55
6. Surat Teguran dalam rangka Penagihan Pajak atas utang Pajak
Bumi dan Bangunan danatau Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan sebagaimana tercantum dalam STPPBB, SKBKB,
SKBKBT, STB atau Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, atau Putusan Banding, yang menyebabkan
jumlah pajak yang masih harus dibayar bertambah, disampaikan kepada Wajib Pajak, setelah 7 tujuh hari sejak tanggal jatuh
tempo pelunasan.
3.5. Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa PPSP 3.5.1.
Pengertian Surat Paksa
Surat Paksa adalah surat perintah membayar utang pajak dan biaya penagihan pajak UU No.19 Tahun 2000 Pasal 1 angka 12.
3.5.2. Isi Dan Karakteristik Dari Surat Paksa
Berbicara lebih lanjut tentang surat paksa, maka surat paksa dapat ditinjau dari 2 dua segi, yaitu segi isinya dan segi karakteristiknya.
1. Dari segi isinya :
1 Berkepala kata-kata “Atas Nama Keadilan” yang dengan Undang-
Undang Nomor 14 Tahun 1970 Pasal 4 disesuaikan bunyinya menjadi “Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha
Esa”
Universitas Sumatera Utara
56
2 Nama Wajib Pajak Penaggung Pajak, keterangan yang cukup
beralasan yang menjadi dasar penagihan, serta perintah membayar.
3 Dikeluarkan ditandatangani oleh pejabat yang berwenang yang
ditunjuk oleh Menteri Keuangan Kepala Daerah. 2. Dari Segi Karakteristiknya :
1 Mempunyai kekuatan hukum yang sama dengan grosse dari
putusan Hakim dalam perkara perdata yang tidak dapat diminta banding lagi pada Hakim atasan.
2 Mempunyai kekuatan hukum yang pasti.
3 Mempunyai fungsi ganda yaitu menagih pajak dan menagih bukan
pajak biaya-biaya panggilan. 4
Dapat dilanjutkan dengan tindakan penyitaan dan penyanderaan pencegahan.
Surat Paksa dalam bahasa hukum disebut sebagai Parate Eksekusi eksekusi langsung, yang berarti bahwa penagihan pajak secara paksa
dapat dilakukan tanpa melalui proses Pengadilan Negeri. Hal ini bisa dimengerti karena surat paksa itu mempunyai kekuatan hukum yang
pasti, dimana fiskus dalam melaksanakan kewajiban mempunyai hak “ Parate Eksekusi”.
3.5.3. Penerbitan Surat Paksa
Universitas Sumatera Utara
57
Menurut UU N0.19 Tahun 2000 Pasal 8 Surat Paksa diterbitkan apabila :
a. Penanggung Pajak tidak melunasi utang pajak dan kepadanya
telah diterbitkan Surat Teguran atau Surat Peringatan atau surat lain yang sejenis ;
b. Terhadap Penaggung Pajak telah dilaksanakan penagihan seketika
dan sekaligus ; c.
Penanggung Pajak tidak memenuhi ketentuan sebagaimana tercantum dalam keputusan persetujuan angsuran atau penundaan
pembayaran pajak. Surat Paksa berkepala “DEMI KEADILAN BERDASARKAN
KETUHANAN YANG MAHA ESA“. Surat Paksa mempunyai kekuatan eksekutorial dan kedudukan hukum yang sama dengan
grosse akte yaitu putusan pengadilan perdata yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.
Surat Paksa sekurang-kurangnya harus memuat : a.
Nama Wajib Pajak, atau nama Wajib Pajak dan Penaggung Pajak. b.
Dasar Penagihan. c.
Besarnya utang pajak. d.
Perintah untuk membayar.
3.5.4. Mekanisme Penagihan Pajak