Analisis Regresi Linier Sederhana

karyawan menjawab kurang setuju, 5,6 karyawan menjawab tidak setuju, dan 0 karyawan menjawab sangat tidak setuju. Mayoritas responden menyatakan sangat setuju, hal ini menunjukkan bahwa karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan sangat sesuai dengan target waktu. Akan tetapi sebagian kecil karyawan merasa jika kurang memiliki ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan. Ini ditandai dengan jawaban karyawan yang menyatakan kurang setuju. 8. Pada butir 8 Saya tidak memerlukan bantuan karyawan lain untuk menyelesaikan tugas tepat waktu 37,0 karyawan menjawab sangat setuju, 31,5 karyawan menjawab setuju, 20,4 karyawan menjawab kurang setuju, 11,1 karyawan menjawab tidak setuju, dan 0 karyawan menjawab sangat tidak setuju. Mayoritas responden menyatakan sangat setuju, hal ini menunjukkan bahwa karyawan secara umum telah memiliki keterampilan atau keahlian yang sangat memadai dalam menyelesaikan tugas tepat waktu. Akan tetapi sebagian kecil karyawan merasa jika memerlukan bantuan dalam menyelesaikan tugas agar tepat waktu. Ini ditandai dengan jawaban karyawan yang menyatakan kurang setuju.

4.3 Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Persamaan regresinya sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.8 Analisis Regresi Linier Sederhana Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 23.755 2.233 10.636 .000 Pendidikan dan Pelatihan .335 .068 .565 4.935 .000 a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan Sumber: Hasil penelitian Mei, 2014 Berdasarkan hasil pengolahan data pada Tabel 4.8 kolom Understandardized Coefficients bagian B diperoleh persamaan regresi linier sederhana yaitu Y = 23,755 + 0,335X + e, dimana variabel pendidikan dan pelatihan berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja karyawan. Hal ini dapat dilihat dari persamaan regresi sederhana sebagai berikut: a. Konstanta bernilai 23,755 menunjukkan nilai konstan, jika nilai variabel pendidikan dan pelatihan X dianggap konstan, maka kinerja karyawan Y sebesar 23,755. b. Koefisien variabel pendidikan dan pelatihan sebesar 0,335 menunjukkan bahwa variabel pendidikan dan pelatihan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan PT. PLN Persero Pembangkitan Sumatera Bagian Utara. Dengan kata lain, jika variabel pendidikan dan pelatihan terjadi peningkatan, maka variabel kinerja juga akan meningkat.

4.3.1 Uji t

Uji t pada penelitian dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel pendidikan dan pelatihan X terhadap variabel kinerja karyawan Y. Uji t dilakukan dengan hipotesis sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara a. H o : b 1 = 0 Artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel pendidikan dan pelatihan X terhadap variabel kinerja karyawan Y. b. H a : b 1 ≠ 0 Artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel pendidikan dan pelatihan X terhadap variabel kinerja karyawan Y. c. t tabel diperoleh dengan derajat bebas = n – k n = jumlah sampel yaitu 54 responden karyawan PT PLN Persero Pembangkitan Sumatera Bagian Utara. k = jumlah variabel yang digunakan, k = 2 variabel 1 variabel independen dan 1 variabel dependen, df = n – k = 54 – 2 = 52. Uji t yang digunakan adalah uji satu arah dengan α = 0,05 maka t tabel 0,05 52 adalah 1,660. d. H o diterima jika t hitung t tabel dan H a diterima jika t hitung t tabel . Hasil pengujian uji t disajikan pada tabel berikut ini. Tabel 4.9 Hasil Uji t Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 23.755 2.233 10.636 .000 Pendidikan dan Pelatihan .335 .068 .565 4.935 .000 a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan Sumber: Hasil penelitian Mei, 2014 Berdasarkan Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa nilai t hitung variabel pendidikan dan pelatihan sebesar 4,935 sedangkan t tabel 1,660 hipotesis H a diterima t hitung t tabel dan nilai signifikan 0,000 0,05. Dapat disimpulkan Universitas Sumatera Utara bahwa variabel pendidikan dan pelatihan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT. PLN Persero Pembangkitan Sumatera Bagian Utara.

4.3.2 Koefisien Determinasi R

2 Pengujian koefisien determinasi R 2 bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Dengan kata lain, koefisien determinasi mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Berikut hasil pengujian koefisien determinasi pada Tabel 4.10. Tabel 4.10 Hasil Uji Koefisien Determinasi R 2 Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 0.565 0.319 0.306 2.32286 a. Predictors: Constant, Pendidikan dan Pelatihan Berdasarkan Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa: a. Nilai R = 0,565 berarti hubungan antara variabel pendidikan dan pelatihan dan variabel kinerja karyawan PT. PLN Persero Pembangkitan Sumatera Bagian Utara sebesar 56,5. Artinya hubungannya cukup erat. b. Nilai R Square sebesar 0,319 berarti 31,9 variabel kinerja karyawan PT. PLN Persero Pembangkitan Sumatera Bagian Utara dapat dijelaskan oleh pendidikan dan pelatihan, sedangkan sisanya 68,1 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini seperti kompensasi, tingkat pendidikan, masa kerja, dan motivasi kerja. Universitas Sumatera Utara c. Adjusted R Square sebesar 0,306 berarti 30,6 faktor-faktor Kinerja Karyawan dapat dijelaskan oleh Pendidikan dan Pelatihan. Sedangkan sisanya 69,4 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. d. Standard Error of Estimated standar deviasi bernilai 2.32286.

4.4 Pembahasan