Pengujian Kadar Air Pengujian bilangan Iod

- Oven - Biodeisel sampel Prosedur Kerja : 1. Sampel dimasukkan kedalam gelas ukur ±20 mL, Kemudian dipanaskan hingga suhu 130 o C didalam sebuah oven dengan tujuan agar air yang terdapat dalam sampel menguap selama ± 5 menit. 2. Masukkan gelas ukur yang berisi sampel kedalam waterbath kemudian di dinginkan. 3. Sampel diaduk dengan kecepatan konstan menggunakan termometer agar suhunya merata untuk menghindari terbentuknya kristal. 4. Amati suhu termometer, suhu dimana bacaan skala termometer tidak dapat dilihat merupakan titik kabut Cloud Point dari sampel yang diamati. Profil pengujian cloud point lampiran D.11

3.8. Pengujian Kadar Air

Tujuan Pengujian kadar air adalah untuk mengetahui mutu minyak, karena kadar air dalam minyak merupakan salah satu tolok ukur mutu minyak. Makin kecil kadar air dalam minyak dapat memperkecil kemungkinan terjadinya reaksi hidrolisis yang dapat menyebabkan kenaikan asam lemak bebas. Pada penetapan kadar air ini digunakan metode gravimetri. Bahan Yang Digunakan : - Sampel minyak kacang tanah Alat Yang Digunakan : - Petridisk cawan - Oven - Desikator Universitas Sumatera Utara - Neraca Analitik - Penjepit Prosedur kerja : 1. Sampel yang telah homogeny ditimbang sebanyak 10 gr. 2. Kemudian dipanaskan pada suhu 105 C selama 3 jam. 3. Kemudian didinginkan dalam desikator selama 30 menit dan timbang sampai bobot konstan. Profil pengukuran kadar air lampiran D.12 dan D.13 Rumus perhitungan : Kadar air = 100 1 2 Ws W W − 3.4

3.9. Pengujian bilangan Iod

Tujuan Pengujian bilangan iod adalah untuk mengetahui seberapa banyak ikatan rangkap pada biodisel turunan kacang tanah. Alat dan bahan yang diperlukan: - Elemeyer tertutup 500 mL - Labu ukur - Pipet 20 mL - Dua pipet 25 mL - Buret mikro - Kertas saring - Asam asetat - Larutan KaLiwm Iodida - Larutan Indikator - Sikloheksan - Larutan Wij’s - Larutan Na-thiosulfat Na 2 S 2 O 3 .5H 2 O 0,1 N - Aquades Universitas Sumatera Utara Prosedur Kerja : 1. Timbang dengan teliti 0,5 gr sample yang telah homogen, lalu masukkan ke dalam Elemeyer bertutup 2. Ditambahkan 20 mL Sikloheksan dan 15 mL larutan wij’s. 3. Larutan di simpan ditempat gelap selama 30 Menit, kemudian ditambah 15 mL KI 15 dan 85 mL aquades lalu diguncang-guncang hingga tercampur merata ±5 menit . 4. Larutan ditittrsi dengan larutan Na- thiosulfat Na 2 S 2 O 3 .5H 2 O 0,1 N menggunakan indicator pati sampai larutan menjadi jernih hilang biru hilang 5. Dilakukan hal yang sama untuk blanko tanpa sample 6. Dihitung bilangan iod dengan menggunakan persamaan W x N x S B g mg iod Bilangan 692 , 12 − = 3.5 B = volume mL tittrasi blanko S = volume mL tittrasi sample N = Normalitas Na-thiosulfat Na 2 S 2 O 3 .5H 2 O W = berat sampel Profil perhitungan bilangan iod pada lampiran D.14. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Uji Kimia 4.1.1 Analisa Bahan Baku Minyak Kacang Tanah Analisa dilakukan untuk mengetahui kadar asam lemak bebas ALB dengan gaskromatografi GC. Didapat nilai kadar asam lemak bebas pada minyak kacang tanah 0,58 jauh lebih kecil dibawah batas maksimum 1,5. Tujuan mengetahui kadar asam lemak bebas ini adalah untuk menentukan apakah minyak kacang tanah dapat langsung ditransesterifikasi menggunakan katalis basa atau tidak. Karena syarat untuk transesterifikasi adalah jika kadar asam lemak bebas 1,5, sedangkan jika kadar asam lemak bebas 1,5 harus diesterifikasi dengan katalis asam. Hasi analisa terlampir pada lampiran A.1. Kadar asam lemak bebas yang tinggi dapat menimbulkan reaksi samping pada reaksi transesterifikasi yaitu reaksi penyabunan yang dapat mengakibatkan emulsi pada campuran metil ester dan gliserol sehingga sukar dipisahkan. Dari Analisa gaskromatografi GC pada lampiran A.1 dapat kita lihat kandungankomposisi asam lemak kacang tanah pada tabel berikut: Tabel 4.1a Komposisi Asam Lemak Kacang No Jenis Asam Lemak Nama Asam Lemak Rumus Molekul Massa Rumus Jumlah 1 C10 Asam Kaprat C 10 H 20 O 2 174 0,0896 2 C12 Asam Loneat C 12 H 24 O 2 200 1,9996 3 C14 Asam Miristat C 14 H 28 O 2 228 1,0589 4 C16 Asam Palmitat C 16 H 32 O 2 256 12,2466 5 C18 Asam Stearat C 18 H 36 O 2 284 4,4871 6 C18F1 Asam Oleat C 12 H 34 O 2 210 40,1879 7 C18F2 Asam Linoleat C 12 H 32 O 2 208 36,8239 8 C20 Asam Arachidat C 20 H 40 O 2 312 1,7833 9 C20F3 Asam Linolenat C 18 H 30 O 2 278 1,3220 Jumlah 100 Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Sintesis Biodiesel Sawit Melalui Reaksi Interesterifikasi menggunakan Katalis Enzim Lipase Terimobilisasi: Pengaruh Jumlah Biokatalis, Rasio Mol Reaktan, dan Temperatur

