Tampak depan, b. Tampak samping. Tampak depan, b. Tampak samping.

posisi gigi 22. Analisa sefalometri memperlihatkan inklinasi yang sesuai pada gigi anterior atas dan bawah. Gigi anterior dibiarkan sedikit proklinasi untuk mengkompensasi retrusi maksila yang masih ada. Gambar 19. Superimposed sefalometri menunjukkan perubahan setelah perawatan. 20 a b Gambar 20. Foto ekstra oral pasien setelah perawatan, profil pasien tidak terlalu banyak berubah,

a. Tampak depan, b. Tampak samping.

20 Universitas Sumatera Utara a b c Gambar 21. Foto intra oral pasien setelah perawatan, a. Tampak kiri, b.Tampak kanan, c.Tampak depan. 20 Kasus 2. Penderita Achondroplasia dengan Maloklusi Skeletal Klas III dan Dental Klas II Divisi 1 13 Seorang pasien anak perempuan Jepang berusia 10 tahun tingginya 109 cm. Anak ini telah didiagnosa Achondroplasia saat lahir dan sudah menerima pengobatan dengan hormon pertumbuhan, tiga kali sehari selama 2 tahun. Pasien memiliki kesehatan umum yang baik dan tingkat inteligensi yang normal. Keluhan utamanya adalah insisivus maksila yang protrusi berat. Pasien mempunyai riwayat tongue thrusting dan lower lip biting. Riwayat dental tidak ada. Universitas Sumatera Utara Pemeriksaan Klinis dan Diagnosa Pasien mempunyai profil jaringan lunak yang konkaf dengan dahi menonjol serta hidung berbentuk pelana kuda yang merupakan karakteristik Achondroplasia. Pemeriksaan gambaran frontal dan lateral menunjukkan tidak ada asimetris wajah, insisivus maksila protrusif menyebabkan bibir atas juga protrusif Gambar 22. a b Gambar 22 . Foto ekstra oral pasien sebelum perawatan,

a.Tampak depan, b. Tampak samping.

