3.3. Diagram Alir Proses Penelitian
a. Pembuatan Minyak Kacang Tanah
Biji Kacang Tanah
Digiling
Diekstrak
Sokletasi N - Hexan
Ampas Larutan Minyak
Gambar 3.1 Bagan Pembuatan Minyak Kacang
Universitas Sumatera Utara
b. Pembuatan FAME
Lama Reaksi T1 = 1 jam
T2 = 2 jam T3 = 3 jam
Autocclave Reaktor
65 C
Minyak Kacang
N – Hexan Dietil eter
CaO
Lapisan bawah Gliserol
Lapisan atas FAME
Gambar 3.2 Bagan Pembuatan FAME c.
Pengujian sifat fisis dan sifat kimia :
FAME
Sifat Fisis
Densitas Viskositas
Titik Kabut Bilangan Iod
Kadar air Mono gliserida
Digliserida Trigliserida
Metil Ester FAME Sifat Kimia
Gambar 3.3 Bagan Pengujian sifat fisis dan sifat kimia
Universitas Sumatera Utara
3.4. Pelaksanaan Penelitian 3.4.1.Langkah-langkah Pembuatan Biodiesel dengan Reaksi Transesterifikasi
3.4.1.1. Ekstraksi Biji Kacang Tanah
Biji kacang tanah yang telah kering sebanyak 10.000 gram dari desa Sihobuk Kabupaten Tapanuli Utara terlebih dahulu ditumbukdiblender hingga halus,
kemudian dibungkus dengan kertas saring. Kacang tanah yang telah dibungkus kira - kira 200 gram dimasukkan kedalam labu soxhlet yang berisi n-hexane sebagai pelarut
kemudian dipanaskan selama 3 jam untuk mendapatkan minyak. Dari 10.000 gram kacang tanah setelan n- hexanenya dipisahkan degan cara dirotavapor didapat minyak
kacang sebanyak 4650 gram. Minyak kacang tanah yang sudah di rotavapor di titrasi untuk mengetahui kandungan asam lemak bebas FFA dengan menggunakan
gaskromatografi GC yang dilakukan disalah satu perusahaan swasta. Profil kacang tanah yang sudah dihaluskan, proses ekstraksi dan rotavapor dapat diperlihatkan
pada lampiran D.1, D.2 dan D.3.
3.4.1.2. Reaksi Transesterifikasi dengan Menggunakan Katalis CaO
a. Menentukan Jumlah Metanaol, Katalis CaO dan Eter Dalam reaksi transesterifikasi untuk mendapatkan jumlah biodiesel yang
maksimal perbandingan molar minyak nabati terhadap metanol 1:12 dan konsentrasi katalis 8 massa minyak. Massa minyak kacang tanah ditimbang dengan neraca
sebanyak 884 grm 1 mol, massa methanol 384 grm 12 mol, 505,263 ml , jumlah katalis 8 massa minyak = 70,72 grm, dan eter sebanyak 200 ml.
b. Mencampurkan Katalis CaO dengan Methanol Katalis CaO dalam bentuk padat dilarutkan kedalam methanol lalu diaduk
selama lebih kurang 15 menit dengan tujuan agar CaO dan Methanol membetuk kalsium methoxide CaOCH
3 2
kemudian dimasukkan kedalam Autoclave reactor c. Mencampur minyak kacang tanah, potassuim methoxido dan eter.
Universitas Sumatera Utara
Minyak kacang tanah, potassuim methoxide, eter dimasukkan kedalam Autoclave lalu dipanaskan didalam oilbath pada suhu 65
C dan campuran diaduk dengan menggunakan hotplate Stirer dengan kecepatan pengadukan 2700 rpm
selama 1 jam untuh perlakuan pertama, 2 jam untuk perlakuan kedua dan 3 jam untuk perlakuan ketiga. Profil proses transesterifikasi terlampir pada lampian D.4
d. Proses Pencucian Campuran dikeluarkan dari Autoclave dimasukkan kedalam labu leher tiga,
pHnya diukur dengan menggunakan kertas lakmus didapat pH= 10 campuran bersifat basa, sifat basa ini diturunkan dengan menggunakan cairan HCL
4
–normal secukupnya hingga pH campuran = 7. Jika pH campuran = 7, campuran dimasukkan
kedalam corong pisah kemudian dimasukkan aquades untuk proses pencucian. Pada saat proses pencucian didalam corong pisah, campuran diaduk kemudian didiamkan
hingga terjadi pemisahan antara biodiesel dengan gliserol lapisan atas biodesel, lapisan bawah gliserol bercampur air. Profil proses pencucian campuran terlampir
pada lampiran D.5. e. Proses Pemisahan Biodiesel dengan Gliserol.
Kedalam corong pisah ditambahkan lagi n-hexana dengan tujuan agar zat-zat yang terlarut dan gliserol berpisah secara sempurna dengan biodesel. Gliserol
dikeluarkan dari corong pisah. Profil pemisahan gliserol dari biodiesel terlampir pada lampiran D.6. Kemudian biodiesel dimasukkan kedalam gelas ukur lalu kedalamnya
dimasukkan Na
2
SO
4
dengan tujuan untuk mengikat air yang terdapat didalam biodesel lalu didiamkan selama 24 jam hingga terbentuk serbuk putih didasar tabung
reaksi. Serbuk Na
2
SO
4
dipisahkan dari biodisel dengan menggunakan kertas saring. Profil penyaringan Na
2
SO
4
terlampir pada lampiran D.7. f. Proses Pemurnian Biodesel
Untuk memurnikan biodiesel dari n-hexana, methanol dan eter, biodiesel didestilasi atau divakum selama 5 jam. Profil destilasi terlampir pada lampir D.8.
Universitas Sumatera Utara
3.5. Pengujian Massa Jenis Densitas