3 56 91

Sintesis Biodiesel Sawit Melalui Reaksi Interesterifikasi Menggunakan Katalis Enzim Lipase Terimobilisasi: Kajian Penggunaan Ulang (Recycle) Enzim Sebagai Katalis

1 37 104

Pengaruh Lama Reaksi Terhadap Perubahan Karakteristik Biodiesel Turunan Minyak Jarak Pagar(Jatropha Curcas) dengan Menggunakan Katalis Polistirena Sulfonat (PSS)

0 30 69

Pengaruh Lama Reaksi Terhadap Perubahan Karakteristik Biodiesel Turunan Minyak Kemiri Dengan Menggunakan Katalis CaO Dan Kosolvent Eter

0 62 76

Pengaruh Tipe Katalis KOH Dan CaO Pada Pembuatan Biodiesel Turunan Minyak Kacang Tanah Melalui Transesterifikasi Dengan Lama Reaksi 3 Jam Pada Suhu 65 Oc Menggunakan Eter Sebagai Cosolvent

9 136 92

Pengaruh Katalis Koh Dan Cao Pada Pembuatan Biodiesel Minyak Kemiri Dengan Reaksi Transesterifikasi Menggunakan Eter Sebagai Kosolvent

5 43 72

Analisis Pengaruh Temperatur Reaksi Dan Konsentrasi Katalis NaOh Dalam Media Metanol Terhadap Perubahan Karakteristik Fisika Biodiesel Minyak Kelapa

0 32 69

Analisis Pengaruh Temperatur Reaksi Dan Konsentrasi Katalis Koh Dalam Media Etanol Terhadap Perubahan Karakteristik Fisika Biodiesel Minyak Kelapa

1 39 72

Analisis Pengaruh Temperatur Reaksi Dan Konsentrasi Katalis Naoh Dalam Media Etanol Terhadap Perubahan Karakteristik Fisika Biodiesel Sawit

3 58 79

Pengaruh Suhu Reaksi Dan Jumlah Katalis Pada Pembuatan Biodiesel Dari Limbah Lemak Sapi Dengan Menggunakan Katalis Heterogen CaO Dari Limbah Kulit Telur Ayam

1 10 91