Tercapai Tidak tercapai Tidak tercapai Tidak tercapai Tercapai

pada saat menjalankan operasional yang dapat menghambat kinerja karyawan. PT PLN Persero Pembangkitan Sumatera Bagian Utara adalah unit usaha PLN yang bergerak dalam kegiatan pembangkitan tenaga listrik dengan menggunakan pembangkit PLTA, PLTU, PLTD, PLTG, dan PLTGU yang tersebar di 3 provinsi yaitu Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, dan Riau. Keberadaan mesin pembangkit listrik merupakan tulang punggung sektor ketenagalistrikan yang merupakan tugas PLN Pembangkitan Sumbagut, sebab dari sinilah semua rangkaian tugas penyediaan tenaga listrik diawali. Untuk melaksanakan tugas ini dibutuhkan partisipasi pegawai melalui kinerja serta tanggung jawab. Data kinerja serta pencapaian target PT PLN KITSBU dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut ini: Tabel 1.1 Pencapaian Target PT PLN Persero KITSBU Periode Oktober sd Desember 2013 No. Indikator Kinerja Bobot Target Realisasi Nilai Keterangan I Pelanggan 8

8.00 Tercapai

1 Nilai Kepuasan Pelanggan 85 91.16 8.00 II Produk dan Layanan 27

10.40 Tidak tercapai

1 EFOR 7.00 12.37 0.00 2 SOF 17.00 16.92 9.00 3 SdOF 3.00 4.27 1.40 III Proses Bisnis Internal 30

21.01 Tidak tercapai

1 Tara Kalor 2,660.00 2,740.22 9.40 2 EAF 75.00 71.22 6.29 Universitas Sumatera Utara 3 Hari rata-rata persediaan batubara 30.00 50.51 0.00 4 Subtitusi HSD ke Biofuel 15,000.00 31,422.26 2.00 5 Rasio Pemakaian Material 1.50 0.94 0.77 6 Enterprise Aset 2.50 2.31 2.54 No. Indikator Kinerja Bobot Target Realisasi Nilai Keterangan IV SDM 16

12.28 Tidak tercapai

1 Human Capital Readiness 3.40 3.09 6.54 2 Organizational Capital Readiness 3.40 2.92 5.74 V Keuangan dan Pasar 8

8.00 Tercapai

1 Opex Non-Fuel 110 44.35 8.00 VI Kepemimpinan 11 7.33 Tidak tercapai 1 Malcolm Baldrige 476 372.00 4.69 2 ERM 3 3.00 5.00 3 Kepatuhan Max- 10 - - -2.36 TOTAL 100 67.02 Sumber: PT PLN Persero KITSBU 2014 data diolah • SOF scheduled outage factor adalah rasio jumlah jam unit pembangkitan keluar terencana terhadap jumlah jam dalam satu periode. • EFOR equivalent force outage rate adalah memperhitungkan dampak dari Universitas Sumatera Utara derating pembangkit. • SDOF sudden outage factor adalah jumlah gangguan mendadak pembangkit yang terjadi dalam satu periode. • EAF equivalent availability factor adalah faktor ketersedian mesin pembangkit untuk beroperasi pada daya mampu nettonya. Kolom indikator kinerja mencakup pelanggan, produk dan layanan, proses bisnis internal, SDM, keuangan dan pasar, dan kepemimpinan, dimana setiap indikator kerja memiliki breakdown seperti yang tertera pada Tabel 1.1. Realisasi pada periode Oktober sampai dengan Desember 2013 tidak mencapai target dikarenakan banyak gangguan pada pembangkit yang disebabkan oleh kurangnya komunikasi didalam menetapkan jadwal pemeliharaan mesin, mengulur waktu pemeliharaan karena ketersediaan spareparts yang kurang memadai dan human error. Salah satu fenomena yang dihadapi PT PLN Persero Pembangkitan Sumatera Bagian Utara dalam meningkatkan kinerja adalah sulitnya menyeimbangkan antara tuntutan tugas yang telah ditetapkan perusahaan dengan kemampuan dari masing-masing karyawan. Hal ini disebabkan oleh kompetensi yang belum memadai dari sumber daya manusia pelaksananya. Masalah tersebut terjadi karena perbedaan latar belakang pendidikan yang berbeda dari masing- masing karyawan. Selain itu masalah lainnya yang terjadi pada PT PLN Persero Pembangkitan Sumbagut adalah banyaknya target perusahaan yang menuntut peningkatan kinerja setiap karyawan. Peningkatan kinerja karyawan dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya, perusahaan melakukan pendidikan dan pelatihan yang baik dan berkesinambungan kepada setiap karyawan sehingga peningkatkan kinerja karyawan secara keseluruhan serta mampu mencapai tujuan Universitas Sumatera Utara perusahaan secara efektif dan efisien. Akan tetapi pendidikan dan pelatihan diklat yang dilakukan oleh PT PLN Persero Pembangkitan Sumbagut tidak berjalan dengan semestinya, adanya fluktuasi jumlah karyawan yang mengikuti pendidikan dan pelatihan mengakibatkan turunnya tingkat kinerja karyawan. Hal ini dapat dilihat dari data Tabel 1.2 mengenai jumlah peserta yang mengikuti pendidikan dan pelatihan karyawan PT PLN Persero Pembangkitan Sumatera Bagian Utara pada tahun 2011-2013: Tabel 1.2 Jumlah Peserta Pendidikan dan Pelatihan karyawan PT PLN Persero Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Tahun 2011-2013 Pendidikan Dan Pelatihan Jumlah Peserta Pendidikan Dan Pelatihan Inhouse Training 2011 2012 2013 40 Peserta 50 Peserta 35 Peserta Sumber : Kantor PT PLN Persero Pembangkitan Sumbagut 2014 Data diolah Dapat dilihat dari Tabel 1.2 jumlah peserta yang mengikuti pendidikan dan pelatihan pada PT PLN mengalami fluktuasi jumlah peserta, bahkan terjadi penurunan jumlah peserta pada 2013. Kondisi demikian menyebabkan menurunnya juga kesempatan karyawan untuk meningkatkan kinerja dari masing- masing karyawan sedangkan tuntuntan perusahaan terhadap karyawan juga semakin tinggi. Jika hal ini tetap dipertahankan akan terjadi permasalahan sehingga bukannya menunjang kemajuan dan pengembangan tetapi akan menghambat kemajuan dan pengembangan dari perusahaan itu sendiri dan kinerja karyawan pun menurun. Maka pentingnya pendidikan dan pelatihan bagi karyawan telah menarik peneliti untuk mengetahui bagaimana sebenarnya pendidikan dan pelatihan yang Universitas Sumatera Utara dibuat perusahaan terhadap karyawan untuk mencapai kinerja yang tinggi dengan melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan PT PLN Persero Pembangkitan Sumatera Bagian Utara”. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka, perumusan masalah yang dijadikan objek penelitian adalah sebagai berikut: Apakah pendidikan dan pelatihan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT PLN Persero Pembangkitan Sumatera Bagian Utara? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja karyawan.

1.4 Manfaat Penelitian