75
BAB IV ANALISA DAN EVALUASI
Dalam hal ini penulis akan menganalisa suatu data mengenai tunggakan pajak yang dilakukan tindakan Prosedur Penagihan Pajak serta pencairannya guna
meningkatkan penerimaan pajak dengan dasar teori dan praktik pelaksanaan Prosedur Penagihan Pajak dengan Surat Paksa, Surat Teguran, Penyitaan, dan Pelaksanaan
Lelang yang melibatkan Wajib Pajak yang tidak memenuhi kewajiban perpajakanya.
4.1 Prosedur Penagihan Pajak Terhadap Wajib Pajak yang Tidak Memenuhi Kewajiban Perpajakanya
Dengan sistem Self Assement menggantikan sistem Official Assesment yang memberikan kepercayaan kepada Wajib Pajak untuk menghitung sendiri jumlah pajak
terutangnya, pihak Direktorat Jenderal Pajak mengharapkan agar penerimaan Negara dari sektor pajak tersebut dapat ditingkatkan. Hal ini berarti bahwa peranan Wajib
Pajak sangat berpengaruh besar terhadap keberhasilan sistem perpajakn tersebut. Namun kenyataan yang terjadi dilapangan masih banyak Wajib Pajak yang
tidak memenuhi kewajiban perpajakannya yaitu dalam hal pelunasan hutang pajaknya. Banyak dari Wajib Pajak yang tidak menghiraukan atas diterbitkanya
Surat Ketetapan Pajak dan selanjutnya pihak aparatur pajak harus menerbitkan Surat Teguran. Surat Teguran bukanlah suatu sarana yang menjamin atas lancarnya
penerimaan pajak, kemudian pihak aparatur pajak masih harus menerbitkan Surat
Universitas Sumatera Utara
76
Paksa yang merupakan salah satu sarana untuk mencairkan tunggakan pajak.sebagai akibat dari ketidak patuhan Wajib Pajak ini, maka dilakukan tindakan penagihan
aktif sebagai sarana dalam mencapai penerimaan negara dari sektor pajak. Ketidakpatuhan Wajib Pajak atas ketentuan perpajakan dapat dilihat melalui
tabel dibawah ini:
Tabel 4.1 Jumlah Penerbitan Surat Teguran dan Surat Paksa untuk Wajib Pajak
Orang Pribadi serta Pencairan Piutang Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah
Tahun 2009
Triwula n
Period e
Surat Teguran
lembar Pencairan
Piutang Rupiah
Surat Paksa
lembar Pencairan
Setelah Surat Paksa
I Jan-
Mar 18
27.855.000 6
102.670.000
II Apr-
Jun 18
27.855.000 6
102.670.000
III Jul-
Sept 20
45.785.000 10
327.879.000
IV Okt-
Des 19
38.999.000 41
65.781.000.0 00
Universitas Sumatera Utara
77
Jumlah 75
140.494.000 63
66.314.219.0 00
Analisa tabel 4.1
Dari tabel diatas dapat kita lihat kinerja aparatur pajak pada seksi penagihan di KPP Pratama Medan Petisah dalam pelaksanaan penagihan pajak pada tahun 2009.
Ternyata Wajib Pajak yang tidak memenuhi kewajiban perpajakan masih tetap ada setiap triwulanya.namun setelah Surat Teguran ini diterbitkan masih tetap ada Wajib
Pajak yang tidak menghiraukan, maka pihak aparatur pajak harus menerbitkan Surat Paksa sebagai sarana pencairan tunggakan pajak.
Dari banyaknya Surat Teguran yang dikeluarkan oleh KPP Pratama Medan Petisah pada Tahun 2009 ternyata Wajib Pajak segera membayar hutang pajaknya
dan tidak sampai dikeluarkannya Surat Perintah Melakukan Penyitaan. Dari data diatas ternyata tunggakan pajak terbesar dapat dicairkan setelah di keluarkannya
Surat Paksa. Hal ini dapat dilihat dari jumlah perbandingan antara pencairan Surat Teguran dengan Surat Paksa yaitu jumlah Surat Teguran 75 lembar dengan pencairan
Rp.140.494.000,- dan Surat Paksa berjumlah 63 lembar dengan pencairan Rp.66.314.219.000,-.
4.2 Prosedur Penagihan Pajak yang dilakukan