40
BAB III GAMBARAN DATA TENTANG PROSEDUR ADMINISTRASI PENAGIHAN
PAJAK
3.1. Pengertian Pajak Menurut Para Ahli
1. Menurut P.J.A.Adriani.
Pajak adalah iuran masyarakat kepada negara yang dapat dipaksakan yang terutang oleh wajib membayarnya menurut peratran-peraturan ummum
undang-undang dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-
pengeluaran umum berhubung tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan.
2. Menurut Rochmat Soemitro.
Pajak adalah iuran rakyat kepada Kas Negara berdasarkan undang-undang yang dapat dipaksakan denngan tiada mendapat jasa timbal kontra
prestasi yang langsung dapat ditunjukan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Definisi tersebut kemudian dikoreksinya
yang berbunyi sebagai berikut : “Pajak adalah peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada Kas Negara untuk membiayai pengeluaran rutin dan
surplusnya digunakan untuk public saving yanng merupakan sumber utama untuk membiayai Public Investment”.
Universitas Sumatera Utara
41
3. Menurut Sommerfeld Ray M,dan Brock HoraceR.
Pajak adalah suatu pengalihan sumber dari sektor swasta ke sektor pemerintah, bukan akibat pelanggaran hukum namun wajib dilaksanakan
berdasarkan ketentuan yang ditetapkan lebih dahulu tanpa mendapat imbalan yang langsung dan proporsional agar pemerintah dapat
melaksanakan tugas-tugasnya untuk menjalankan pemerintahan.
4. Menurut Undang-Undang No. 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan
Tata Cara Perpajakan. Pajak adalah kotribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh Orang
Pribadi atau Badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk
keperluan Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
3.2. Dasar Hukum Penagihan Pajak
1. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997 sebagaimana telah dirubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2000 tentang Penagihan Pajak dengan
Surat Paksa. 2. Undang – Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata
Cara Perpajakan UU KUP sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang – Undang Nomor 28 Tahun 2007
Universitas Sumatera Utara
42
3. Undang – Undang Nomor 8 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan UU PBB sebagaimana telah diubah dengan Undang – Undang Nomor 12
Tahun 1994. 4.
Undang – Undang Nomor 21 Tahun 1997 tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan UU BPHTB sebagaimana telah diubah dengan
Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2000. 5.
Undang – Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah UU PDRD sebagaimana telah diubah dengan Undang –
Undang Nomor 34 Tahun 2000. Dengan adanya peraturan dan perundang-undangan yang menjadi landasan
hukum penagihan pajak di Indonesia, maka pajak yang dipungut oleh pemerintah sudah mempunyai suatu pondasi yang kuat dan tegas sehingga tidak perlu lagi adanya
keragu-raguan ataupun alasan lain bagi Wajib Pajak untuk tidak membayar pajaknya.
3.3. Prosedur Administrasi Penagihan Pajak 3.3.1.