13 Maloklusi Klas II divisi 1 ditemui pada pasien ini dengan overjet 8 mm dan overbite 4 mm pada oklusi habitual serta diskrepansi anteroposterior 2 mm pada relasi molar. Midline gigi pada maksila mengalami deviasi ke arah kiri sebesar 2 mm. Pada segmen premolar mandibula sedikit crowded. Namun tidak terdapat gejala disfungsi sendi temporomandibular Gambar 23. Universitas Sumatera Utara a b c Gambar 23. Foto intra oral pasien sebelum perawatan, a. Tampak kanan, adanya crowded pada segmen posterior mandibula, overjet dan overbite yang besar, b. Tampak kiri, c. Tampak depan, menunjukkan pergesaran midline ke arah kiri. 13 Analisa Sefalometri Analisa sefalometri ditunjukkan pada Tabel 3. Analisa skeletal memperlihatkan bahwa maksila retrognatik SNA 76,2˚, sudut SNB normal, FMA tidak lebih dari 1 SD dan ANB -0,3˚. Analisa dental memperlihatkan bahwa insisivus maksila proklinasi terhadap basis apikal 1-SN lebih besar dari +6 SD, IMPA tak lebih dari 1 SD dan FMIA 49,8˚. Pada dental ditemukan bahwa pasien mengalami maloklusi Klas II divisi 1. Sedangkan skeletal, pasien mengalami maloklusi Klas III dengan maksila yang kurang berkembang. Universitas Sumatera Utara Tabel 3. ANALISA SEFALOMETRI SEBELUM DAN SESUDAH PERAWATAN Radiografi panoramik dan lateral chepalometric menunjukkan bahwa morfologi kondilus mandibula baik dan keempat benih molar ketiga ada. Panoramik juga menunjukkan adanya odontoma gambarannya radiopak pada apeks insisivus sentralis maksila sebelah kiri Gambar 24. a b Gambar 24. a. Lateral chepalogram, b. Panoramik . 13 Universitas Sumatera Utara Perawatan Tujuan perawatan adalah untuk mencapai hubungan molar Klas I, membuat overjet yang ideal, mengoreksi midline serta mengeliminasi tongue thrusting. Alat ortodonsia yang digunakan adalah palatal holding appliance dan occipital headger, diikuti dengan ekstraksi premolar pertama maksila dan mandibula. Langkah-langkah perawatan adalah sebagai berikut: 1. Alignment dan levelling 2. Retraksi kaninus maksila dan mandibula 3. Retraksi insisivus maksila dan mandibula 4. Koreksi maloklusi Klas II dengan elastis Klas II Terapi miofungsional dianjurkan untuk membantu mengoreksi tongue thrusting. Setelah 41 bulan perawatan dengan menggunakan pesawat ortodonsia, perawatan aktif selesai, kemudian pasien menggunakan pesawat retainer pada kedua rahang selama 2 tahun. Odontoma pada apikal insisivus sentralis maksila sebelah kiri diekstirpasi dirawat endodonti. Hasil Perawatan Total waktu perawatan adalah 41 bulan. Pandangan lateral Gambar 25b menunjukkan profil yang konkaf. Bagaimanapun, kekonkafan profil terlihat relatif tidak berubah. Hubungan molar dan kaninus menjadi Klas I dengan perbaikan overjet dan overbite serta deviasi midline maksila ke arah kiri sebesar 2 mm telah terkoreksi Gambar 26. Universitas Sumatera Utara a b Gambar 25. Foto ekstra oral pasien setelah perawatan, a.Tampak depan, b. Tampak samping. Meskipun profil wajah pasien tidak terlalu berubah banyak namun dapat diperoleh bibir yang kompeten. 13 a b c Gambar 26 . Foto intra oral pasien setelah perawatan, a. Tampak kanan, Crowded pada segmen posterior mandibula telah terkoreksi dan hubungan molar Klas I telah tercapai, b. Tampak kiri, c. Tampak depan, deviasi midline terkoreksi serta overjet dan overbite yang normal tercapai. 13 Universitas Sumatera Utara Analisa sefalometri pada fase retensi usia pasien 13 tahun 10 bulan, menunjukkan sudut ANB berkurang dari -0,3˚ menjadi -0,2˚ dengan retraksi insisivus maksila dan rotasi mandibula berlawanan arah jarum jam oleh elastis Klas II. Perubahan juga terjadi pada lengkung rahang, dimana panjang lengkung mandibula bertambah dibandingkan dengan panjang lengkung maksila. Radiografi superimposed menunjukkan pertumbuhan mandibula kira-kira 10 mm, membuat pergerakan dagu ke depan dengan posisi anteroposterior sendi temporomandibular terhadap basis kranium tetap sama. Superimposed maksila menunjukkan maksila tumbuh ke arah bawah dan insisivus menjadi lebih tegak. Insisivus teretraksi, molar erupsi dengan normal. Perawatan membuat wajah menjadi sedikit lebih konkaf sesuai dengan sudut konveksitas yang bertambah Gambar 27. Gambar 27. Superimposed chepalometric tracing pada fase retensi. 13 Evaluasi Akhir Secara umum, perubahan yang diamati melalui analisa sefalometri selama perawatan adalah baik, sesuai dengan yang terlampir pada Tabel 3. Pada 2 tahun Universitas Sumatera Utara postretensi usia pasien 15 tahun 10 bulan, hubungan dagu dengan dahi relatif stabil sedangkan sudut konveksitas wajah menjadi sedikit lebih konkaf. Semua fungsi pergerakan mandibula normal tanpa gangguan Gambar 28, 29 30. a b Gambar 28 . Foto ekstra oral pasien 2 tahun postretensi,

a.Tampak depan, b. Tampak samping.