72
1. Pengumuman lelang dilakukan setelah ditentukan hari, tanggal, dan jam lelang.
2. Kepala Kantor mengumumkan lelang paling singkat 14 hari setelah penyitaan, melalui surat kabar harian, selebaran atau tempelan yang
mudah dibaca oleh umum dan atau media elektronik termasuk internet di wilayah kerja Kantor Lelang tempat barang yang akan
dijual. 3. Pengumuman lelang untuk barang bergerak dilakukan 1 satu kali.
4. Pengumuman lelang barang tidak bergerak dilakukan 2 kali. Jangka waktu pengumuman pertama dengan kedua sekurang – kurangnya
15 lima belas hari, serta diatur agar pengumuman kedua tidak jatuh pada hari liburhari besar.
3.10.3. Pembatalan Pengumuman Lelang
Pembatalan lelang dilakukan apabila Wajib Pajak Penanggung Pajak melunasi utang – utang pajak serta biaya pelaksanaannya sesudah
pengumuman lelang tetapi sebelum pelaksanaan lelang. Pembatalan Pengumuman Lelang baru dapat dilakukan apabila Wajib
PajakPenanggung Pajak menunjukkan bukti pembayaran utang pajak serta biaya pelaksanaanya.
3.10.4. Pelaksanaan Lelang
Universitas Sumatera Utara
73
1. Penjualan secara lelang terhadap barang yang disita dilaksanakan paling singkat 14 hari setelah pengumuman lelang melalui media
massa. 2. Kepala Kantor bertindak sebagai penjual barang yang disita
mengajukan permohonan lelang kepada Kepala Kantor lelang sebelum pelaksanaan lelang.
3. Kepala Kantor menentukan nilai limit dan diserahkan kepada Pejabat Lelang selambat – lambatnya pada saat dimulainya
pelaksanaan lelang 4. Kepala Kantor atau yang mewakilinya menghadiri pelaksanaan
lelang. 5. Kepala Kantor, Kepala Seksi Penagihan dan Jurusita Pajak,
termasuk istri, keluarga sedarah dan semenda dalam keturunan garis lurus, serta anak angkat tidak diperbolehkan membeli barang
sitaan yang dilelang. 6. Pejabat harus menghentikan pelaksanaan lelang meskipun barang
yang akan dilelang masih ada apabila hasil lelang telah mencapai jumlah yang cukup untuk melunasi biaya penagihan pajak dan
utang pajak. Sisa barang dikembalikan kepada Penanggung Pajak paling lambat 3 tiga hari setelah pelaksanaan lelang.
7. Biaya penagihan pajak ditambah 1 dari :
Universitas Sumatera Utara
74
1 Hasil penjualan barang yang dikecualikan dari penjualan secara
lelang. 2
Pokok lelang dari penjualan secara lelang
Universitas Sumatera Utara
75
BAB IV ANALISA DAN EVALUASI
Dalam hal ini penulis akan menganalisa suatu data mengenai tunggakan pajak yang dilakukan tindakan Prosedur Penagihan Pajak serta pencairannya guna
meningkatkan penerimaan pajak dengan dasar teori dan praktik pelaksanaan Prosedur Penagihan Pajak dengan Surat Paksa, Surat Teguran, Penyitaan, dan Pelaksanaan
Lelang yang melibatkan Wajib Pajak yang tidak memenuhi kewajiban perpajakanya.
4.1 Prosedur Penagihan Pajak Terhadap Wajib Pajak yang Tidak Memenuhi Kewajiban Perpajakanya
Dengan sistem Self Assement menggantikan sistem Official Assesment yang memberikan kepercayaan kepada Wajib Pajak untuk menghitung sendiri jumlah pajak
terutangnya, pihak Direktorat Jenderal Pajak mengharapkan agar penerimaan Negara dari sektor pajak tersebut dapat ditingkatkan. Hal ini berarti bahwa peranan Wajib
Pajak sangat berpengaruh besar terhadap keberhasilan sistem perpajakn tersebut. Namun kenyataan yang terjadi dilapangan masih banyak Wajib Pajak yang
tidak memenuhi kewajiban perpajakannya yaitu dalam hal pelunasan hutang pajaknya. Banyak dari Wajib Pajak yang tidak menghiraukan atas diterbitkanya
Surat Ketetapan Pajak dan selanjutnya pihak aparatur pajak harus menerbitkan Surat Teguran. Surat Teguran bukanlah suatu sarana yang menjamin atas lancarnya
penerimaan pajak, kemudian pihak aparatur pajak masih harus menerbitkan Surat
Universitas Sumatera Utara