Tabel 4.1i Hasil Uji Fisis
Lama Reaksi Parameter
Satuan 1 jam
2 jam 3 jam
Metode Uji Densitas
grcm
3
0,858 0,867
0,870 AOAC Cc 10a -25
Viskositas cSt
5,314 3,867
5,978 Viscosimeter Ostwald
Titik Kabut C
-6 -4
11 AOCS Ce – 25
Kadar Air 0,09
0,06 0,08
Karl Fisher Bil. Iod
gr.I
2
100gr 54,07
50,83 55,54
AOCS Cd 1 – 25
4.2.1. Hasil dan Pembahasan Pengujian Densitas
Reaksi adalah suatu proses yang berjalan menurut waktu. Reaksi transesterifikasi minyak kacang tanah diharapkan dapat menghasilkan metil ester
asam lemak yang sering disebut FAME. Dalam minyak kacang tanah terdapat tiga gugus acityl yang mungkin akan berubah secara bertahap menurut proses waktu,
karena itu penelitian ini perlu mempelajari perubahan minyak menjadi metil ester dengan memvariasikan waktu. Dari hasil pengujian yang dilakukan terhadap
Biodiesel minyak kacang tanah untuk berbagai perlakuan lama reaksi dengan konsentrasi katalis 8 massa minyak pada suhu tetap 65
o
C diperoleh hasil pengujian densitas biodiesel minyak kacang tanah seperti tabel dibawah ini.
Tabel 4.1 j Hasil Uji Densitas
Lama Reaksi
jam Densitas
grcm
3
Mono gliserida
Digliserida Trigliserida Gliserol
bebas 1
0,8582 4,68
0,55 1,60
0,45 2
0,8625 7,64
0,34 1,37
0,27 3
0,8700 9,66
0,94 0,56
0,088
Universitas Sumatera Utara
Hubungan produksi metil ester FAME untuk beberapa perlakuan terhadap perubahan densitas biodiesel minyak kacang tanah dapat digambarkan pada grafik
berikut:
Grafik Densitas
0.8781 0.8825
0.8901
0.8700 0.8750
0.8800 0.8850
0.8900 0.8950
47.9500 57.2900
58.1000
Produksi FAME
D e
n si
ta s
g r
cm
3
Gambar. 4.1 b Grafik Densitas Terhadap Produksi FAME
Dari data Tabel 4.1 g, 4.1 h dan 4.1 j tampak jelas bahwa produksi metil ester dan sifat fisis dipengaruhi oleh lama reaksi, namun karena proses pencucian dan
pemurnian yang kurang sempurna sehingga dihasilkan monogliserida, digliserida dan trigliserida yang jumlahnya sangat besar yang mengakibatkan densitas semakin
meningkat. Meningkatnya densitas bukan karena bertambahnya waktu reaksi tapi karena jumlah gliserol yang masih banyak terdapat pada metil ester. Berdasarkan data
karakteristik mutu solar dengan metode uji ASTM D-445. Batas nilai densitas pada suhu 40
C ,berada pada rentang 0,82 grcm
3
– 0,87 grcm
3
.Rentang densitas biodiesel menurut SIN-04-7182-2006 berkisar 0,850 grcm
3
– 0,890 grcm
3.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa densitas biodiesel turunan minyak kacang tanah
masih berada dalam rentang standart mutu biodiesel indonesia.Tabel hasil pengujian densitas untuk setiap perlakuan dapat diperlihatkan pada lampiran B.
Universitas Sumatera Utara
4.2.2.Hasil dan Pembahasan Pengujian Viskositas
Dari hasil pengujian yang dilakukan terhadap biodiesel turunan minyak kacang tanah untuk berbagai perlakuan lama reaksi dengan konsentrasi katalis CaO
8 massa minyak pada temperatur 65 C diperoleh hasil pengujian viskositas
biodiesel minyak kacang tanah seperti tabel dibawah ini.
Tabel 4.1 k Hasil Uji Viskositas Lama
Reaksi jam
Viskositas cSt
Monogliserida Digliserida Trigliserida
Gliserol bebas
1 5,3144
4,68 0,55
1,60 0,45
2 3,8673
7,64 0,34
1,37 0,27
3 5,9780
9,66 0,94
0,56 0,088
Hubungan produksi metil ester FAME untuk beberapa perlakuan terhadap perubahan viskositas terhadap biodiesel minyak kacang tanah dapat digambarkan
pada grafik berikut.
