Keadaan Penduduk Mata Pencaharian Kecamatan Baktiraja

17 Batu hundul-hundulan Batu siungkap-ungkapon di Tipang

1.6.3 Keadaan Penduduk

Kecamatan Baktiraja terletak di Kabupaten Humbang Hasundutan Provinsi Sumatera Utara dengan luas wilayah 50,36 km. Kecamatan Baktiraja merupakan salah satu dari 10 kecamatan di Kabupaten Humbang Hasundutan yang merupakan pemekaran dari Kecamatan Muara pada Tahun 2002. Pada tahun 2002 18 jumlah penduduknya 6.364 jiwadan pada tahun 2014 jumlah penduduknya semakin meningkat menjadi 6.876 jiwa. Pada umumnya, masyarakat yang tinggal di Bakara dan Tipang adalah suku Batak Toba yang telah lama mendiami desa tersebut. Desa Bakara adalah tanah ulatan marga Sinambela, Marbun, Simamora, Sihite, dan Bakara atau disebut juga dengan raja na onom, sedangkan marga yang lain adalah marga-marga pendatang yang bermukim di Bakara.

1.6.4 Mata Pencaharian Kecamatan Baktiraja

Mata pencaharian utama di Kecamatan Baktiraja Bakara, Tipang Haroroan ni raja ialah pertanian sawah dan ladang. Penduduk yang berada di Bakara rata- rata mata pencahariannya adalah bertani sawah dan ladang. Mata pencaharian sawah berupa padi yang ditanam dua kali setahun dan di ladang ada tomat, cabe, bawang dan sayur-sayuran.Tipang mata pencaharian sawahnya adalah padi yang ditanam dua kali setahun dan di ladangnya adalah kopi. Baik di Bakara maupun di Tipang Karena hasil panen sering mengalami kegagalan, penduduk membuat usaha sampingan seperti, memelihara ternak, membuka warung, serta melibatkan wanita dan anak-anak turut bekerja dalam membantu ekonomi rumah tangga. Akan tetapi, mata pencaharian di Bakara dan Tipang yang melakukan marsirimpa hanya mata pencaharian sawah yaitu padi. 19

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

2.1 Kepustakaan yang Relevan

Kajian pustaka adalah paparan atau konsep-konsep yang mendukung pemecahan masalah dalam suatu penelitian. Paparanatau konsep-konsep tersebut bersumber dari pendapat para ahli, empirisme pengalaman penelitian, dokumentasi, dan nalar penelitian yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Penulisan proposal skripsi ini tidak terlepas dari buku-buku pendukung yang relevan. Buku-buku yang digunakan dalam pengkajian ini adalah buku-buku tentang,“Kearifan Lokal hakikat, peran, dan metode tradisi lisan,” Sibarani, 2014. Buku ini menjelaskan tentang tradisi lisan yang hidup di setiap etnik di Indonesia yang berisi nilai dan norma budaya yang dapat dimanfaatkan untuk menjawab permasalahan yang dihadapi masyarakat. Dalam hal ini, tradisi lisan menjadi sumber kearifan lokal untuk menata kehidupan masyarakat secara arif. Kearifan lokal adalah nilai budaya lokal yang dapat dimanfaatkan untuk mengatur kehidupan masyarakat secara arif atau bijaksana. Kearifan lokal dapat dimanfaatkan sebagai sumber pembentukan karakter bangsa. Kita mengharapkan karakter bangsa berasal dari kearifan lokal kita sendiri sebagai nilai dan norma warisan leluhur bangsa. Kita membutuhkan karakter dalam kearifan lokal yang dapat dimanfaatkan untuk memberdayakan kehidupan masyarakat dalam penciptaan kedamaian dan peningkatan kesejahteraan.