singkat dari pusat Kota Medan sehingga wisatawan tidak mengalami kesulitan dalam masalah transportasi. Lokasi perancangan merupakan lokasi yang
diperuntukkan bagi pengembangan lokasi komersil seperti yang telah direncanakan PT. Angkasa Pura II untuk mendukung pengadaan bandara Kuala Namu sendiri.
Hal ini menjadi dasar perencanaan dan perancangan dalam memajukan sektor pariwisata dan mengoptimalkan potensi yang ada di Kota Medan dan sekitarnya.
Sasaran pelayanan berskala nasional dan
internasional dalam perancangannya diterapkan desain yang bertemakan Arsitektur ekologis.
I.5. Lingkup dan Batasan Proyek
Batasan-batasan kajian yang akan dibahas dalam kasus proyek ini adalah bagaimana mengembangkan berbagai konsep dalam merencanakan dan merancang
sebuah Transit Hotel. Lingkup Pembahasan yang akan digunakan adalah: 1.
Merencanakan dan merancang Transit Hotel dikawasan bandara Kuala Namu yang didasari oleh disiplin ilmu arsitektur
2. Transit hotel ini termasuk kedalam kategori bangunan tunggal dalam suatu
tapak yang direncanakan 3.
Transit Hotel yang direncanakan merupakan suatu bangunan dengan penekanan arsitektur ekologi yang berfungsi untuk menampung kebutuhan
para wisatawan yang mengalami transit dibandara Kuala Namu. Batasan- batasan dalam merencanakan Transit Hotel adalah:
1. Hanya membahas tentang masalah-masalah yang dihadapi dalam merancang
sebuah Transit Hotel. 2.
Kajian arsitektur akan dibatasi oleh tema dalam penyelesaian kasus ini, yaitu Arsitektur Ekologis.
3. Menerapkan tema Arsitektur Ekologis ke dalam sebuah Transit Hotel.
4. Pemilihan sistem pemanfaatan energi secara alami yang kemudian
dikonversikan menjadi pembangkit energi sendiri mandiri pada bangunan. Sistem – sistem tersebut antara lain sebagai berikut :
a. Photovoltaic, memanfaatkan energi matahari sebagai energi listrik
Universitas Sumatera Utara
b.
Bio-swale penampungan air hujan,
c.
merupakan konsep reuse dengan menampung air hujan dimanfaatkan kembali untuk
keperluan menyiram greenary, flusher WC, dll.
Roof Garden, taman diatas atap dapat menyerap panas matahari
yang jatuh diatas dak beton bangunan, menyerap gas beracun disekeliling bangunan, menyaring udara kota yang berpolusi dan
berdebu, serta menyerap sinar ultraviolet sebelum masuk atau memantul dalam bangunan, sehingga bangunan lebih sejuk.
Universitas Sumatera Utara
I.6. Kerangka Berpikir
Judul Proyek : Kuala Namu Transit Hotel
Judul Proyek : Kuala Namu Transit Hotel
Latar Belakang Kebutuhan akan adanya
kelengkapan sarana akomodasi, berupa hotel transit pada kawasan
Bandara Kuala Namu Tujuan:
merencanakan dan merancang sebuah hotel transit di kawasan bandara Kuala
Namu sebagai sarana akomodasi bagi para pengguna jasa pesawat yang
mengalami transit khususnya
Pengenalan Hotel
Permasalahan :
• Fungsi : menggabungkan fungsi-fungsi sehingga membuat nyaman bagi pemakainya
dan menjadi menarik. •
Kawasan : memaksimalkan lahan yang tersedia dengan sebaik mungkin. •
Arsitektur : memadukan fungsi-fungsi yang ada ke dalam bangunan.
Pengumpulan Data :
• Studi literatur
• Studi lapangan
• Studi banding
• Wawancara
Analisa :
• Analisa Site.
• Analisa Lingkungan
Sekitar. •
Analisa Fungsi.
Konsep :
• Analisa kondisi tapak
• Konsep bangunan
• Konsep utilitas Analisa
fungsional
Studi Banding :
• Kajian tema
• Bentuk bangunan
Fasilitas
Studi Site :
• Data eksisting
site •
Kondisi disekitar site
Desain
Universitas Sumatera Utara
I.7. Sistematika Penulisan Laporan