Sisa Karbon Carbon Residu

2.7.9. Sisa Karbon Carbon Residu

Sisa karbon carbon residu yang tertinggi pada proses pembakaran akan menyebabkan terbentuknya endapan yang dapat menyumbat saluran bahan bakar. Hal ini dapat menyebabkan bagian-bagian pompa injeksi bahan bakar menjadi aus. Dengan demikian semakin rendah sisa karbon, semakin baik efisiensi motor tersebut. 2.7.10. Nilai Kalor Bahan Bakar Reaksi kimia antara bahan bakar dengan oksigen dari udara menghasilkan panas. Besarnya panas yang ditimbulkan jika satu satuan bahan bakar dibakar sempurna disebut nilai kalor bahan bakar Calorific Value, CV. Nilai Kalor Bahan Bakar menentukan jumlah konsumsi bahan bakar yang digunakan setiap satuan waktu. Makin tinggi nilai kalor bahan bakar menunjukkan bahwa pemakaian bahan bakar semakin sedikit Naibaho, 2009. Universitas Sumatera Utara 2.8. Persyaratan Kualitas Biodiesel Tabel 2.1 Persyaratan kualitas biodiesel menurut SNI-04-7182-2006. Parameter dan satuannya Batas nilai Metode uji Metode setara Massa jenis pada 40 o C, kgm 3 850 – 890 ASTM D 1298 ISO 3675 Viskositas kinematik pada 40 o C, mm 2 s cSt 2,3 – 6,0 ASTM D 445 ISO 3104 Angka setana min. 51 ASTM D 613 ISO 5165 Titik nyala mangkok tertutup, o C min. 100 ASTM D 93 ISO 2710 Titik Kabut Cloud Point Titik Tuang Puor Point C C max. 18 max 18 ASTM D 2500 ASTMD 97 Korosi bilah tembaga 3 jam, 50 o C maks. no. 3 ASTM D 130 ISO 2160 Residu karbon, -berat, - dalam contoh asli - dalam 10 ampas distilasi maks. 0,05 maks 0,03 ASTM D 4530 ISO 10370 Air dan sedimen, -vol. maks. 0,05 ASTM D 2709 - Temperatur distilasi 90 , o C maks. 360 ASTM D 1160 - Abu tersulfatkan, -berat maks. 0,02 ASTM D 874 ISO 3987 Belerang, ppm-b mgkg maks. 100 ASTM D 5453 prEN ISO 20884 Fosfor, ppm-b mgkg maks. 10 AOCS Ca 12-55 FBI-A05-03 Angka asam, mg-KOHg maks. 0,8 AOCS Cd 3-63 FBI-A01-03 Gliserol bebas, -berat maks. 0,02 AOCS Ca 14-56 FBI-A02-03 Gliserol total, -berat maks. 0,24 AOCS Ca 14-56 FBI-A02-03 Kadar ester alkil, -berat min. 96,5 dihitung FBI-A03-03 Angka iodium, g-I 2 100 g maks. 115 AOCS Cd 1-25 FBI-A04-03 Uji Halphen Negative AOCS Cb 1-25 FBI-A06-03 Soerawidjaja, 2006 Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1.Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan: Proses transesterifikasi minyak kacang tanah dilaksanakan di laboratorium Anorganik Kimia USU, analisa sifat fisis dan sifat kimia dilaksanakan di Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Medan, waktu penelitian selama 3 bulan yaitu bulan Februari sampai April 2010. 3.2. Bahan dan Alat 3.2.1. Bahan yang digunakan Bahan yang digunakan yaitu: minyak kacang tanah yang sudah diekstrak dengan menggunakan sokletasi, methanol CH 3 OH sebagai pelarut CaO sebagai katalis, Eter sebagai cosolvent. Aquades untuk pencucian, HCL 4 -Normal untuk menurunkan sifat basa campuran, n-hexana untuk memisahkan zat-zat yang terlarut dengan biodiesel, dan Na 2 SO 4 untuk memisahkan air dari biodiesel.

3.2.2. Alat yang dibutuhkan

Alat yang digunakan yaitu: Sokletasi untuk mengekstraksi minyak kacang dari biji kacang tanah, rotavapor untuk memisahkan n-hexana dari minyak kacang, tabung destilasi untuk memisahkan n-hexasana, eter, methanol dengan biodiesel, Autoclave berkapasitas 2 liter tempat reaksi transesterifikasi, neraca, gelas ukur, corong pisah tempat pencucian dan untuk memisahkan gliserol dari biodiesel , termometer, pipet tetes, hotplate stirer untuk mengaduk campuran didalam reaktor, kertas lakmus untuk mengukur pH campuran, tabung leher tiga tempat biodiesel untuk didestilasi, kertas saring untuk menyaring katalis CaO dan mesin vakum. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Sintesis Biodiesel Sawit Melalui Reaksi Interesterifikasi menggunakan Katalis Enzim Lipase Terimobilisasi: Pengaruh Jumlah Biokatalis, Rasio Mol Reaktan, dan Temperatur

3 56 91

Sintesis Biodiesel Sawit Melalui Reaksi Interesterifikasi Menggunakan Katalis Enzim Lipase Terimobilisasi: Kajian Penggunaan Ulang (Recycle) Enzim Sebagai Katalis

1 37 104

Pengaruh Lama Reaksi Terhadap Perubahan Karakteristik Biodiesel Turunan Minyak Jarak Pagar(Jatropha Curcas) dengan Menggunakan Katalis Polistirena Sulfonat (PSS)

0 30 69

Pengaruh Lama Reaksi Terhadap Perubahan Karakteristik Biodiesel Turunan Minyak Kemiri Dengan Menggunakan Katalis CaO Dan Kosolvent Eter

0 62 76

Pengaruh Tipe Katalis KOH Dan CaO Pada Pembuatan Biodiesel Turunan Minyak Kacang Tanah Melalui Transesterifikasi Dengan Lama Reaksi 3 Jam Pada Suhu 65 Oc Menggunakan Eter Sebagai Cosolvent

9 136 92

Pengaruh Katalis Koh Dan Cao Pada Pembuatan Biodiesel Minyak Kemiri Dengan Reaksi Transesterifikasi Menggunakan Eter Sebagai Kosolvent

5 43 72

Analisis Pengaruh Temperatur Reaksi Dan Konsentrasi Katalis NaOh Dalam Media Metanol Terhadap Perubahan Karakteristik Fisika Biodiesel Minyak Kelapa

0 32 69

Analisis Pengaruh Temperatur Reaksi Dan Konsentrasi Katalis Koh Dalam Media Etanol Terhadap Perubahan Karakteristik Fisika Biodiesel Minyak Kelapa

1 39 72

Analisis Pengaruh Temperatur Reaksi Dan Konsentrasi Katalis Naoh Dalam Media Etanol Terhadap Perubahan Karakteristik Fisika Biodiesel Sawit

3 58 79

Pengaruh Suhu Reaksi Dan Jumlah Katalis Pada Pembuatan Biodiesel Dari Limbah Lemak Sapi Dengan Menggunakan Katalis Heterogen CaO Dari Limbah Kulit Telur Ayam

1 10 91