Uji Multikolineritas Uji Heterokedastisitas

53 maka data residual tidak berdistribusi normal. Berikut ini uji Kologorov Smirnov dapat dilihat pada tabel 4.2. Tabel 4.2 Uji Kolmogorov Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 30 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation 1.81784640 Most Extreme Differences Absolute .187 Positive .187 Negative -.089 Kolmogorov-Smirnov Z 1.023 Asymp. Sig. 2-tailed .246 a. Test distribution is Normal. Sumber : diolah dengan SPSS, 2010 Dari hasil uji Kolmogorov Smirnov, dapat dilihat bahwa p-value pada kolom Asimp. Sig2-tailed memiliki nilai 0,246 nilai ini 0,05 level of significant. Hal ini menunjukkan bahwa residual terdistribusi normal.

b. Uji Multikolineritas

Uji multikolineritas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi terdapat korelasi antar variabel independen. Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan melihat VIF antar variabel independen. Jika VIF menunjukkan angka 10 menandakan terdapat gejala multikolinearitas. Berikut adalah hasil uji multikolinearitas variabel yang digunakan dalam penelitian Universitas Sumatera Utara 54 Tabel 4.3 Uji Multikolineritas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 2.083 1.413 1.475 .153 Current Ratio .084 .266 .070 .316 .755 .683 1.463 Quick Ratio -.027 .348 -.017 -.077 .939 .645 1.551 Total Asset Turn Over -.119 .227 -.105 -.527 .603 .847 1.181 Debt To Total Asset Ratio 4.403 4.810 .177 .915 .369 .892 1.121 Net Profit Margin 6.926 3.392 .398 2.078 .042 .880 1.137 a. Dependent Variable: Rata- rata KMK Sumber : diolah dengan SPSS, 2010 Tabel 4.3 diatas memperlihatkan bahwa variabel CR memiliki nilai VIF 1,463 10 dan nilai Tolerance 0.683 0,1. Variable QR memiliki nilai VIF 1,551 10 dan nilai Tolerance 0,645 0,1. Variable TATO memiliki nilai VIF 1,181 10 dan nilai Tolerance 0,847 0,1. Variabel DTAR memiliki nilai VIF 1,121 10 dan nilai Tolerance 0,892 0,1. Variable NPM memiliki nilai VIF 1,137 10 dan nilai Tolerance 0,880 0,1. Hasil tersebut menunjukkan bahwa seluruh variabel terbebas dari multikolineritas dan dapat digunakan dalam penelitian.

c. Uji Heterokedastisitas

Tujuan dilakukannya uji heteroskedastisitas adalah untuk menguji apakah dalam suatu model regresi terdapat ketidaksamaan pengganggu antara satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Berikut disajikan hasil Universitas Sumatera Utara 55 dari uji heteroskedastisitas yang ditunjukkan dalam grafik scatterplot pada gambar 4.3. Gambar 4. 3 Grafik Scatterplot Hasil uji grafik Scatterplot menunjukkan tidak terjadinya heteroskedastisitas pada model regresi. Hal ini terlihat dari titik-titik yang menyebar secara acak yang terdapat diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y, titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja, dan penyebaran titik-titik data tidak berpola.

d. Uji Autokorelasi