Koefisien Determinasi Pengujian Hipotesis

56 apabila nilai du dw 4 – du. Berikut ini disajikan hasil uji Durbin- Watson untuk penelitian ini dengan menggunakan SPSS 16.0. Tabel 4.4 Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .446 a .198 .031 1.9982534 2.207 a. Predictors: Constant, Net Profit Margin, Total Asset Turn Over, Debt To Total Asset Ratio, Current Ratio, Quick Ratio b. Dependent Variable: Rata-rata KMK Dari tabel 4.4 di atas dapat diketahui bahwa nilai DW adalah sebesar 2.207. Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan nilai signifikansi 5, jumlah sampel 30 n dan jumlah variabel independen 5 k=5. Maka didapatkan nilai batas atas du sebesar 1.833 dan nilai batas bawah dl sebesar 1.071. Oleh karena itu, nilai dw lebih besar dari 1.833 dan lebih kecil dari 4 – 1.833 atau dapat dinyatakan bahwa 1.833 2.207 4 - 1.833 du dw 4 – du.

3. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi R Square R 2 = Koefisien determinasi menunjukkan seberapa besar variabel independen menjelaskan variabel dependennya. Nilai R Square R 2 berada diantara 0 dan 1. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menerangkan variasi variabel dependen sangat terbatas. Sedangkan apabila R 2 nilai semakin mendekati satu, maka variabel-variabel independen dapat memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Dari Universitas Sumatera Utara 57 hasil pengolahan regresi berganda pada tabel 4.6, dapat diketahui bahwa nilai R adalah 0,430 atau 43 yang berarti bahwa korelasi atau hubungan antara variabel Kredit Modal Kerja dengan variabel independennya CR, QR, TATO, DTAR, NPM tidak kuat. Defenisi korelasi ini tidak kuat didasarkan pada nilai R yang berada dibawah 0.5. Angka koefisien determinasi Adjusted R Square adalah 0.31. Hal ini berarti 31 menunjukkan bahwa variabel independen CR, QR, TATO, DTAR, NPM, hanya mampu menjelaskan 31 perubahan KMK. Sisanya sebesar 69 dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi pada penelitian ini. Tabel 4.5 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .446 a .198 .031 1.9982534 2.207 a. Predictors: Constant, Net Profit Margin, Total Asset Turn Over, Debt To Total Asset Ratio, Current Ratio, Quick Ratio b. Dependent Variable: Rata-rata KMK Sumber : diolah dengan SPSS, 2010

4. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis yang akan dilakukan didahului oleh analisis regresi. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda untuk pengujian statistiknya. Model regresi berganda yang akan diuji dapat dilihat berikut ini. Y = α + β 1 x 1 + β 2 x 2 + β 3 x 3 + β 4 x 4 + β 5X5 + e Keterangan : Y = Kredit Modal Kerja KMK Universitas Sumatera Utara 58 X 1 = Current Ratio CR X 2 = Quick Ratio QR X 3 = Total Asset Turnover TATO X 4 = Debt To Total Asset Ratio DTAR X 5 = Net Profit Margin NPM α = Konstanta β 1 , β 2 , β 3 , β 4, β 5 = Koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan atau penurunan variabel dependen berdasarkan pada variabel independen e = Error Tabel 4.6 Koeefisien Regresi Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 2.083 1.413 1.475 .153 Current Ratio .084 .266 .070 .316 .755 .683 1.463 Quick Ratio -.027 .348 -.017 -.077 .939 .645 1.551 Total Asset Turn Over -.119 .227 -.105 -.527 .603 .847 1.181 Debt To Total Asset Ratio 4.403 4.810 .177 .915 .369 .892 1.121 Net Profit Margin 6.926 3.392 .398 2.078 .042 .880 1.137 a. Dependent Variable: Rata- rata KMK Sumber : diolah dengan SPSS, 2010 Universitas Sumatera Utara 59 Persamaan regresi : KMK = 2.083 + 0.084 CR – 0.027 QR – 0.119 TATO + 4.403 DTAR + 6.926 NPM + e Interpretasi model : 1. α = 2.083, nilai konstanta ini menunjukkan bahwa dengan tidak adanya rasio-rasio keuangan berupa current ratio, quick ratio, total asset turnover, debt to total asset ratio, dan net profit margin maka pemberian kredit akan meningkat sebesar 2.083 ; 2. β 1 =0.084, koefisien regresi ini menunjukkan bahwa setiap penambahan karena tanda + 1 CR akan meningkatkan pemberian kredit sebesar 0.084 ; 3. β 2 = -0.027, koefisien regresi ini menunjukkan bahwa setiap perubahan 1 QR akan menurunkan pemberian kredit melalui kebutuhan modal kerja debitur sebesar 0.027 ; 4. β 3 =-1.119, koefisien regresi ini menunjukkan bahwa setiap perubahan 1 TATO akan menurunkan pemberian kredit sebesar 1.119 ; 5. β 4 = 4.403, koefisien regresi ini menunjukkan bahwa setiap perubahan 1 DTAR akan meningkatkan pemberian kredit sebesar 4.403 ; 6. β 5 = 6.926, koefisien regresi ini menunjukkan bahwa setiap perubahan 1 NPM akan meningkatkan pemberian kredit sebesar 6.926 ; Pengujian hipotesis dilakukan setelah analisis regresi dengan tujuan untuk menguji variabel independen dalam model regresi berpengaruh atau tidak Universitas Sumatera Utara 60 terhadap variabel dependen. Hipotesis yang dikemukakan untuk penelitian ini diatur sebagai berikut. H : CR, QR, TATO, DTAR, NPM debitur tidak berpengaruh terhadap penyaluran Kredit Modal Kerja baik secara parsial maupun secara simultan. H 1 : CR, QR, TATO, DTAR, NPM debitur berpengaruh terhadap penyaluran Kredit Modal Kerja baik secara parsial maupun secara simultan. Hipotesis yang menguji pengaruh CR, QR, TATO, DTAR, dan NPM terhadap penyaluran KMK baik secara parsial maupun simultan dijelaskan melalui uji t dan uji F berikut ini. a. Uji statistik t Uji signifikansi parsial dapat dilihat dalam tabel di bawah ini. Tabel 4.7 Uji Statistik t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 2.083 1.413 1.475 .153 Current Ratio .084 .266 .070 .316 .755 .683 1.463 Quick Ratio -.027 .348 -.017 -.077 .939 .645 1.551 Total Asset Turn Over -.119 .227 -.105 -.527 .603 .847 1.181 Debt To Total Asset Ratio 4.403 4.810 .177 .915 .369 .892 1.121 Net Profit Margin 6.926 3.392 .398 2.078 .042 .880 1.137 a. Dependent Variable: Rata- rata KMK Sumber : diolah dengan SPSS, 2010 Universitas Sumatera Utara 61 1 Pengaruh kondisi likuiditas terhadap pemberian kredit Berdasarkan teori rasio likuiditas, rasio ini berguna untuk mengetahui berapa kemampuan perusahaan dalam melunasi utang-utang jangka pendek yang jatuh tempo dengan aktiva jangka pendek yang dimilikinya Veithzal dan Andria, 2007:350. Kondisi likuiditas debitur dalam penelitian ini diwakili oleh Current Ratio CR dan Quick Ratio QR. Berdasarkan tabel 4.8, variabel CR X 1 diperoleh p-value sebesar 0,755 0,05 dan hasil t tabel untuk TINV 0,05;30 adalah 2,042272. Nilai t hitung t tabel 0.316 17374. Hal ini mengindikasikan H diterima dan H 1 ditolak, yang berarti bahwa CR tidak berpengaruh terhadap penyaluran KMK secara parsial. Berdasarkan tabel 4.8, variabel QR X 2 diperoleh p-value sebesar 0,939 0.05 dan hasil t tabel untuk TINV 0,05;30 adalah 2,042272. Nilai t hitung t tabel -0.077 2,042272. Hal ini mengindikasikan H diterima dan H 1 ditolak, yang berarti bahwa QR tidak berpengaruh terhadap penyaluran KMK secara parsial. 