Konsumsi air Volume bak Luas atap

Gambar 5.15. Graywater System 2.1.Perhitungan Bak Penampungan Air Hujan Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan bak penampungan air hujan adalah : a. Konsumsi air b. Volume bak c. Luas atap d. Menentukan lokasi bak penampungan

a. Konsumsi air

Konsumsi air adalah jumlah air yang dibutuhkan oleh seseorang dalam sehari. Berdasarkan laporan penelitian Yayasan Dian Desa, konsumsi air penduduk yang mengandalkan air hujan sebagai sumber utama, ada perbedaan mencolok antara musim hujan dan kemarau. Contoh di beberapa tempat di wilayah Gunungkidul Yogyakarta dan Madura. Pada musim hujan mereka mengkonsumsi air sekitar 30 literjiwahari. Sedangkan pada musim kemarau konsumsi air mereka bisa merosot sampai 5-8 literjiwahari.

b. Volume bak

Berdasarkan kebutuhan air tersebut maka dapat diperhitungkan volume bak penampung air yang dibutuhkan. Walaupun menurut data di muka konsumsi air di musim kemarau bisa hanya 5 literjiwahari, namun untuk dasar perhitungan bak disarankan menggunakan angka 10 liter. Universitas Sumatera Utara Rumus yang digunakan untuk menghitung volume bak penampung air hujan adalah sebagai berikut Vb =. 1000 nhkk Keterangan : Vb = Volume bak penampungan air hujanm³ n = Jumlah jiwa pemakai air hk = Jumlah hari saat bulan kemarau hh = Jumlah hari saat musim hujan k = Konsumsi air di musim kemarau ltjiwahari h = Konsumsi air di musim hujan ltjiwahari sebagai contoh perhitungan dalam suatu keluarga terdiri dari 5 orang, konsumsi air adalah 10 ltjiwahari di musim kemarau. Daerah tersebut umumnya terdapat 4 bulan kering atau 120 hari. Maka volume bak yang diperlukan adalah : Vb = 1000 n hk k Vb = 1000 512010 Vb = 6 m³

c. Luas atap

Luas atap catchment area perlu diketahui, sebab jika besarnya tidak memadai dengan volume bak yang dibangun maka akan sia-sia. Akibatnya bak tidak pernah terisi penuh, terutama pada awal bulan kering. Perhitungan ini melibatkan jumlah akumulasi curah hujan selama musim penghujan. Data ini tiap daerah berlainan dan dapat diperoleh pada stasiun curah hujan setempat. Perhitungan luas atap juga dipengaruhi oleh kondisi air selama musim hujan sebab pada praktiknya air bak juga dimanfaatkan guna memenuhi keperluan air sehari- hari di musim hujan. Maka luas atap selain bisa memenuhi kebutuhan air sehari- hari dimusim hujan juga harus masih bisa mencakupi untuk memenuhi bak penampungan. Untuk menghitung luas atap yang diperlukan dapat dipakai rumus sebagai berikut : A = Va +Vb R 1000 Keterangan : Universitas Sumatera Utara A = Luas atap m² Va = Volume akumulasi air yang dikonsumsi selama musim hujan m³ Vb = Volume bak penampungan air hujan m³ R = Jumlah akumulasi curah hujan selama musim hujan mm Sebagai contoh perhitungan, misalnya suatu keluarga di daerah Hargosari terdiri dari 5 orang. Akumulasi curah hujan basah November-mei adalah 1.351 mm 8 bulan atau 240 hari. Konsumsi air di musim hujan 30 ltjiwahari. Volume bak yang dibuat 6 m³. Maka luas atap yang diperlukan dapat dihitung sebagai berikut : Va = 1000 n hh h Va = 1000 5 24030 m³ Va = 36 m³ Maka luas atapnya adalah : A = Va +Vb R 1000m² A = 36 + 6 1.351 1000 m² A = 31,088 m ² Dengan perhitungan diatas, luas atap yang dibutuhkan adalah sekitar 32 m². Jadi, jika luas atap yang telah ada kurang dari angka tersebut dilakukan penambahan luas. Tapi jika lebih besar dari angka perhitungan tidak jadi masalah. Tapi ingat, yang dimaksud luas atap adalah penampang datarnya, maka kemiringannya tidak mempengaruhi.

d. Menentukan lokasi bak