kesejahteraan atau paling tidak mempertahankan tingkat kehidupan ekonomi yang tengah dinikmatinya.
Mengenai petani, Popkin beranggapan bahwa seorang petani petama memperlihatkan kesejahteraan dan keamanan diri dan keluarga. Adapun nilai dan tujuan
hidupnya dia akan bertindak “In a self interested manner” ketika ia memperhitungkan kemungkinan hasil yang diinginkan atas dasar tindakan individual. Kedua, hubungan petani
dengan orang-orang lain tidak selalu didasarkan prinsip moral yang umum, tetapi pada kalkulasi apakah hubungan-hubungan semacam itu dapat atau akan dapat menguntungkan
diri dan keluarganya atau tidak. Konsep petani yang pasrah disini dan hampir selalu tunduk pada aturan-aturan sosialnya diganti dengan sosok seorang petani yang ekonomis universal
Universal Ekonomic Man yang mengambil keputusan ditengah sejumlah kendala dan tantangan. Putra 2003:31
Jelas sudah bahwa Popkin menggunakan pendekatan keputusan.Dalam hal ini Popkin mengikuti analisis ekonomi yang mengasusmsikan adanya sejumlah pelaku dengan tujuan-
tujuan tertentu. Disini peneliti berupaya untuk mengatahui bagaimana pelaku-pelaku ini dimana pelaku-pelaku yang dimaksud dalam penelitian ini adalah masyarakat Kelurahan
Ujung Padang yang melakukan peralihan dari yang sebelumnya bertani padi beralih menjadi bertani kelapa sawit bagaimana mereka bertindak ketika mereka menghadapi berbagai pilihan
dengan asusmsi pula mereka mengejar tujuan secara rasional.
2.3. Adaptasi
Dalam rangka memenuhi beberapa syaratdasar manusia agar tetap dapat melangsungkan kehidupanya dalam lingkungan tempat tinggalnya di butuhkan
adaptasi.Dalam hal ini manusia juga mempunyai pengetahuan kebudayaan yang dipakai sehubungan dalam menghadapi kebudayaan suku bangsa asal setempat. Pengetahuan itu
tentunya banyak mendukung terhadap proses adaptasi Suharso,1997:48.
Soekanto dalam Deriawan 2013:23 memberikan beberapa batasan pengertian dari adaptasi sosial yaitu:
1. proses mengatasi halangan-halangan dari lingkungan
2. penyesuaian terhadap norma-norma untuk menyalurkan ketegangan
3. proses perubahan untuk menyesuaikan dengan situasi yang berubah
4. mengubah agar sesuai dengan kondisi yang diciptakan
5. memanfaatkan sumber-sumber yang terbatas untuk kepentingan
lingkungan dan system 6.
penyesuain budaya dan aspek lainya sebagai hasil seleksi alamiah. Dari batasan-batasan tersebut dapat disimpulkan bahwa adaptasi merupakan proses
penyesuaian. Penyesuaian dari individu kelompok maupun unit sosial terhadap norma-norma, proses perubahan ataupun suatu kondisi yang diciptakan. Proses perubahan dan penciptaan
kondisi pada umumnya selalu dialami oloeh masyarakat. Akses terhadap arus informasi yang berkembang saat ini membuat masyarakat lebih cepat mengetahui dan menerima perubahan.
2.4. Upaya Inovasi
Inovasi merupakan salah satu faktor terjadinya perubahan sosial disamping faktor- faktor lainnya, perubahan sosial terjadi karna adanya inovasi Inovasi yang terjadi di dalam
masyarakat khususnya masyarakat pedesaan yang sebagian besar dari mereka bermatapencaharian sebagai petani bertujuan untuk mendapat sesuatu yang lebih dari apa
yang mereka dapatkan sebelumnya baik itu secara sosial dan ekonomi ke arak kesejahteraan yang lebih baik.
Sifat-sifat inovatif menurut Hanafi dalam Herdiana 2008:18 terdiri dari lima sifat yaitu:
1. Keuntungan relative Tingkatan dimana suatu ide baru dianggap suatu yang lebih baik daripada ide-
ide yang ada sebelumnya.Tingkat keuntungan relative seringkali dinyatakan dalam bentuk keuntungan ekonomis.Kebanyakan para ahli sosial menyatakan bahwa
indikator keuntungan relatif yang paling menonjol adalah keuntungan yang bersifat ekonomis tetapi tidak selamanya begitu, dimensi keuntungan relatif yang non
ekonomis seperti prestise sosial dapat pula diharapkan sebagai penjelas kecepatan adopsi.
2. Kompatbilitas Sejauh mana suatu inovasi dianggap konsisten dengan nilai-nilai yang ada,
pengalaman masa lalu dan dan kebutuhan penerima.Suatu inovasi mungkin kompatibel dengan nilai-nilai kepercayaan sosiokultur, dengan ide-ide yang telah
diperkenalkan, dan kebuituhan klien terhadap inovasi. 3. Kompleksitas
Tingkat dimana suatu inovasi dianggap relatif sulit untuk dimengerti dan digunakan.Suatu ide baru mungkin digolongkan kedalam konntinim rumit
sederhana.Inovasi-inovasi tertentu begitu mudah dapat dipahami oleh penerima tertentu sedangkan orang lainya tidak.Kerumitan suatu inovasi menurut pengamatan
anggota sistem sosial berhubungan negatif dengan kecepatan adopsinya. Ini berarti makin rumit suatu inivasi bagi seseorang maka akan makin lambat pengadopsiannya.
4. Triabilitas Suatu tingkat dimana suatu inovasi dapat dicoba dengan skala kecil.Ide baru
yang dapat dicoba biasanya diadopsi lebih cepat daripada inovasi yang tak dapat dicoba lebih dulu. Suatu inovasi yang dapat dicoba akan dapat memperkecil resiko
pada adopter.
5. Observabilitas Tingkat dimana suatu hasil-hasil inovasi dapat dilihat oleh orang lain. Hasil-
hasil inovasi tertentu mudah dilihat dan dikomunikasikan dengan orang lain sedangkan beberapa yang lain tidak.
Dengan komunikasi tentang ide-ide baru dan informasi-informasi baru akan merubah penilaian masyarakat tentang berbagai hal termasuk kebutuhan-kebutuhan beru yang
selanjutnya akan mengarah ke tindakan tindakan baru yang lebih mengarah kepada peningkatan taraf hidup masyarakat yang kemudian berdampak pada kesejahteraan
masyarakat, masyarakat dalam hal ini adalh adalah para petani.
2.5. Tingkat Sosial Ekonomi