Kondisi pendidikan ketika bertani padi Tingkat Kesehatan Ketika Bertani Padi

Seperti juga yang dikatakan oleh pak Mispan “ oiya dulu masih 2 kereta saya punya waktu masih bertani padi, itulah yang dibuat untuk antar-antar kesana kesini yang satu memang khusus dibuat kerja dan yang satu kalau mau dipake untuk keluarga” Sumber hasil wawancara tanggal 4 januari 2015 Hal yang sama juga diungkapkan oleh pak Kusmin “Dulu waktu masih bertani padi saya masih punya 1 kreta waktu itu, karna ya memang sanggupnya waktu itu cuman bisa belik satu aja, itulah buat untuk kerja dan kegiatan sehari hari” Sumber wawancara tanggal 3 januari 2015 Dari hasil wawancara dengan beberapa informan tersebut dapat diketahui bahwa ketika masih bertani padi para petani yang juga informan telah memiliki kendaraan meskipun jumlah kendaraan waktu itu berbeda jumlahnya ketika para petani tersebut telah beralih menjadi petani kelapa sawit.

4.2.2.2. Kondisi pendidikan ketika bertani padi

Kondisi pendidikan disini adalah kondisi pendidikan anak- anak petani katika masih bertani padi.Ketika masih bertani padi ternyataSebagian besar Anak-anak petani tetap sekolah mengikuti program pendidikan formal yang ditetapkan oleh pemerintah yaitu wajib belajar 9 tahun mulai dari SD SMP sampai dengan SMA.Biaya yang dikeluarkan untuk sekolah dianggap bukan menjadi masalah yang berarti karna bagi mereka biar bagaimanapun juga pendidikan adalah merupakan suatu hal yang penting. Seperti yang di ungkapkan oleh pak Paimo : “Kalau untuk sekolah dulu anak-anak bapak alhamdulilah sekolah semua, soalnya dulu kan anak-anak kan masih SD jadi ya masih belum terlau beratlah lagian dulukan uang sekolah itu murah apalagi SD kan tapi kalau sekarang dengan pendapatan kayak dulu bapak rasa ga bisa lagilah Sumber: Hasil Wawancara 3 Januari 2015 Hal yang sama juga dikatakan oleh pak Mispan “dulu kalupun masih nanam padi waktu itu tapi anak masih bisa sekolah, karna kan anak juga Cuma satu jadi ya harus disekolahkanlah sesanggup – sanggupnya kitalah”. Sumber: Hasil wawancara 3 Januari 2015 Meskipun pendapatan yang di peroleh oleh keluarga petani ketika masih bertani padi bisa dikatakan sangat cukup tetapi para petani ketika itu tetap memilih untuk tetap menyekolahkan anak-anaknya.

4.2.2.3. Tingkat Kesehatan Ketika Bertani Padi

Tingkat kesehatan suatu keluarga.berkaitan dengan Penggunaan terhadap akses layanan kesehatan. Untuk wilayah kelurahan Ujung Padang sendiri akses terhadap layanan kesehatan sangat mudah dijangkau karna di kelurahan ujung padang sendiri telah terdapat puskesmas dan rumah sakit serta tenaga kesehatan seperti dokter dan bidan tapi ternyata penggunaan layanan akses kesehatan petani ketika masih bertani padi masih cukup rendah. Hal ini disebabkan karena untuk menggunakan akses tersebut harus mengeluarkan biaya tambahan untuk mendapatkan akses layanan kesehatan ketika itu. Padahal untuk wilayah kelurahan ujung padang sendiri akses kesehatan sangat mudah dijangkau. Para petani umumnya lebih memilih untuk mengobati sendiri penyakit yang di derita. Seperti yang di ungkapkan oleh pak paiman: “Kalau untuk demam demam aja biasanya ya diobati sendiri dirumah ga mesti harus ke rumah sakit atau puskesmas, kalau ke puskesmas atau ke rumah sakitkan harus keluar biaya lagi sedangkan waktu itu kan kondisi ekonominya beda dengan sekarang, alhamdulilah dari dulu sampai sekarang keluarga ga pernah kena penyakit yang aneh-aneh jadi diobati sendiri aja pun bisa” Sumber : Hasil wawancara 3 Januari 2015 Seperti juga yang dikatakan oleh pak Mispan: “Disini sebenarnya puskesmas dan rumah sakit dekat tapi waktu itu kalau ada yang sakit parah aja baru dibawa kesana kalau Cuma sakit biasa-biasa aja ngga dibawa lagian juga waktu dulu itu alhamdulilah keluarga enggak pernah sakit yang parah-parah sampai sekarang juga ” Sumber : Hasil Wawancara 4 Januari 2015 Dari hasil wawancara dengan para petani dapat dilihat bahwa penggunaaan terhadap akses layanan kesehatan ketika itu sangat rendah hal tersebut diakibatkan karna para petani sendiri lebih memilih untuk berobat sendiri dari pada harus ke puskesmas atau rumah sakit.Hal tersebut tentunya sangat berkaitan dengan kesadaran dan juga penghasilan petani saat itu.dan jika dicermati dari hasil wawancara akan didapati bahwa kondisi tingkat kesehatan petani ketika itu juga bisa dikatakan cukup sehat dimana ketika itu petani tidak pernah mengalami kondisi penyakit yang serius. Tetapi kesadaran akan penggunaan fasilitas kesehataan seperti puskesmas atau rumah sakit bisa dikatakan masih rendah.

4.2.4. Kondisi Kesejahteraan Ketika Bertani Kelapa Sawit