E. Pengusaha dan Kriteria Usaha Kecil Menengah UKM
Menurut Pasal 1 angka 14 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2000, pengusaha adalah Orang pribadi atau Badan dalam bentuk apapun yang
kegiatan usaha atau pekerjaannya : a.
Menghasilkan barang b.
Mengimpor barang c.
Mengekspor barang d.
Melakukan usaha perdagangan e.
Memanfaatkan barang tidak berwujud dari luar Daerah Pabean f.
Melakukan usaha jasa g.
Memanfaatkan jasa dari luar Daerah Pabean. UKM adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil yang
memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Dan usaha yang berdiri sendiri. Menurut
Keputusan Presiden RI No. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang
secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat. Kriteria usaha kecil
menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah sebagai berikut: a.
Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- Dua Ratus Juta Rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
b. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- Satu
Milyar Rupiah.
44
c. Milik Warga Negara Indonesia.
d. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan
yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar.
e. Berbentuk usaha orang perseorangan, badan usaha yang tidak berbadan
hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi. Jadi pengertian pengusaha UKM adalah orang pribadi atau badan
hukum yang memiliki kekayaan bersih, tidak termasuk tanah dan bangunan sebanyak-banyaknya Rp. 200.000.000 dan atau mempunyai hasil penjualan
rata-rata pertahun sebanyak Rp. 1.000.000.000 dan usaha tersebut berdiri sendiri.
F. Kewajiban Perpajakan Pengusaha UKM
Kewajiban perpajakan adalah merupakan perwujudan dari pengabdian dan sarana peran serta wajib pajak untuk secara langsung dan
bersama-sama melaksanakan perpajakan yang diperlukan untuk pembiayaan negara dan pembangunan nasional dengan tanggung jawab atas kewajiban
pelaksanaannya dipercayakan sepenuhnya kepada anggota masyarakat Kustadi Arianta, 1984 dalam Prasetyo, 2006.
Berdasarkan pengertian diatas, hal-hal atau keadaan-keadaan yang dapat melatarbelakangi pemilik usaha kecil menengah dalam melaporkan
kewajiban perpajakan adalah:
45
1. Pengetahuan pengusaha UKM tentang Pajak
Pengetahuan pengusaha UKM tentang pajak adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seorang Wajib Pajak atau kelompok Wajib Pajak dalam
usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan. 2.
Pemahaman Pengusaha UKM terhadap Peraturan Perpajakan Pemahaman Pengusaha UKM terhadap peraturan perpajakan adalah cara
pengusaha UKM dalam memahami peraturan perpajakan yang telah ada. 3.
Manfaat pajak yang dirasakan Pengusaha UKM sebagai Wajib Pajak Manfaat pajak yang dirasakan Wajib Pajak adalah guna atau faedah atau
baik dan buruknya pajak yang dapat diterima atau dirasakan oleh Wajib Pajak.
4. Sikap Optimis Pengusaha UKM sebagai Wajib Pajak terhadap Pajak
Sikap optimis Wajib Pajak terhadap pajak adalah pandangan yang mengandung harapan baik karena tidak khawatir akan rugi atau tidak
untung dari Wajib Pajak terhadap pajak. Kewajiban Wajib Pajak menurut Mardiasmo 2009 adalah:
a. Mendaftarkan diri untuk mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak
NPWP. b.
Menghitung dan membayar sendiri pajak dengan benar. c.
Mengambil sendiri Surat Pemberitahuan, mengisinya dengan benar dan memasukkannya sendiri ke Kantor Pelayanan Pajak dalam batas
waktu yang telah ditetapkan. d.
Menyelenggarakan pembukuan dan pencatatan.
46
e. Apabila dalam waktu mengungkapkan pembukuan, pencatatan atau
dokumen serta keterangan yang diminta Wajib Pajak terikat oleh suatu kewajiban untuk merahasiakan, maka kewajiban untuk merahasiakan
itu ditiadakan oleh permintaan untuk keperluan pemeriksaan. f.
Jika diperiksa, wajib: 1
Memperlihatkan danatau meminjamkan buku atau catatan, dokumen yang menjadi dasarnya dan dokumen lain yang
berhubungan dengan penghasilan yang diperoleh, kegiatan usaha, pekerjaan bebas wajib pajak, atau objek terutang pajak.
2 Memberikan kesempatan untuk memasuki tempat atau ruangan
guna memperlancar pemeriksaan.
G. Keterkaitan Antar Variabel 1.