Satuan kekentalan dinamik absolute adalah Poise P, atau senti Poise cP. Satuan kekentalan kinematik adalah Stoke St, atau senti stoke cSt. 1P =
100 cP; 1 St = 100 cSt. Satuan Internasional untuk kekentalan dinamik adalah Nsm
2
sama dengan kgms, sedangkan untuk kekentalan kinematik adalah m
2
s. dengan demikian diperoleh hubungan :
1 P = 10
-1
Nsm
2
dan 1cP = 10
-3
N sm
2
1 St = 10
–4
m
2
s dan 1 cSt = 10
–6
m
2
s Untuk mengubah dari kinematik
υ menjadi viskositas dinamik µ, kita perlu mengalikan
υ dengan ρ dalam kgm
3
. Untuk mengubah dari Stoke menjadi Poise kita mengalikan dengan kerapatan massa dalam grcm
3
, yang nilai angkanya sama dengan jenis gravitasi Indartono, 2007.
2.7.3. Flash Point Titik Nyala
Flash Point titik nyala dari cairan mudah terbakar adalah suhu terendah dimana bahan bakar tersebut dapat terbakar ketika bereaksi dengan udara.Bila nyala
terus terjadi secara terus menerus, maka suhu tersebut dinamakan titik bakar fire point. Titik nyala yang terlampau tinggi dapat menyebabkan keterlambatan
penyalaan, sementara apabila titik nyala terlampau rendah akan menyebabkan timbulnya denotasi yaitu ledakan kecil yang terjadi sebelum bahan bakar masuk
ruang bakar. Hal ini juga dapat meningkatan resiko bahaya saat penyimpanan. Semakin tinggi titik nyala dari suatu bahan bakar semakin aman penanganan dan
penyimpanannya Tambun, 2009.
2.7.4. Kadar Air dan Sedimen
Kadar air dan sedimen menunjukan persentase kandungan air dan sedimen yang terkandung dalam bahan bakar. Pada temperatur yang sangat dingin, air yang
terkandung dalam bahan bakar membentuk kristal dan menyumbat aliran bahan bakar Tambun, 2009.
Universitas Sumatera Utara
2.7.5. Pour Point Titik Tuang
Titik Tuang Pour Point adalah suhu terendah dimana bahan bakar dapat dialirkan untuk daerah bersuhu rendah, bahan bakar dipersyaratkan tidak membeku.
Titik tuang yang terlalu tinggi akan mempersulitkan pengaliran bahan bakar Tambun, 2009.
2.7.6. Cloud Point Titik Kabut
Titik kabut adalah temperatur saat bahan bakar mulai tampak berkeruh bagaikan kabut berawan = cloudy. Hal ini terjadi karena munculnya kristal-kristal
padatan di dalam bahan bakar. Meski bahan bakar masih dapat meng-alir pada suhu ini, keberadaan Kristal dalam bahan bakar dapat mempengaruhi kelancaran aliran
bahan bakar di dalam filter, pompa dan injector Tambun, 2009.
2.7.7. Bilangan Cetana
Bilangan cetana menunjukkan seberapa cepat bahan baker mesin diesel yang dapat diinjeksikan keruang bahan baker agar terbakar secara spontan. Bilangan cetana
dari minyak diesel konvensional dipengaruhi oleh struktur hidrokarbon penyusun. Semakin rendah bilangan cetana maka semakin rendah pula kualitas penyalaan
karena memerlukan suhu penyalaan yang lebih tinggi Toni, 2005 2.7.8. Bilangan Iod
Asam lemak yang tidak jenuh dalam minyak dan lemak mampu menyerap sejumlah iod dan membentuk senyawa yang jenuh. Besarnya jumlah iod yang diserap
menunjukkan banyaknya ikatan rangkap atau ikatan tidak jenuh. Bilangan iod dinyatakan sebagai jumlah gram iod yang diserap oleh 100 gram minyak atau lemak
Gunawan, 2001.
Universitas Sumatera Utara
2.7.9. Sisa Karbon Carbon Residu