Grafik Viskositas
5.3144 3.8673
5.9780
0.0000 1.0000
2.0000 3.0000
4.0000 5.0000
6.0000 7.0000
47.9500 57.2900
58.1000
Produksi FAME
V is
k o
si ta
s cS
t
Gambar 4.1 c Grafik Viskositas Terhadap Produksi FAME
Universitas Sumatera Utara
Turunnya viskositas pada perlakuan lama reaksi 2 jam dapat dijelaskan dari Tabel 4.1 h, dimana persen gliserol untuk perlakuan ini adalah 2,41 lebih besar dari
pada persen gliserol untuk perlakuan waktu 1 jam yaitu sebesar 1,89. Jika dilihat dari kandungan gliserolnya yaitu: digliserida, trigliserida dan freegliserolnya
seperti pada tabel 4.1k persen digliserida, trigliserida dan freegliserolnya untuk perlakuan lama reaksi 2 jam masing- masing adalah 0,34, 1,37 dan 0,27 lebih
rendah dari pada perlakuan lama reaksi 1 jam yang masing-masing besarnya adalah 0,55, 1,60 dan 0,45, inilah yang menyebabkan viskositas menurun pada
perlakuan lama reaksi 2 jam. Berdasarkan data karakteristik mutu solar dengan metode uji ASTM D-445 batas nilai viskositas pada suhu 40
C ,berada pada rentang 1,6 cSt – 5,8 cSt, sedangkan nilai viskositas menurut SIN-04-7182-2006 berada pada
rentang 2,3 cSt – 6,0 cSt. Hasil pengujian viskositas biodiesel minyak kacang tanah untuk beberapa perlakuan lama reaksi pada suhu 65
C dengan konsentrasi katalis CaO 8 massa minyak diperoleh rentang viskositas 3,8673 cSt – 5,9780 cSt.
Turunnya viskositas pada perlakuan waktu 2 jam karena jumlah digliserida, trigliserida dan free glicerol yang berkurang dalam metil ester. Nilai viskositas yang
diperoleh dari hasil penelitian ini masih layak karena masih berada pada rentang nilai viskositas biodiesel indonesia. Tabel hasil pengujian viskositas untuk setiap
perlakuan dapat diperlihatkan pada lampiran B.
4.2.3.Hasil dan PembahasanPengujian Titik Kabut Cloud Point
Hasil pengujian cloud point biodiesel minyak kacang tanah untuk berbagai perlakuan lama reaksi dengan konsentrasi katalis CaO 8 massa minyak dapat dilihat
pada tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1 l Hasil Uji Could Point
Lama Reaksi
jam Titik beku
C Monogliserida Digliserida Trigliserida
Gliserol bebas
1 -6,0
4,68 0,55
1,60 0,45
2 -4,0
7,64 0,34
1,37 0,27
3 11,0
9,66 0,94
0,56 0,088
Hubungan produksi metil ester FAME terhadap perubahan cloud point biodiesel minyak kacang tanah dapat digambarkan pada grafik berikut:
‐6.00 ‐4.00
11.00
‐8.00 ‐6.00
‐4.00 ‐2.00
0.00 2.00
4.00 6.00
8.00 10.00
12.00
47.95 57.29
58.1
C lo
u d
P o
in t
Produksi FAME
Grafik Cloud Point
Gambar. 4.1. d Grafik Cloud Point Terhadap Produksi FAME
Melonjaknya nilai titik kabut pada perlakuan lama reaksi 3 jam akibat kadar gliserol yang masih tinggi didalam metil ester FAME yaitu sebesar 2,74, sedangkan untuk
perlakuan 1 jam dan 2 jam masing-masing 1,89 dan 2,41. Berdasarkan data karakteristik mutu biodiesel dengan metode uji ASTM D 2500 batas máximum nilai
titik kabut 18 C ,maka nilai titik kabut biodiesel dari minyak kacang tanah untuk
beberapa perlakuan lama reaksi dengan menggunakan katalis CaO berada dibawah nilai titik kabut standrat biodiesel indonesia. Nilai titik kabut biodiesel turunan
Universitas Sumatera Utara
minyak kacang tanah berada pada rentang -6 C – 11
C maka dapat digunakan didaerah bertemperatur rendah. Tabel hasil pengujian titik kabut untuk setiap
perlakuan dapat diperlihatkan pada lampiran B.
4.2.4 Hasil dan Pembahasan Pengujian Kadar Air