2 Pengaruh kondisi aktivitas terhadap pemberian kredit Berdasarkan teori rasio aktivitas, rasio ini berguna untuk mengetahui kemampuan bisnis perbankan itu dalam memanfaatkan aktiva yang dimilikinya, serta mengukur sampai seberapa besar efektivitas organisasi bisnis perbankan dalam mengelola sumber-sumber dananya Universitas Sumatera Utara 62 Sastradipoera, 2004:175. Kondisi likuiditas debitur dalam penelitian ini diwakili oleh Total Asset Turnove TATO. Berdasarkan tabel 4,8, variabel TATO X 3 diperoleh p-value sebesar 0.603 0.05 dan hasil t tabel untuk TINV 0,05;30 adalah 2,042272. Nilai t hitung t tabel -0.527 2,042272. Hal ini mengindikasikan H diterima dan H 1 ditolak, yang berarti bahwa TATO tidak berpengaruh terhadap penyaluran KMK secara parsial. 3 Pengaruh kondisi leverage terhadap pemberian kredit Rasio ini berguna untuk mengetahui kemampuan suatu perusahaan dalam melunasi kewajibannya bilamana perusahaan tersebut dilikuidasikan, dan juga berguna untuk mengukur sampai seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai oleh utang-utangnya Sastradipoera, 2004:175. Kondisi leverage perusahaan diwakili oleh variabel Debt to Total Assets Ratio DTAR. Berdasarkan tabel 4.8, variabel DTAR X 4 diperoleh p-value sebesar 0.369 0.05 dan hasil t tabel untuk TINV 0,05;30 adalah 2,042272. Nilai t hitung t tabel 0.915 2,042272. Hal ini mengindikasikan H diterima dan H 1 ditolak, yang berarti bahwa DTAR tidak berpengaruh terhadap penyaluran KMK secara parsial. 4 Pengaruh kondisi profitabilitas terhadap pemberian kredit Rasio ini berguna untuk mengetahui kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba dari berbagai sumber yang dimilikinya, juga mengetahui hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan manajemen Universitas Sumatera Utara 63 bisnis perbankan. Sastradipoera, 2004:176. Kondisi profitabilitas perusahaan diwakili oleh variable Net Profit Margin NPM. Berdasarkan tabel 4.8, variabel NPM X 5 diperoleh p-value 0.042 0.05 dan hasil t tabel untuk TINV 0,05;30 adalah 2.042272. Nilai t hitung t tabel 2.078 2.042272. Hal ini mengindikasikan H 1 diterima dan H ditolak yang berarti bahwa NPM berpengaruh terhadap pemberian KMK secara parsial. b. Uji statistik F Uji F bertujuan untuk menguji pengaruh DTAR, QR, NPM, ROI secara simultan terhadap KMK yang dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut ini. Tabel 4.8 Uji Statistik F ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 23.730 5 4.746 1.189 .344 a Residual 95.832 24 3.993 Total 119.562 29 a. Predictors: Constant, Net Profit Margin, Total Asset Turn Over, Debt To Total Asset Ratio, Current Ratio, Quick Ratio b. Dependent Variable: Rata-rata KMK Sumber : diolah dengan SPSS, 2010 Berikut ini ketentuan untuk menolak atau menerima hipotesis di atas. a Perbandingan F hitung dengan F tabel α ; k-1; n-k Universitas Sumatera Utara 64 Jika statistik F hitung F tabel, maka H ditolak dan H 1 dterima. Jika statistik F hitung F tabel, maka H diterima dan H 1 ditolak. b Nilai probabilitas tingkat signifikansi Jika probabilitas 0,05, maka H ditolak dan H 1 dterima. Jika probabilitas 0,05, maka H diterima dan H 1 ditolak. Hasil uji F dalam tabel Anova, menunjukkan nilai F hitung sebesar 1.189 dan nilai signifikansi sebesar 0,344 0,05. Nilai F hitung tersebut akan dibandingkan dengan nilai F tabel yang diperoleh melalui fungsi FINV pada Microsoft Excel. Hasilnya diketahui bahwa nilai F tabel untuk FINV adalah 2.620654. Nilai F hitung F tabel 1.189 2.620654. Kesimpulan : H 1 ditolak dan H o dterima, berarti variabel CR, QR, TATO, DTAR, NPM secara simultan tidak berpengaruh terhadap penyaluran KMK.

C. Pembahasan Hasil Statistik

Pengujian statistik yang telah dilakukan sebelumnya, memberikan beberapa hasil yang perlu diungkapkan untuk lebih memahami hasil penelitian, seperti di bawah ini. 1. Berdasarkan analisis statistik, Current Ratio, Quick Ratio, Total Asset Turnover, Debt to Total Asset Ratio, Net Profit Margin, secara simultan tidak berpengaruh terhadap pemberian kredit modal kerja pada PT.BRI Persero Tbk. Cabang Umum Medan Sisingamangaraja. Ketidakmampuan Current Ratio, Quick Ratio, Total Asset Turnover, Debt Universitas Sumatera Utara