tidak lama. Gangguan pernafasan upper airway obstruction dan adenoid yang besar menyebabkan mouth breathing pada pasien, sehingga intervensi dental tidak dapat
dilakukan dalam waktu yang lama. Adanya lordosis, kifosis, ekstremitas yang pendek serta tinggi badan yang kerdil menimbulkan kesulitan bagi pasien untuk duduk
dengan nyaman di dental chair.
24
Ukuran faring dan laring yang kecil, kepala yang besar dan berat serta foramen magnum yang kecil, memberikan resiko terhadap prosedur dental yang
diberikan dengan atau tanpa anastesi umum.
24
Penderita Achondroplasia dengan obesitas juga memberikan kesulitan dalam pemberian anastesi. Oleh karena itu,
evaluasi pre-anastesi sangat dibutuhkan untuk mengantisipasi dan meminimalkan terjadinya resiko. Obat yang diberikan dalam medikasi pre-anastesi pada pasien
Achondroplasia adalah obat untuk mencegah bronchoaspiration, seperti ranitidine oral 150 mg dan methochlopramide 10 mg, yang diberikan satu jam sebelum anastesi.
Sedangkan obat sedativa tidak digunakan.
21
Pada penderita Achondroplasia dengan diabetes, manajemen perawatan dentalnya sama dengan perawatan dental pada penderita diabetes umumnya, yakni
diperlukan pemeliharaan kadar gula darah. Bagi penderita diabetes yang tidak terkontrol perlu dirujuk ke dokter penyakit dalam.
17
4.2 Perawatan Anomali Ortodonsia Penderita Achondroplasia
Pada perawatan maloklusi, dokter gigi perlu mempertimbangkan banyak faktor termasuk potensial pertumbuhan pasien.
18
Banyak malokusi skeletal yang dapat dirawat pada fase pra-pubertas dan fase pubertas dengan memanfaatkan
Universitas Sumatera Utara
potensial pertumbuhan.
19
Pada kasus dimana pasien mengalami gangguan pertumbuhan karena faktor genetik seperti pada Achondroplasia, diperlukan perhatian
khusus. Perawatan menjadi terbatas karena potensial pertumbuhan tidak dapat digunakan sebagai faktor yang membantu perawatan.
18
Meskipun gambaran klinis dan riwayat alamiah Achondroplasia telah didokumentasikan secara luas, namun masih ada kekurangan dalam informasi
mengenai manifestasi dentalnya.
19,24
Perawatan terhadap deformitas dentofasial pada pasien Achondroplasia dapat menjadi kompleks dan penuh tantangan serta
pertimbangan.
20
Namun demikian banyak ortodontis yang menaruh perhatian terhadap gangguan pada perkembangan dentofasial yang diakibatkan
Achondroplasia.
16
The American Academy of Pediatrics Comittee on Genetics merekomendasikan kepada semua anak dengan Achondroplasia dievaluasi untuk
kebutuhan perawatan ortodonsia pada usia 5 sampai 6 tahun. Suatu studi tentang komplikasi medis pada anak dengan Achondroplasia menemukan bahwa 50 pasien
membutuhkan perawatan ortodonsia.
15
Anak dengan Achondroplasia harus segera mendapatkan perawatan dental preventif, informasi tentang oral hygiene dan pengawasan terhadap perkembangan
oklusi. Menurut Mun-h Centre, anak dengan Achondroplasia dikonsultasikan ke ortodontis saat berusia antara 7 sampai 9 tahun untuk dilakukan perawatan ortodonsia
korektif terhadap anomali dentalnya.
14
Perawatan maloklusi dental pada anak Achondroplasia yang masih dalam masa pertumbuhan, dapat dilakukan dengan menggunakan pesawat fungsional; rapid
Universitas Sumatera Utara
palatal expansion
19
, palatal holding appliance
13
, occipital headgear atau lip bumper
18
. Rapid palatal expansion digunakan untuk mengatasi crossbite, palatum yang sempit mengekspansi maksila serta menambah panjang lengkung rahang.
19
Lip bumper digunakan untuk membuka mandibular plane sehingga mengurangi
konkafitas skeletal.
18
Perawatan dengan pesawat fungsional juga dapat dikombinasi dengan pesawat cekat ortodonsia serta ekstraksi gigi, tergantung kepada kasusnya.
13,16,18,19
Perawatan ortodonsia yang dilakukan, juga dapat mengatasi kebiasaan oral yang sering dijumpai
pada penderita Achondroplasia seperti; tongue thrusting dan lip biting menggigit bibir.
13
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan perawatan ortodonsia penderita Achondroplasia pada masa pertumbuhan tanpa tindakan bedah adalah
13
: 1.
Deformitas skeletal antara maksila dan mandibula tidak berat ANB -0,3˚. 2.
Pertumbuhan maksila tidak dihalangi oleh pesawat ortodonsia yang digunakan.
3. Lebar maksila dan morfologi mandibula standar.
Pada penderita Achondroplasia dewasa dengan kasus maloklusi yang berat, perawatan ortodonsia dikombinasi dengan bedah kraniofasialbedah ortognatik.
20
Menurut Ohba et all 1998, alasan penderita Achondroplasia diharuskan menjalani perawatan bedah adalah karena adanya diskrepansi yang berat antara rahang atas dan
rahang bawah.
13
Bedah yang dilakukan adalah osteotomi maksila modifikasi.
20
Namun tindakan bedah hanya dapat dilakukan setelah masa pertumbuhan selesai.
14
Perawatan bedah tidak dapat dilakukan pada anak yang pertumbuhannya belum
Universitas Sumatera Utara
selesai sehingga penderita Achondroplasia harus hidup dengan penampilan hypoplasia midface paling tidak sampai usia 20 tahun.
15
Kombinasi perawatan bedah dengan perawatan ortodonsia digunakan untuk mengoreksi maloklusi skeletal dan dental. Kombinasi perawatan bedah dengan
ortodonsia terbagi dalam tiga tahap yaitu perawatan ortodonsia sebelum bedah, tahap bedah dan perawatan ortodonsia setelah bedah. Meskipun perawatan bedah yang
dilakukan pada penderita Achondroplasia tidak dapat memperbaiki profil wajah secara total karena hanya dapat memberikan sedikit perbaikan pada profil wajah,
namun memberikan hal positif pada pasien karena maloklusi dental dapat diatasi dengan baik serta adanya kemajuan pada profil wajah.
20
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 LAPORAN KASUS