2.5.3.3. Pengaruh Jenis Katalis
Katalis berfungsi untuk mempercepat reaksi dan menurunkan energi aktiviasi sehingga reaksi dapat berlangsung pada suhu kamar sedangkan tanpa katalis
reaksi dapat berlangsung pada suhu 250 C. Transesterifikasi dari minyak nabati
menjadi biodiesel metil ester asam lemak, MEAL dapat dikatalisis dengan basa dan asam .Katalis basa termasuk katalis basa homogen dan katalis basa heterogen. Secara
umum menggunakan katalis homogen seperti NaOH, KOH dan aloksidanya. Transesterifikasi dengan menggunakan katalis alkali homogen lebih cepat daripada
menggunakan transesterifikasi katalis asam. Dan harus dipertimbangkan untuk memisahkan katalis dari larutan produk.
Katalis basa heterogen mempunyai banyak keuntungan: yaitu tidak korosif, ramah lingkungan dan menghasilkan sedikit masalah pembuangan. Sementara itu, lebih
mudah memisahkanya dari larutan produk dan dapat dirancang untuk memberikan aktivitas tertinggi, selektivitas dan katalis dengan daya tahan yang lebih lama
.Sekarang ini, banyak tipe katalis heterogen yang telah ditemukan untuk transesterifikasi dari minyak sayuran menjadi biodiesel, seperti logam oksida alkali
tanah, berbagai senyawa logam alkali seperti alumina atau zeolit. Bagaimanapun, untuk kebanyakan pendukung katalis-katalis alkali, komposisi aktifnya mudah
berkarat oleh metanol dan mempunyai waktu hidup yang singkat. CaO merupakan basa yang lebih kuat dan CaO telah dipelajari sebagai katalis basa kuat padat oleh
banyak peneliti Liw, 2007.
2.5.3.4. Metanolisis Crude dan Refined Minyak Nabati
Perolehan metil ester akan lebih tinggi jika menggunakan minyak nabati refined. Namun apabila produk metil ester akan digunakan sebagai bahan bakar
mesin diesel, cukup digunakan bahan baku berupa minyak yang telah dihilangkan getahnya dan disaring.
Universitas Sumatera Utara
3.5.3.5. Pengaruh Temperatur
Reaksi transesterifikasi dapat dilakukan pada temperatur 30 - 65° C titik didih metanol sekitar 65° C. Semakin tinggi temperatur, konversi yang diperoleh
akan semakin tinggi untuk waktu yang lebih singkat. Temperatur yang rendah akan menghasilkan konversi yang lebih tinggi namun dengan waktu reaksi yang lebih
lama.
2.5.3.6. Lama Reaksi
Semakin lama waktu reaksi semakin banyak ester yang dihasilkan karena situasi ini akan memberikan kesempatan terhadap molekul-molekul reaktan untuk
semakin lama bertumbukan.
2.5.3.7. Pengadukan
Pengadukan dilakukan dengan tujuan untuk menghasilkan campuran yang homogen.antara gliserida dan alkohol pada saat terjadi reaksi transesterifikasi. Pada
kenyataannya alkohol merupakan pelarut yang sangat buruk untuk gliserida Mitelbach, 2004 , sehingga reaksi transesterifikasi tidak berlangsung baik terutama
awal reaksi. Pengadukan vigorous mixing dilaporkan sebagai salah satu cara untuk mencapai homogenitas antara gliserida dan alkohol.
2.6.Proses Produksi Biodiesel Minyak Kacang Tanah
Metode yang digunakan untuk memproduksi minyak kacang tanah dapat dilakukan melalui proses transesterifikasi dengan cara mereaksikan trigliserida
dengan methanol ditambah cosolvent eter dengan katalis CaO. Proses Transesterifikasi berlangsung selama 1 jam untuk perlakuan pertama, 2 jam untuk
perlakuan kedua dan 3 jam untuk perlakuan ketiga pada suhu 65 C. Campuran
kemudian didiamkan, sehingga terbentuk 2 lapisan, lapisan bawah adalah gliesrin dan lapisan atas adalah metil ester biodiesel.
Universitas Sumatera Utara
Proses produksi biodiesel dari bahan baku minyak nabati berkadar FFA yang rendah dengan metode transesterifikasi terdiri dari:
1. Pencampuran katalis dan alkohol pada konsentrasi katalis antara 0,5- 1 wt
dan .10-20 wt alkohol terhadap massa minyak nabati. 2.
Pencampuran katalis dan alkohol dengan minyak pada temperatur 55 C-60
C dengan kecepatan pengadukan yang konstan.
3. Setelah reaksi berhenti, campuran didiamkan sehingga terjadi pemisahan
metil ester dengan gliserol. 4.
Pencucian metil ester dengan menggunakan air hangat untuk memisahkan zat- zat pengotor seperti sisa alkohol, sisa katalis, gliserol, dan sabun, kemudian
dilanjutkan dengan drying untuk menguapkan air yang terkandung dalam biodiesel Hambali, 2008.
Universitas Sumatera Utara
Proses pembuatan biodiesel dari turunan minyak kacang tanah dapat dilihat pada diagram gambar 2.4 dibawah ini :
Rota Vapor hasil ekstraksi
Minyak biji
kacang TitrasiGC
Ekstraksi biji kacang
Biji Kacang Tanah
Gliserol
Biodiesel Reaktor; 1jam, 2 jam dan 3 jam
Katalis CaO
Metanol Eter
Pencucian
Pemisahan FAME
Pemurnian Biodiesel
Gambar 2.4 Proses Pembuatan Biodiesel dari Minyak Kacang Tanah Pada gambar 2.4 menjelaskan minyak biji kacang tanah sebelum dimasukkan
kedalam reactor terlebih dahulu ditambahkan cosolvent eter dan katalis CaO dalam larutan metanol, sedangkan hasil produksi dari reactor tersebut adalah biodiesel yang
masih memerlukan prosses pencucian dan pemurnian sehingga diperoleh biodiesel yang memenuhi syarat sebagai bahan bakar.
Universitas Sumatera Utara
2.7. Sifat – sifat Penting dari Bahan Bakar Mesin Diesel 2.7.1. Densitas rapat massa