari mencangkul mangombak balik, pada saat mencangkul mangombak balik membutuhkan tenaga yang lebih sehingga memerlukan teman untuk mencangkul mangombak balik yang disebut dengan marsialapari atau mangalapari. Di Tipang hanya memerlukan tiga orang teman untuk marsialapari. Mereka membagi kerja dengan waktu enam hari, masing-masing mendapat dua hari untuk seminggu mangalapari. Peralatan yang 48 biasa digunakan untuk mangombak adalah cangkul hudali. Untuk membersihkan lahan tersebut yang pertama dilakukan ialah mengumpulkan rumput-rumputnya kemudian mencangkul tanah dengan kedalaman 5cm untuk memasukkan rumput- rumput itu ke dalamnya.Rumput-rumput yang ditanam didalam akan menjadi pupuk di kemudian harinya. Jadi tidak ada rumput yang dibuang dari lahan. Begitu seterusnya dilakukan, kemudian membuat pembatas manggadui dan meratakan tanah mangalotok hingga hasil cangkulan itu siap untuk ditanam. Di Tipang, dengan tanah persawahan yang dipenuhi batu-batu besar di sekitarnya membuat masyarakat desa ini tidak dapat menerima barang-barang teknologi untuk mengolah tanah. Hal ini juga yang membuat masyarakat Tipang masih melakukan marsialap ari untuk mengolah tanah. Marsialap ari dapat memotivasi semangat kerja masyarakat dan kekompakan pun masih terlihat di masyarakat ini.Marsialap ari menanam marsuan di Tipang masih dilakukan hingga sekarang di masyarakat, hal ini dikarenakan hubungan kekeluargaan masih ketat dalam kehidupan mereka, membuat kebersamaaan di masyarakat masih terjalin dengan baik dan hasil pertanian pun baik adanya. Pada umumnya, laki-laki yang mengolah tanahini membutuhkan tenaga yang kuat. Terkadang ada juga perempuan yang ikut serta. Halini dilakukan agar setiap masyarakat yang bertani dapat menyelesaikan lahannya tepat waktu dan semua dapat menanam padi secara bersamaan. Jika tidak bersama-sama menanam padi, ada kemungkinan di kemudian hari mendapat kesulitan mendapatkan air dan mengusir burung mamuro. Selain itu, kegiatan marsirimpa menunjukkan kerja sama bergantian yang baik dalam suatu masyarakat yang patut dikembangkan dan dapat mengurangi biaya pengeluaran. 49 Lahan pertanian di Tipang

4.1.3 MarsirimpaProses Memanen Padi Mangamoti