Pembentukan Pekerja Marsialap AriPada Proses Menanam

53

4.2.2 Pembentukan Pekerja Marsialap AriPada Proses Menanam

Beda halnya di Bakara, pembentukan marsirimpa terdiri dari enam orang dan kadang lebih, semua tergantung dari luas lahan seseorang. Hal ini terjadi karena lahan pertanian sawah masyarakatnya berbeda-beda. Tidak seperti di Tipang, lahannya masih sama rata hingga jumlah untuk marsialap ari sama. Kesepakatan kapan bisa mulai bekerja, sama dengan di Tipang. Tetapi untuk makanan, masyarakat Bakara lebih dominan dari pendapat pemilik lahan, dan semua telah disepakati bersama. Contoh: Si A mencari teman sebanyak enam orang untuk marsirimpa setelah disepakati kapan bisa mulai bekerja, kemudian disepakati pembekalan untuk makan. Jika si A mengatakan bawah makanan dibawa masing-masing, maka ke depannya jika si A membayar hari pada si B yang ikut kerja padanya, dia juga harus membawa bekal sendiri walau teman yang lainnya ditanggung oleh si B. Semuanya telah disepakati terlebih dahulu agar tidak ada sakit hati atau pun kekecewaan di salah satu pihak. Pekerjaan marsialap arimanuan ini dilakukan oleh kaum perempuan. Namun marsirimpa ini sudah tidak dilakukan lagi di Bakara, semuanya sudah diberi upah. Sarapan dan makananpun sudah dibawa dari tempatnya masing-masing. Dalam pembentukan pekerja marsialap ari di Tipangpada proses menanam, yang pertama dilakukan ialah marsialap ari mencangkul mangombak balik, masyarakat mencari 2 teman untuk melakukan marsialap ari, karena menurut pandangan masyarakat tersebut dalam seminggu waktu bekerja hanya ada enam hari, dan enam hari tersebut diselesaikan dua hari untuk pekerjaan satu orang, dan 54 masing-masing tiga orang harus dapat menyelesaikan lahannya dalam satu minggu itu juga, agar waktu yang digunakanpun seimbang. Setelah mereka mendapat teman untuk marsialap ari, mereka menentukan kapan bisa mulai bekerja. Untukmakan siang, yang menanggung ialah pihak yang mempunyai lahan pekerjaan. Contoh: Si A mencari teman untuk marsialap ari. Mereka menyepakati kapan mulai bekerja dan makan siang untuk yang ikut kerja ditanggung pemilik lahan. Hal ini dilakukan untuk menjalin kerja sama yang baik dan saling berbagi. Makan bersama dengan lauk dan sayur yang sama sehingga tidak ada yang membedakan. Sama halnya untuk menanam padi marsuan. Marsialap arimencangkul mangombak dilakukan kaum laki-laki. Marsirimpa ini masih tetap dilakukan di Tipang hingga sekarang.

4.2.3 Pembentukan Pekerja dalam Marsirimpa proses memanen